5

2.2K 337 59
                                    

Lelungit
(Hal-hal yang rumit)
.
.
.
.
⊱⋅ ────────── ⋅⊰

Kembali pada kesibukan Pak Kun yang melelahkan. Setiap hari selalu ada saja masalah di kantor.

Mengistirahatkan badan sebentar sambil menyenderkan punggungnya di kursi kerja. Merasakan dinginnya ac yang menyala.

Tidak enak sebetulnya.

Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu ruangan. Seketika para pekerja yang ada di dalam ruangan itu menengok.

"Masuk!" suruh Johnny sambil membetulkan letak kaca matanya.

Dibukanya pintu tersebut dan muncullah seorang lelaki berpenampilan bak model majalah Bobo.

Ya tidak Bobo juga.

"Paps," orang yang barusan masuk itu langsung menghampiri meja Kun.

Kun terkejut rupanya anaknya yang datang.

"Tumben mampir?" tanya Pak Kun sambil nerima sekotak bekal dari Ten.


"Yee, suka-suka aku lah," jawab Ten sewot.


Hampir semua orang yang ada di ruangan itu hanya menatap kelucuan Pak Kun dan anaknya yang paling tua.

"Makasih makanannya, oh iya kamu nyusul Yangyang sama Dery ya, bapak sibuk ini."

Ten cuma ngacungin jempol doang terus nyandar di meja.

"Paps, aku mau ngomong samting."

Kata Ten sambil natap bapaknya. Mana tangannya dilipet di depan dada. Sudah seperti boss.

"Apa?"

"Papski nanti pulang mau disuguhi apa?"

"Maksud kamu?"

"Aku mau jalan-jalan paps, gak mau titip apa gitu?"

Tumben sekali hal ini terjadi. Karena Ten sebelumnya belum pernah melakukan ini, kalau dia keluar jalan-jalan pasti pulang hanya bawa belanjaan punya dia saja, yang lain tidak dibelikan.

"Titip bakso aja deh, sama goreng usunya banyakin," jawab Pak Kun.


"Ah masa bakso sih paps, yang lain kek, bakso mulu, tiap hari lewat noh di depan rumah."

"Yaudah terserah kamu aja mau dibeliin apa, bapak bingung juga soalnya lagi gak pingin apa-apa."

"Yaudah, aku beliin daster."

Seketika Kun melotot ke arah Ten.

"Anak kurang ajar!" sentak Pak Kun buat teman-teman seruangan kerjanya menoleh.


"Hehehehe, ya gak lah, yakali gitu beli daster buat papski."

"Ngadi-ngadi kamu tuh, udah sana pulang susul Yangyang sama Dery!" usir Pak Kun sambil tangannya ia kibas-kibaskan agar anaknya itu segera pergi.

Bapak Tangguh | Way VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang