Chapter 6: First Friend

5.6K 804 87
                                    

Normal POV

Hari kedua [Y/N] di Yuuei dipenuhi dengan nasihat All Might dan Nezu. Atas laporan dari Aizawa dan All Might, kau ditahan dari istirahat pertama hingga jam pulang. Diomeli habis-habisan.

Tapi [Y/N] bersikukuh.

"Toh, mereka sudah tau saat USJ," katanya.

Pada akhirnya Nezu mengambil keputusan: hanya siswa 1-A yang mengetahui identitas [Y/N] sebagai Zero ataupun anggota Angkatan Militer dan mereka dilarang untuk menyebarkannya.

Konsekuensinya juga besar. Jika mereka sengaja atau tak sengaja menyebarkan identitas [Y/N], Angkatan Militer akan bertindak dan surat hitam dari Yuuei menanti.

Sementara untuk wali murid yang kemungkinan besar sudah melihat wajah [Y/N] di malam pengantaran hasil ujian, tak diberitau. Mereka hanya mendapat penjelasan bahwa [Y/N] alias keponakan All Might beserta keluarganya, tengah membantu Yuuei mengirim karena wajahnya tak diketahui banyak pihak serta tak terikat dengan jasa antar paket manapun yang berkemungkinan kerja sama dengan wartawan.

[Y/N] tidak keberatan. Malah, ia tidak menyesal telah membeberkan identitasnya. Menurutnya, salah satu cara tercepat untuk menjauhkan siapa pun yang berniat mendekat atau berteman dengannya adalah membeberkan rahasia Zero.

Zero adalah seorang villain yang memiliki banyak musuh. Baik dari golongan hero maupun golongan villain karena target Zero sangatlah random. Hanya orang nekat seperti Angkatan Militer, Shigaraki, All Might, dan Nezu yang berani menjadikan serigala liar ini sebagai mitra.

Dan mereka semua tak bodoh karena menggenggam hal yang paling diinginkan [Y/N] (kecuali Shigaraki tentunya). Berbeda dengan siswa-siswa polos yang belum mengetahui sisi gelap dunia penuh hero ini. Mereka pasti memilih menjauh dari villain.

Alasan [Y/N] ada dua: berteman itu merepotkan dan mengganggu dalam misi. Akan lebih baik jika seluruh Yuuei menjadi musuhnya. [Y/N] tak perlu memikirkan siapa saja yang termasuk golongan abu-abu.

Lagi pula, [Y/N] sudah berteman dekat dengan bahaya dan maut. Jadi, tak ada salahnya menambah musuh, bukan?

"Shoujo, bertemanlah yang baik."

[Y/N] melirik Hero tinggi yang mengantarnya. Well, setidaknya sampai ruang guru.

"Ha? Kau keracunan apa?"

"Shoujo, kau aman disini. Aku akan melindungimu." All Might memegang pundak [Y/N]. "Daijoubu, tak akan ada yang menyakitimu disini."

Gadis itu mengernyit heran. Kenapa si All Might yang baru ditemuinya beberapa hari bertingkah seolah-olah dia akan melindungi [Y/N]?

Yuuei juga aneh. Sejak permintaan mengirim hasil ujian, kau sudah merasa ganjal. Suatu keanehan pula misi menangkap Shigaraki berujung pada USJ.

[Y/N] mengenal rencana tak masuk akal yang disebut dengan 'kebetulan' ini. Dan hanya satu orang yang bisa merancang semuanya dengan sangat rapi.

"Kau.... Terlibat dengan rencana jangka panjang Sakuya."

All Might tak menjawab.

[Y/N] semakin naik pitam. Memang tak pernah ada yang menyinggung rencana itu di depannya, tapi [Y/N] bisa menebak apa yang mereka inginkan. Yah, apalagi kalau bukan menjinakkan Zero dan mencegah kelahiran Super Villain baru?

"Jadi apa tahap pertamanya? Mengikat aku dengan kontrak? Atau melibatkan aku dengan USJ?" tanya [Y/N].

"Shoujo, ini demi dirimu."

Gadis itu terkekeh. Lucu ketika seorang hero ingin mengatur-atur kehidupan villain dengan embel-embel 'demi kebaikan'.

Kau itu Zero! Villain kuat yang meneror orang-orang! Bukannya orang menyedihkan yang butuh bantuan.

The Lost Child Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang