~Part 7~

116 19 2
                                    

~~Happy Reading~~
*****
~Hari kedua~
*****
Hari ini Nara sebenarnya tidak ingin pergi bersama Azka karena masih kesal karena telah menciumnya. Tapi, lagi-lagi karena mamanya akhirnya Nara hanya bisa pasrah

Nara menatap Azka yang sedang bersandar di mobilnya dengan santai, Nara mendengus karena baru kali ini Azka tidak membuatnya menunggu

"Silahkan masuk calon istri" sambil membukakan pintu untuk Nara, tak lupa dengan senyumannya yang menambah kadar ketampanannya

Nara tidak peduli dan masuk begitu saja, sementara Azka hanya bisa terkekeh karena tingkah Nara yang menurutnya menggemaskan

Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di sebuah taman yang begitu indah, udaranya juga sangat sejuk

Nara tersenyum saat menatap pemandangan yang begitu indah, dia tidak pernah ke tempat yang seperti ini karena terlalu sibuk

"Cantiknya" gumam Nara

"Iya cantik" ucap Azka sambil menatap Nara

"Dari mana kamu tau tempat seperti ini?" tanya Nara

"Dulu aku pernah kesini sama semua keluarga besar aku, bisa di bilang kami piknik" sambil mengingat kenangan yang tidak bisa Azka lupakan sampai kapanpun

"Pasti seru banget"  ucap Nara

"Hmm" gumam Azka

Setelahnya mereka hanya diam sambil menikmati pemandangan serta angin sepoi-sepoi, hati Nara terasa damai begitupun dengan Azka

"Toloongg" teriak seseorang membuat Nara dan Azka saling memandang

"Kayaknya ada yang minta tolong" ucap Nara membuat Azka mengangguk

"Tolonggg" lagi-lagi teriakan seseorang minta tolong

Azka dan Nara terkejut saat melihat anak kecil yang tenggelam, tanpa pikir panjang Azka menolong anak itu, untung saja Azka pandai berenang

Nara begitu terkejut ketika anak itu tidak sadarkan diri, sementara seorang wanita tiba-tiba datang menangis saat melihat anaknya yang tidak sadarkan diri

Sememtara Azka menekan dengan menggunakan dua tangannya yang saling tumpang tindih, lalu menekan dalam kurung lebih lima cm dengan hati-hati, sebanyak tiga puluh kali dengan rata kecepatan sekitar seratus kali tekanan permenit atau bisa dibilang menekan sebanyak tiga puluh kali dalam waktu dua puluh detik

Tapi anak kecil itu belum juga sadarkan diri membuat Nara yang melihat kejadian itu semakin panik, begitupun dengan ibu anak kecil itu

Azka kembali mencoba dengan cara membuka jalan pernapasan dengan mengangkat dagu, tetapi dengan hati-hati saat memegang leher anak kecil itu karena takut terjadinya cedera leher atau tulang belakang, setalah itu Azka memencet hidung anak kecil itu kemudian meniupkan udara ke arah anak kecil itu

Anak kecil itu terbatuk-batuk membuat Azka benafas lega begitupun juga Nara dan ibu anak kecil itu

"Terimakasih ya nak sudah menyelamatkan anak saya, tadi saya pergi beli eskrim tapi tiba-tiba anak saya sudah tidak ada" sambil menangis memeluk anaknya yang basah kuyup

"Sama-sama Bu, lain kali jaga anaknya dengan baik" uca Azka

Sementara Nara benar-benar tidak menyangka Azka begitu hebat, Nara  menatap Azka,  jantung Nara berdetak tidak beraturan

Nara menggeleng, jantungnya berdetak pasti karna syok bukan karna jatuh cinta kepada Azka, Nara berusaha meyakinkan dirinya, tidak mungkinkan Nara bisa secepat itu jatuh cinta kepada Azka

*****
Sebelum pulang Azka membeli baju dulu karna semua pakaian nya basah, setelah selesai berpakaian Azka keluar dan menatap Nara yang termenung

"Kamu masih memikirkan masalah tadi?" tanya Azka sambil duduk di hadapan Nara

Nara terkejut
"Tidak" ucap Nara, padahal sebenarnya iya

"Kalau begitu ayo pergi makan, setelah itu baru aku antar pulang" sambil menggenggam tangan Nara

Jantung Nara berdetak kencang saat Azka menggenggam tangannya

"Ngak usah pegang tangan saya" sambil melepaskan tangannya dari genggaman Azka

"Kamu masih aja pakai kata saya" ketus Azka

"Emang kamu mau kalau aku cium kamu lagi?" tanya Azka sambil menarik tangan Nara

Nara terkejut karna tarikan Azka membuat kepalanya menabrak dada Azka

"Oke mulai sekarang pakai kata aku" ucap Nara sambil mendorong tubuh Azka, bayangkan saya hidungnya dengan hidung Azka sudah bersentuhan

Setelah itu Nara meninggalkan Azka yang sedang terkekeh

"Liat saja aku akan cium kamu sepuasnya kalau kita udah nikah" lagi-lagi sambil tersenyum membuatnya semakin tampan

★★★★★★★★
Bersambung~~~~

TUJUH HARI MENGGAGALKAN PERJODOHAN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang