9

                                    

                                          
⚠ part amburadul! Dan drama banget?
maaf maaf maaaaf ku ketik sebelum kalian baca.
                          



                          
•••




                          
Seoryn masih terjaga, jam sudah menunjukan pukul 1 malam, tetapi suaminya belum pulang dari jadwal latihan. Biasanya Jungwoo pulang ppaling larut pukul 10, tetapi ini? Pukul 1 dini hari belum ada penampakan seorang Kim Jungwoo di apartement.
                          
Sudah beberapa kali ia menelfon suami-nya tidak ada jawaban,  tapi dia bersikeras menelfon ulang Jungwoo dan panggilan terakhir berhasil. Jungwoo mengangkatnya.
                          
"Halo? Jung-"
                          
"Kau mengganggu sekali! akh!" Telinga Seoryn terasa panas karena mendengar suara yang ikut masuk dalam sambungan telepon nya dengan Jungwoo, mati-matian Seoryn menahan air matanya.
                          
"Jungwoo-ya, ka-kau dimana ..." suara parau Seoryn sangat menyedihkan.
                          
"Bukan akh ... ur-rusan-ahk mu ... AKH."
                          
TUT.
                          
Seoryn mengakhiri panggilan sepihak, hati nya terasa sakit mendengar suaminya bermain dengan wanita lain. Apa ia masih kuat bertahan dengan Jungwoo?
                          
Ia membuang dan membanting semua pernak pernik yang ia susun rapi hingga semua pecah, tangannya menggapai bingkai foto pernikahannya dengan Jungwoo, di foto itu dirinya tersenyum bahagia berbeda dengan ekspresi Jungwoo yang sangat tidak minat terhadap acara pernikahan konyol menurutnya itu. Seoryn melempar foto pernikahan itu tepat dibawahnya dan pecahan kaca itu mengenai kakinya yang tadinya sedikit berdarah menjadi sangat berdarah.  
                          
Seoryn begitu sayang dan cinta terhadap Kim Jungwoo si idol yang saat ini sudah menjadi suaminya, hanya cinta sepihak di rumah tangga mereka. Hidup Seoryn terasa sia-sia jika dirinya harus bertahan hidup dengan sekenario yang seperti ini. Ia ingin mengakhiri hidupnya saja bersama bayi yang dikandungnya.
                          
Seoryn keluar dari unit apartement dan segera menaiki lift dan memencet lantai paling atas bangunan apartement. Ia sudah putus asa, ia ingin segera mengakhiri semuanya.






                          
——

                          



                          
Sehabis latihan, Seungwoo merasakan perasaannya tidak enak dan terus memikirkan adiknya, ia segera mengambil kunci mobil dan pamitan dengan member groupnya untuk memastikan keadaan adiknya karena perasaan tidak enak yang ia rasakan.
                          
Sekarang pukul setengah dua pagi yang memungkinkan adiknya sudah tertidur lelap dengan suaminya (tolong, anggap saja apartement nya buka 24jam kayak indomaret huhuhu). Ia telah sampai di depan pintu apartement yang pintunya sedikit terbuka, Seungwoo tercengang melihat jejak kaki berdarah dari dalam apartemen adiknya. 
                          
Keadaan didalam apartement adiknya benar-benar sangat hancur, kemana adiknya? Ia mengikuti jejak telapak kaki yang berhenti di depan pintu lift paling ujung, dan sepertinya jarang yang pakai karena itu lift untuk menuju bangunan paling atas. 
                          
TUNGGU. 
                          
Bangunan paling atas? Seungwoo segera masuk ke dalam lift dengan tergesa memencet tombol lantai paling atas, pikirannya tidak tenang memikirkan hal-hal yang tidak ia inginkan.
                          
Seungwoo sampai lantai paling atas, dan netranya sudah menangkap seorang perempuan yang sudah siap untuk terjun ke bawah yang di yakini itu memang adiknya Han Seoryn.
                          
"HAN SEORYN!" teriak Seungwoo sekuat tenaga.
                          
Seoryn menoleh ke belakang mendapati kakaknya yang menghampirinya, ia tersenyum dengan tangan memegang kepala karena kepalanya saat ini terasa sangat berat dan ...
                          
Brugh,
                          











                          
gelap.









                          
Semoga ia tenang di sana ....



































                          
END?
                          






































                          
HEHEHE





























                          
To Be Continue....
                          



















                          
Vote :3