SD 2

676 66 24
                                    

Keluarga

Tangis haru meliputi seluruh Pennslyvania. Sang penerus kerajaan akhirnya telah lahir kedunia. Perjuangan yang sangat keras bagi Inesh. Untuk melahirkan buah hatinya bersama Elios.

Ada tiga nama yang tersemat. Di tiap lembaran kerajaan yang telah dibagi-bagikan Elios pada rakyatnya.

Elios ingin semua monster mengetahui nama Putra dan Putrinya.

Anak Pertama :
Rexafin Vlaneal Adenza

Anak Kedua :
Rasi Vlaneal Adenza

Anak Ketiga :
Reana Vlaneal Adenza

Masih di luar bersalin. Inesh memandang haru pada ketiga bayinya. Ketiganya mewariskan wajah tampan dan cantik orangtuanya.

Sebagai dua anak lelaki. Rexa dan Rasi di tempatkan di satu box bayi yang sama. Dan disatu sisi adalah box bayi berisi Rhea.

Mereka tertidur nyenyak dalam mimpi-mimpi indah. Elios masih merangkul Inesh. Di usapnya peluh di kening sang istri. Lalu mengecupnya.

" Terima kasih sayang. Terima kasih karena telah melahirkan anak-anak kita."

Inesh hanya tersenyum. Dia masih cukup lemah. Dirapatkan tubuhnya dalam rengkulan Elios. Rasanya membahagiakan. Menjadi seorang ibu dengan perjuangan yang sangat keras.

Elios sendiri hampir menangis. Melihat bagaimana Inesh berjuang dengan mengendan. Untuk melahirkan ketiga anaknya.

Dia tahu. Istrinya merasakan kesakitan yang sangat luar biasa sakitnya. Melihatnya berjuang keras. Semakin menyadarkan Elios. Bahwa seorang wanita terlebih istrinya. Adalah makhluk yang harus dikasihi dan diperlakukan dengan baik.

" Aku jadi tante." girang Ella seraya memotret keponakan-keponakannya.

" Dan aku menjadi nenek." timpal Martha.

" Dan aku menjadi kakak!!" sela Toni dengan bahagia.

Mereka semua bersuka ria. Kelahiran Rexa, Rasi dan Rheana. Telah membawa suasana baru di keluarga Vladimir.

___________

" Oeee... Oeee."

Malam yang muram. Saat hujan mengguyur dengan deras. Dan guntur yang terus menggelegar.

Sebagai seorang ayah. Elios berjuang setengah mati menina-bobokan ketiga anaknya. Inesh tertidur karena seharian harus bergantian menyusui anak kembar mereka.

Elios sendiri tidak keberatan tentang itu. Baginya ini tidak seberapa dengan perjuangan Inesh selama 9 bulan mengandung. Lalu melahirkan semua anak-anak mereka.

" Cupp... Cupp. Ayo dong Rasi. Tidur ya. Kakak dan adikmu sudah bobo loh."

Rasi yang dalam gendogan Elios hanya menangis dan menangis. Bahkab tangisannya terdengar ingin mengalahkan deru petir dan kilat yang terus menggelegar di luar.

Awalnya Elios dan Inesh agak merasa panik tentang jati diri anak-anak mereka. Sebagai seorang ibu, Inesh merasa khawatir jika ketiga anaknya lebih mengiginkan darah dari pada Asi. Mengingat siapa ayah mereka.

Dan ternyata ketiga anaknya tampak normal seperti bayi pada umumnya. Mereka meminum asi dengan lahap.

" Oeee...Oeee."

Rasi masih menangis. Elios berusaha memutar otak untuk mencari cara menenangkan putra keduanya. Lingkaran pandanya semakin gelap dari hari ke hari.

" Oeee... Oeee." kali ini tangis Rheana yang pecah. Elios semakin panik melihat putrinya ikut menangis.

Dan ia seperti ingin menangis begitu melihat Rexa ikutan terbangun dan menangis. Oh, tidak.

____________
3R Umur 1 Tahun

" Rexa!!" teriak Inesh saat menjaga ketiga buah hatinya.

Rasi tengah menangis karena Abangnya baru saja merebut sebuah mainan kapal-kapalan dari tangannya.

" Itu milik Rasi!!" tegur Inesh " Kau sudah punya kapal yang sama!"

Sebagai bocah 1 tahun. Rexa lebih sering berbuat nakal pada kedua adiknya. Jika tidak merebut mainan. Ia suka merusak mainan adik-adiknya.

________
3R Umur 4 tahun

" Mommy!!!" tangis Rheana pecah. Dia berlari masuk ke dapur dengan gaun penuh noda lumpur.

Inesh yang tengah sibuk memasak. Terpaksa menghentikan pekerjaanya.

" Abang Reca jahatt. Rhea atut kodok. Huaaa..."

" Jangan nangis ya, Rhea sayang. Nanti Mommy lapor sama Daddy, Oke?"

Rhea mengganguk pelan. Di genggamnya tangan sang Putri. Lalu di ajaknya ke belakang kastil.

Di bawah pohon yang rindang. Rasi tengah sibuk membaca buku kesukaanya. Dia belum bisa membaca tapi dia mengerti dengan illustrasi yang ada didalamnya.

Sedangkan Rexa sibuk bermain di kolam berisi teratai.

" Abang Rexa!!" teriak Inesh. Yang di panggil berbalik dengan wajah tanpa dosa.

" Ayo minta maaf sama adik Rhea!" titah Inesh. Bibir Rexa langsung mengerucut.

" Rhea nakal Mommy." ujar Rexa

" Rhea idak nakal Mommy. Abang Reca yang nakal." bela Rhea yang tidak terima tuduhan abang sulungnya.

" Rhea suca melempar bacu ce colam, Mommy" jelas Rexa " Reca idak suca itu. Baju Reca cotor dan ican-ican di colam pada lali dali Reca."

" Jadi itu alasan Abang Rexa menakuti adik Rhea dengan kodok?"

Rexa mengganguk pelan.

" Rhea cuma mau ajacin abang main boneca Mommy."  kilah Rhea

" Laci-laci idak main boneca!!" marah Rexa

" Sudah-Sudah. Ayo minta maaf."

" idak!!" seru Rhea dan Rexa serempak.

Rasi yang nampak duduk santai dibawah pohon. Hanya menggeleng-gelengkan kepala menatap tingkah abang dan adik perempuannya.

" Ck. Dacar bocah-bocah."

Keluarga
End

Halloween Love Secret ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang