[7] Untukmu, Hanya Seperempat Jiwa

                                    

                                          
Holla, Assalamu'alaikum:D
Boleh minta waktu sebentar untuk VOTE, KOMENTAR, dan FOLLOW? 
==========
⚡HAPPY READING AND ENJOY⚡
==========
Dyandra kini sedang diam di pinggir jalan. Ia menunggu angkot, memangnya menunggu apalagi ? 
Ia sedang tidak berada di rumahnya yang jika ingin pergi kemanapun pasti ada Pak Daus yang mengantar. Dyandra masih berada di lingkungan rumah Neneknya, ia ingin pergi ke Sekolah. 
Tin tin!
Suara motor itu membuat Dyandra terkejut, Dyandra mendengus kesal saat mengetahui pemilik motor itu. Raffa, ya Raffa sedang tersenyum dengan tak berdosa-nya.
"Ngagetin aja lo jadi orang!" omel Dyandra.
"Sorry." 
"Mau ngapain kesini?" tanya Dyandra merasa heran dengan keberadaan Raffa.
"Ya mau ngapain emang? Gue mau jemput pacar gue lah," balas Raffa dengan songongnya. 
"Pacar lo? Siapa? Emang lo punya pacar?" tanya Dyandra hanya untuk menggoda Raffa. 
"Apa perlu gue ceritain gimana pacar gue ngatain perasaannya?" tanya Raffa yang justru membuat Dyandra bungkam. 
"Eh gak usah gak usah. Gue tahu. Yaudah ayo berangkat, nanti telat," cegah Dyandra. Mau di taruh dimana wajahnya jika Raffa sampai menceritakannya.
"Lah? Gue mau jemput pacar gue. Kenapa jadi lo yang naek?" tanya Raffa saat Dyandra menaiki motor Raffa.
"Raffa please deh. Gak usah bercanda! Nanti telat," kesal Dyandra hanya untuk mengalihkan pembicaraan. 
"Kalo gue berangkat sama lo, terus pacar gue gimana?" 
"RAFFA!" 
"Hahaha... Oke, oke, kita berangkat sekarang, Pacar." 
••••••••••
Kini Dyandra sudah berada di dalam Kelasnya. Ia sedang mengatur ulang jadwal latihan Teater karena jadwal yang kemarin sangat kacau, banyak yang tak mempunyai waktu untuk itu karena jadwalnya sama dengan jadwal latihan dance dan band. Karena banyak anggota yang tidak hanya mengikuti satu ekskul saja.
"Dya," panggil Rina. Bukan hanya ada Rina, Nadia dan Dira pun ada disana karena ya memang tempat duduk mereka tetanggaan.
"Eh? Kenapa?" tanya Dyandra.
"Lo sibuk?" tanya Nadia berbasa-basi, padahal ia tahu jawabannya.
"Nggak sih, cuma lagi ngatur ulang jadwal Teater sama alur cerita," jawab Dyandra.
"Pulang Sekolah nanti ada waktu?" tanya Rina.
"Hm, ada. Soalnya hari ini kan gak ada ekskul," jawab Dyandra setelah mengingat lagi jadwalnya.
"Bagus, kita kumpul yuk. Bareng Stella juga," ajak Nadia begitu antusias.
"Stella? Demi apa? Ayo, gue ikut. Kangen banget gue sama Stella," ucap Dyandra tak kalah antusias menanggapi ajakan Nadia. 
"Yaudah nanti pulang Sekolah pulang dulu aja, ganti baju. Kebetulan hari ini 'kan kita pulang jam 1 dan Sekolah Stella juga pulang jam 1," ucap Rina memberi saran. Semua mengangguk.
Sedangkan di depan pintu kelas sudah ada Raffa yang mematung. Ia tadi berniat menemui Dyandra untuk membahas Piket OSIS. Namun, ia tak ingin mengganggu percakapan empat sahabat itu. Jadi ia menunggu. Namun, betapa terkejutnya ia saat mendengar mereka berempat ingin bertemu Stella pulang Sekolah nanti. Ya, Raffa bisa dengar, karena tempat Dyandra tidak jauh dari pintu kelas.