Mistake | 25

405 21 1
                                    


Hari ini jadwal kontrol jantung mama Dave. Setelah semua urusannya selesai Karina mampir sebentar ke kafe. Kali ini dia berangkat kontrol sendiri, suaminya harus di kantor menghandle urusan yang di tinggalkan putra mereka.

Sudah satu bulan ini suaminya menggantikan posisi Dave di kantor. Anaknya pamit berlibur. Katanya ingin refreshing bersama teman-temannya.

Tapi saat ingin menuju kafe, Karina melihat seorang pria yang sangat mirip dengan anaknya. Karina heran, seingatnya tadi pagi Dave bilang masih di Jepang. Lalu kenapa Dave sudah ada disini? Atau ia salah lihat karena merindukan anaknya. Pikir Karina dengan berjalan mengikuti sosok pria yang dimaksud.

Dengan tergesa-gesa Karina mengejar pria itu. Karina semakin yakin, dia adalah Dave. Tapi Karina ketinggalan jauh. Dave menghilang saat memasuki lift.

Setelah beberapa lama berputar-putar dan mencoba menghubungi ponsel Dave yang tak ada jawaban akhirnya Karina menyerah. Berjalan ke lobby menunggu di jemput sopirnya. Kembali meyakinkan hatinya bahwa yang di lihat tadi bukan anaknya.

Sesampainya di pintu keluar parkir, Karina kembali melihat Dave di dalam mobil. Dan bersama seorang wanita di kursi penumpang.

Karina meminta sopir mengikuti mobil Dave. Dia begitu kaget saat mobil yang dia ikuti menuju ke rumah Pakal. Rumah pribadi Dave.

Terlebih kaget lagi saat Dave turun dan membukakan pintu penumpang. Seorang wanita turun, dia pikir itu Tania tunangan Dave. Tapi itu salah, wanita yang turun adalah Ellena. Dave bahkan begitu perhatian sempat mengusap pelan perut Ellena. Lalu mereka masuk kedalam. Karina syok melihat tingkah putranya barusan.

"Bu, ibu gpp? Apa perlu saya hubungi bapak?" Tawar pak Himan sopirnya. Yang ikut kaget melihat anak majikannya bersama wanita yang notabene bukan tunangannya.

"Gak perlu pak. Saya gpp." Ucap Karina memegang dadanya yang sesak. Melihat tingkah laku putranya barusan dan mengingat anaknya membohonginya selama ini.

                           *****
Di sepanjang perjalan pulang dari RS, Dave tak henti tersenyum. Meletakan tangan kirinya diatas perut Ellena. Merasakan saat baby bergerak. Kebahagiaan itu pun masih terpancar saat mereka masuk rumah.

Tadi di RS saat kontrol dengan dokter Jasmine, untuk pertama kalinya Dave melihat baby di perut lewat USG. Sedikit kecewa karena harus melewatkan 4 bulan perkembangan baby, tapi dia berjanji akan menebusnya nanti.

Begitu membahagiakan sekali, melihat baby bergerak-gerak. Mendengar denyut jantungnya. Baby sudah tumbuh dengan baik. Pesan dr. Jasmine pada mereka yaitu ibunya jangan stress dan jangan lelah. Pikiran Ellena harus dikondisikan agar tidak mudah stress karena itu berpengaruh pada keadaan baby.

Dengan alasan agar Ellena tak lelah, Dave menggendong Ellena naik menuju kamar. Sebulan ini mereka berdua tinggal disana. Di rumah Pakal. Ellena berbohong pada keluarganya, berbohong kalau ada tugas luar kota. Untuk melancarkan aksi mereka, Dave harus melibatkan Wiga agar Ellena bisa pergi. Wiga bahkan menemui mama Ellena untuk meyakinkan kebohongan itu.

Mereka berdua pikir kebohongan itu sedikit mengobati rasa bersalah mereka. Karena hari-hari yang mereka lewati sebulan ini begitu bahagia.

Ellena rela berbohong. Ellena rela jadi egois. Dia ingin bersama Dave. Merasakan kenyamanan yang dia inginkan. Yang mungkin baby butuhkan. Disamping daddy-nya.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang