2.3

682 130 21
                                    

•At Night•






Haechen dan Lucas udah merinding pakai banget ketika melihat senyum Jeongin yang mengerikan.

Mereka berdua masih stay di ruang kotor ini. Enggan untuk keluar karena di ambang pintu Jeongin tengah memiringkan kepalanya sambil memandang mereka sadis.










"Kakak mau ikut aku atau mati?"












"Anjir, gada pilihan lain apa. Ogah gue ikut sama bentukan macem lo!" Haechen marah. Tapi juga takut.

Mereka saling pandang. Lucas dan Haechen sama-sama saling mengeratkan pelukannya. Karena rasa takut yang meningkat.

Not gay, but only afraid!

Jeongin lantas memegang tangan Lucas yang langsung dibalas teriakan histeris.


"Ikut aku atau mati!" Suara Jeongin makin lama semakin mengerikan.




"Chen gimana nih. Kita kalo ikut ya bakal mati, gak ikut ya tetep mati."

"Gini aja, kita ikut aja sekalian cari Felix, sapa tau kita diajak ke tempat persembunyiannya."

Lucas tersenyum cerah, "otak lo mendingan juga."

Pletak..

"Anjir sakit sat!"




"Oke kita ikut lo, tapi—"





"Tapi kita akan melakukan permainan, hihihi.." sambung Jeongin.

Lucas dan Haechen meneguk ludahnnya susah-susah. Terpaksa mereka harus mengikuti arah jalan Jeongin.

Mereka masuk ke dalam sebuah almari.

"Ngapain kita masuk ke beginian?" Tanya Haechen.

"Udah nurut aja."

Lalu mereka memasuki almari itu dengan diikuti Jeongin yang berada di belakang.

Haechen dan Lucas rasanya udah sesak napas karena harus rela datang ke tempat seperti ini.

Di sini banyak asap tepal. Mereka di bawa ke sebuah tempat yang berdekatan seperti sabana.

Tapi kata Lucas sabana versi gersang dan ngeri.

Lagian ini benar-benar gelap gulita.
















"AAAAAAA—ANJENG!!!" Lucas berteriak histeris ketika Jeongin membekapnya dari belakang.

Haechen melotot, tapi tak ayal dirinya juga ikut dibekap.

Tenaga Jeongin seperti memiliki kekuatan sihir. Lihat saja tangan Lucas dan Haechen sudah terikat dengan tali yang terbuat dengan ranting.



Sangat kuat


"Setelah ini kalian harus tidur kakak, hihihi..."
























































Buk..

Buk..





























Jeongin memukul mereka memakai kayu besar.

[1] At Night ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang