•At Nigh•
Setelah mampir di restoran untuk makan karena wajah Felix yang benar-benar pucat. Malam ini mereka sudah sampai di depan pintu megah milik mendiang pamannya.
Rumah ini lama tidak ditempati. Bagunan tua yang curam menambah kesan menakutkan.
Hal pertama yang Lino rasakan saat melihat rumah ini adalah.
Dingin.
"Kak Lino gak mau masuk?" Suara Jisung mengagetkkan Lino.
"Kata mama, paman punya tetangga cantik yang namanya tante Yoona. Dia temen mama dulu, kalau ada apa-apa bisa minta bantuan dia." Kata Chan.
"Yaudah, kita beresin dulu. Kotor." Teriak Hyunjin.
"Lebay deh." Jisung berdecih.
"Udah agak mendingan gak berdebu kayak tadi. Mending kita tidur, kamar kalian udah bersih kan?"
"Udahlah." Jawab Lino.
"Lanjut besok aja, sekalian besok kita jalan-jalan di daerah sini." Chan memberi petuah.
Lino lebih dulu pergi dari ruang tamu. Anak itu nampak kelelahan.
"Sung bantuin gue ngedit dulu, ayo ke kamar gue."
"Dih, ngomong aja lo takut!"
Hyunjin melotot, "enggaklah ayo cepetan."
"Felix mau tidur sama kakak?"
Felix mengangguk. Mana mungkin Felix akan tidur sendirian.
Satu langkah menginjak anak tangga, tiba-tiba kaki Felix terasa lengket.
Felix menunduk melihat apa yang barusan dia injak. Dan ternyata cairan kental berwarna
merah.
Darah.
Bau amis serta rasa mual menjalar di tubuh Felix.
Chan berbalik melihat Felix yang nampak dibanjiri oleh keringat.
"Dek kamu kenapa?"
Klek
Lampu mati dan gelap.
Dengan cepat Chan mengambil ponselnya sebagai penerangan, karena Chan tidak ingin Felix takut karena
Nyctophobianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] At Night ✓
Mystery / Thriller[don't forget to follow brillantemine] don't run if you do, your head will be cut off - felix © brillantemine