Mistake | 10 (21 )

968 17 0
                                    

Dave membawa Ellena dalam gendongannya. Sesekali meremas bokong Ellena. Dengan rakus. Terus mencium dan menyesap leher Ellena penuh gairah.

Ehkhmm
Suara lenguhan Ellena
Dave semakin menggila mendengar desahan Ellena. Duduk diatas ranjang, tanpa jeda kembali mencium bibir Ellena hingga kehabisan nafas.

Dikuasai nafsu, Dave tak berpikir jernih. Seharusnya saat tadi Ellena menciumnya, dia bisa mengakhirinya. Bukan malah membalasnya dan malah bercumbu.

Kali ini jari-jari Ellena memainkan bulu-bulu halus di janggut Dave. Membalas ciuman Dave. Lalu membantu Dave melepaskan kaos hitam yang melekat pada tubuh Dave. Jari-jari lentiknya kembali bermain, menelusuri dada Dave yang terbuka. Lalu turun membuka celana Dave dengan pelan. Tanpa penolakan Dave hanya menurut.

Ellena memasukan milik Dave ke dalam mulutnya. Menghisapnya. Memainkan dengan jari lentiknya.

Hmhmmhmpm...
Dave menarik tubuh Ellena agar berdiri menghadapnya. Lalu menatap wajah Ellena yang sayu. Membuka satu persatu kancing dress yang Ellena pakai. Melemparnya asal. Meninggalkan lingeri dan Bra hitam yang menempel pada tubuhnya.

Diamatinya tubuh mungil di depannya. Dave rasa Ellena kehilangan lumayan berat badannya. Ditariknya Ellena agar lebih mendekat padanya. Dipeluknya tubuh mungil itu. Lalu membuka helai terakhir yang menempel pada Ellena.

Ellena naik ke atas Dave lalu memasukan milik Dave, ke dalam miliknya. Tak langsung berhasil. Tapi Dave membantu Ellena agar miliknya masuk sempurna.
"Akhjjh... Dave...." Lenguh Ellena memeluk pria dibawahnya.

"F*ck." Mengumpat saat posisi sekarang sangat sempurna.

Ellena menggerakkan pinggulnya perlahan. Menciptakan erangan-erangan lirih dari mulut Dave.

"Stst. Akhh." Dave membelai setiap jengkal tubuh wanita diatasnya. Meremas bokongnya, menyesap kuat payudara yang menantang didepan wajahnya. Membuat kissmark disana.

Membalik keadaan, Dave mengangkat Ellena lalu merebahkannya ke atas ranjang. Kali ini Dave berada di atas. Kembali memompa Ellena dengan cepat. Lalu menyemburkan puncak birahinya di dalam. Disusul Ellena yang juga mencapai puncaknya.

Tak hanya sekali, Dave membawa Ellena ke kamar mandi. Memandikannya, tapi juga melakukan kegiatan panas tadi di atas kloset. Kali ini Ellena memunggungi nya. Diremasnya payudara Ellena kasar saat mereka akan sampai di puncak kenikmatan.

Selama semalam suntuk, rumah itu penuh dengan erangan-erangan mereka berdua. Ellena juga tak pernah menolak setiap Dave kembali membawanya bercinta.

Setelah begitu lelah, akhirnya mereka terbaring lemas. Ellena sengaja tak tidur dulu. Ia terus memandang Dave yang sudah mengeluarkan dengkuran halus. Berpaling mengarahkan pandangannya untuk melihat bingkai foto yang sengaja Dave tutup saat mereka bercinta tadi. Mengalihkan pandangannya pada wajah Dave, lalu ia memeluk Dave dalam tidurnya.

Maaf Tania. Aku janji ini yang terakhir. Gumamnya sendiri. Sebelum memejamkan mata.

Saat sinar terang menembus jendela kamar itu, Ellena membuka matanya. Di lihatnya jam dinding ternyata sudah pukul 05.53
Ia melihat ke sampingnya, dia tersenyum sekaligus sedih. Semalam pertama kalinya dia bisa tidur nyenyak. Terbangun di pelukan seorang pria yang sudah merebut hatinya. Membawanya ke awan dan sekaligus menjatuhkannya ke tanah.

Sebelum Dave bangun, dia bergegas memakai pakaiannya yang berserakan di lantai. Mengambil tas nya. Dia mendekati Dave yang tertidur pulas sekali. Membetulkan selimutnya, lalu mengecup keningnya lembut.
"Goodbye Dave. I think I've fallen in love with you." Melangkah meninggalkan rumah Dave menggunakan taksi yang sudah dipesannya.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang