Chapter 17

                                    

                                          
Chapter 17
Para Gadis
                          
Ketika para gadis berkumpul, mereka mungkin akan menggosipkan beberapa hal. Sejauh ini, Liora menarikku menjauh dari Elios dan River pada sebuah ruangan dilantai dua.
                          
Beruntunglah kami. Karena Liora sudah memberikan ultimatum pada River untuk tidak membuntuti kami. Iblis sombong itu mengangguk patuh pada Liora. Tanpa sedikitpun memprotes. Dan aku merasa iblis seperti River telah menjadi budak cinta. Dan saat aku melihat raut wajah River. Rasanya, ku ingin tertawa, hahaha. 
                          
" Kau punya rencana? Tapi aku tidak yakin kau ingin kabur bersamaku. Kau terlihat sangat akrab bersama suamimu." Liora langsung mencercaku dengan berbagai macam pertanyaan. Yang terkesan seperti menyindir. 
                          
" Itu hanya kamuflase." sanggahku cepat.
                          
" Sungguh?"
                          
" Aku juga sama sepertimu. Elios menculikku dan membawaku ke Pennslyvania."
                          
" Pennslyvania?"
                          
" Aku rasa masih berada dibumi." tulasku seraya berpikir.
                          
Liora mendesah panjang. Menggumankan sesuatu yang tak ku mengerti.
                          
" Aku sebenarnya tidak percaya dengan River."
                          
" Kenapa?"
                          
" Kau percaya iblis?"
                          
Tanpa sadar aku mengganguk pelan. Bagaimana aku tidak percaya. Iblis itu hadir di depan mataku.
                          
" Aku awalnya tidak. Rasanya aneh jika tiba-tiba kau di datangi seorang pria yang mengakui dirinya iblis dan mengatakan cintanya padamu."
                          
Aku setuju dengan pendapat Liora. Tapi jauh lebih baik dari pada di culik saat festival Hallowen.
                          
" Aku ingin pulang. Walaupun sebenarnya kehidupanku di tempat ini baik-baik saja."
                          
" Aku pun sama." 
                          
Kami berdua sama-sama terdiam untuk beberapa saat.
                          
" Aku tidak tahu kalau kau sudah menyiapkan rencana untuk kabur dari neraka."
                          
Liora tertawa kecil.
                          
" Aku juga tidak tahu."
                          
Rasanya seperti dihantam oleh sesuatu.
                          
" Aku juga tidak tahu caranya kalau begitu. Tapi jika aku berada di Pennslyvania. Aku rasa--- aku bisa melakukannya."
                          
" Aha!!" Liora memetik jarinya tepat didepan wajahku. Salah sedikit, mataku pasti sudah tercongkel keluar dari tempatnya.
                          
" Kita bisa berkumpul dan melarikan diri dari Pennslyvania." jelasnya dengan mata berbinar. 
                          
" Ah.. Kau benar." Sahutku antusias.
                          
" Kaya pernah masuk dari luar ke Pennslyvania."
                          
Mengapa hal sepenting itu tidak terpikirkan olehku. Jika Kaya memberitahuku jalan masuk yang ia lewati saat mengikuti Arkey. Aku dan Liora bisa melarikan diri.