⃛ ⃜ ⃝ ⃞ ⃟ 🕊️Art Studio

Start from the beginning
                                    

banyak yang seumuran seulgi bekerja dan belajar disini. namun, tak ada satupun yang menjadi teman dekatnya. mereka menolak seulgi menjadi teman hanya karena seulgi itu gadis miskin yang tidak memiliki keluarga yang jelas. seulgi tak pantas bersanding dengan mereka.



"hai."


suara itu terdengar jelas ditelinga seulgi. tunggu! apa seseorang baru saja menyapanya? apa seseorang menegur dirinya? oh Tuhan, dia tidak bermimpi kan?

"y-ya?" seulgi mendongak pada pria jangkung didepannya yang sedang tersenyum lebar.



"studio dance dimana ya?" laki laki itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "g-gue gak nemu daritadi. b-bisa kasih tau?"



seulgi terdiam menatap pria itu. kulitnya tak terlampau putih. namun tampan. ah, tidak. taeyong lebih tampan.

seulgi tersenyum sambil meletakkan pensilnya yang ia gunakan untuk menggambar, "ah, anak baru ya?"

pria itu mengangguk, "iya."

"ohh, nanti lo lurus kesana, terus belok kanan, naik keatas dan belok kiri didekat toilet. dah diatas pintu ada entar tulisan dance room. disitu deh." jelas seulgi memperagakan tangannya sebagai jalur menuju studio tari berada.


tapi respon yang ia dapat dari pria itu hanya diam. pipinya memerah dan wajahnya kaku.


lantas seulgi terkekeh, "belum ngerti ya?"


pria itu kembali mengangguk seraya tersenyum malu, "iya."


"mau gue anterin?" pria itu mengangguk semangat.


seulgi tertawa pelan mendapat reaksi lucu dari si pria yang tampaknya umur mereka tak jauh beda.

seulgi menggeser kursinya kebelakang agar bisa keluar.




"hmmm...ngomong ngomong... nama lo siapa?" tanya pria itu ketika mereka berdua mulai menyusuri setiap lorong


"oh? gue? kwon seulgi." jawab seulgi tanpa mengindahkan tatapan tatapan penuh tanya dari seluruh penghuni studio


"hai seulgi, gue kim jongin." jongin tersenyum memandang wajah seulgi dari samping



"ohh,jongin. hobi dance ya?" tanya seulgi


"iya, hehe. lo sendiri hobi gambar ya?" balas jongin



seulgi menatap jongin seraya berjalan, "gambar, lukis, nyanyi, nari. itu semua hobi gue."

senyum jongin semakin sumringah, "wahh banyak banget. berbakat juga ya lo."



"cuma bersyukur sama talenta yang Tuhan kasih." seulgi membalas senyuman jongin, "by the way, kalau lo anak dance...ntar kita ketemu juga kok. tapi jadwal gue dance hari rabu. hari ini gue gambar. lo jadwalnya kapan aja?"


"setiap hari. lo ambil kelas dance juga?" tanya jongin saat hendak masuk kedalam ruangan yang diatas pintu tertera 'dance room' setelah seulgi mengantarnya


"lebih tepatnya, gue pelatihnya."










⸻ ⸻ ⸻ ⸻ ⸻ ⸻

Bugh



"bener bener jalang ya lo, sialan."

seulgi meringis menahan sakit di punggungnya yang baru saja dibenturkan ke dinding ruangan theatre.

"selama ini taeyong, terus hari ini lo sama si anak baru. jangan egois lo anjing!"


satu tamparan berhasil mendarat dipipi mulis seulgi. kacamatanya terjatuh kelantai dan langsung diinjak oleh sepatu high heels si pelaku. untung saja itu kacamata aksesoris dan seulgi tidak rabun.





"apasih yang diliat dari cewe murahan kaya lo?! kaya? engga. pintar? engga. cantik apalagi."


lalu rambut hitam miliknya pun mulai menjadi sasaran. ditarik, hingga terasa ingin terlepas.



"lo udah rebut taeyong dari gue! maksud lo apa hah??? sementara cewe high class kaya gue yang ga ada kurangnya taeyong cuekin, tapi kenapa anak haram kaya lo yang selalu aja jadi perhatian?!"


seulgi kembali meringis saat kepalanya didorong kebelakang hingga terbentur tembok.



"m-maaf kak." seulgi menunduk menahan isakanya



"gausah sok sok lugu lo! abis lo kali ini sama gue!"




"BOA!"



boa hendak menginjakkan kakinya diperut seulgi sebelum suara itu menghentikan aksinya.


"t-taeyong?"


taeyong yang berdiri didepan pintu studio theatre langsung masuk dan membantu seulgi berdiri.

saat hendak kembali ke ruang menggambar setelah mengantar jongin, seulgi ditarik menuju studio theatre oleh boa. disanalah seulgi kembali di bully seperti hari hari biasanya. kebetulan taeyong hendak menuju ruang tari tadi itu tapi saat melewati studio theatre, ia mendengar suara teriakan. hal itu menarik perhatiannya untuk mengintip, dan disitulah ia memutuskan untuk masuk dan mencegah boa melakukan hal lebih keji lagi pada seulgi.




"lo apa apaansih hah?! mau ngebunuh anak orang lo???" kilatan marah terpampang jelas dimata anak pemilik studio seni itu.


"t-taeyong g-gue..."



"please bo, lo udah nyakitin seulgi. masalah lo apa sih sama dia sampe tiap hari harus kaya gini terus??" tanya taeyong pada mantan kekasihnya itu.


boa tak menjawab. ia menunduk menahan liquid bening yang sebentar lagi akan meleleh dari pelupuk matanya.

"gue harap ini yang terakhir. kalau sampai terjadi lagi, gue pastiin gue gaakan mau cakapin lo lagi atau bahkan ngeliat muka lo."

setelah itu, taeyong menarik seulgi keluar dari studio theatre. dan setelah jauh dari studio, seulgi meleoas cengkeraman taeyong dari tangannya.


"lo gak papa?" tanya taeyong


"gausah sok peduli."


⸻ ⸻ ⸻ ⸻ ⸻ ⸻

note: sebenarnya seulgi kenapa tuh sama taeyong
[don't forget to press the star button]










Young & Wild✔ Where stories live. Discover now