HAIHAIHAIII
APA KABAAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!🖤HAPPY READING!
SELASA, 12.21 wib
Rey, Dira, beserta keluarga dan sahabatnya pamit untuk kembali ke kota.Dira menyalimi tangan nenek Rey, ia tersenyum. "Kita pamit dulu, nek" ucapnya setelah mencium tangan sang nenek
Nenek tersenyum, ia mengusap rambut Dira. "Hati-hati, ya. Jagain cucu nenek, kalo dia macem-macem cubit aja" ucapnya sedikit terkekeh
Dira tertawa ringan, ia mengangguk. Ada sedikit rasa aneh saat ia mendengar sang nenek memintanya untuk menjaga cucunya, "iya, nek" ucapnya dengan mata berkaca-kaca
Dira menghela nafasnya, mungkin ia terharu.
Maklum, Dira sudah tidak mempunyai seorang nenek maupun seorang kakek.
Mungkin Dira juga merindukan kasih sayang seorang nenek.
"Kamu kenapa?" ucap Nenek
Dira menggelengkan kepalanya, "hmm, enggak kok, nek" ucapnya sembari tersenyum
Nenek langsung menarik Dira ke dalam dekapannya, ia kembali mengusap-usap rambut Dira.
Dira membalas pelukan nenek, ia meneteskan air matanya.
Bunda tersenyum, "Dira kayaknya rindu sama neneknya" ucapnya
Semua mata tertuju pada Dira dan sang nenek, mereka menatapnya dengan penuh simpati.
RUMAH REY, 15.56 wib
Dira menarik koper dan menggendong ranselnya sembari berjalan memasuki rumah. Sungguh, apakah dosennya ini tidak punya rasa ingin tolong-menolong? Ransel ini berat!Rey berjalan mendahului Dira sambil menggendong ranselnya. Ia mulai memasuki rumahnya.
"Pak" panggil Dira tiba-tiba
Rey menghentikan langkahnya, ia menoleh ke arah Dira. "Kenapa?" ucapnya yang sepertinya tak berniat untuk bertanya
Dira menghela nafasnya, ia tampak menyipitkan matanya.
Kalau gak niat, gak usah nanya!
Rey menatap Dira datar, "kamu mau apa?" ucapnya
Dira kembali menetralkan emosi dan ekspresinya, "bapak bisa bantuin saya?" ucapnya
Rey sedikit mengerutkan dahinya, "saya bukan bapak kamu" ucapnya datar
Dira menahan bibirnya untuk tidak mengucapkan kata-kata kasar, ia menampilkan senyuman yang sangat-sangat dipaksakan.
DASAR OM-OM, GAK SADAR DIRI APA!
Kalau Dira tidak ingat Rey ini dosennya, pasti Dira sudah benar-benar menenggelamkannya disungai amazon. Lumayan, berbagi rezeki kepada ikan Piranha.
"Maaf, pak.. ups, mas? Mas Rey" ucap Dira berusaha setenang mungkin, "Anda bisa bantu saya membawa ransel saya?" lanjutnya
Rey sekilas melirik ke arah ransel Dira, "Kamu tidak lihat? Saya juga membawa ransel" ucapnya sembari menatap Dira dengan datar
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku Suamiku (TAMAT) [TERSEDIA DI GRAMEDIA]
HumorTelah terbit di Penerbit Romancious. Cerita ini tidak di revisi, jadi masih berantakan. Kalau mau baca yang lebih bagus penulisannya bisa beli bukunya di Gramedia atau pun toko online yang menjual novel Dosenku Suamiku yang ORI. Terima kasih<3 Warni...