16

627K 37.2K 3.6K
                                    

HAIHAIHAIII
APA KABAAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!🖤

HAPPY READING!

SELASA, 12.21 wib
      Rey, Dira, beserta keluarga dan sahabatnya pamit untuk kembali ke kota.

Dira menyalimi tangan nenek Rey, ia tersenyum. "Kita pamit dulu, nek" ucapnya setelah mencium tangan sang nenek

Nenek tersenyum, ia mengusap rambut Dira. "Hati-hati, ya. Jagain cucu nenek, kalo dia macem-macem cubit aja" ucapnya sedikit terkekeh

Dira tertawa ringan, ia mengangguk. Ada sedikit rasa aneh saat ia mendengar sang nenek memintanya untuk menjaga cucunya, "iya, nek" ucapnya dengan mata berkaca-kaca

Dira menghela nafasnya, mungkin ia terharu.

Maklum, Dira sudah tidak mempunyai seorang nenek maupun seorang kakek.

Mungkin Dira juga merindukan kasih sayang seorang nenek.

"Kamu kenapa?" ucap Nenek

Dira menggelengkan kepalanya, "hmm, enggak kok, nek" ucapnya sembari tersenyum

Nenek langsung menarik Dira ke dalam dekapannya, ia kembali mengusap-usap rambut Dira.

Dira membalas pelukan nenek, ia meneteskan air matanya.

Bunda tersenyum, "Dira kayaknya rindu sama neneknya" ucapnya

Semua mata tertuju pada Dira dan sang nenek, mereka menatapnya dengan penuh simpati.

RUMAH REY, 15.56 wib
     Dira menarik koper dan menggendong ranselnya sembari berjalan memasuki rumah. Sungguh, apakah dosennya ini tidak punya rasa ingin tolong-menolong? Ransel ini berat!

Rey berjalan mendahului Dira sambil menggendong ranselnya. Ia mulai memasuki rumahnya.

"Pak" panggil Dira tiba-tiba

Rey menghentikan langkahnya, ia menoleh ke arah Dira. "Kenapa?" ucapnya yang sepertinya tak berniat untuk bertanya

Dira menghela nafasnya, ia tampak menyipitkan matanya.

Kalau gak niat, gak usah nanya!

Rey menatap Dira datar, "kamu mau apa?" ucapnya

Dira kembali menetralkan emosi dan ekspresinya, "bapak bisa bantuin saya?" ucapnya

Rey sedikit mengerutkan dahinya, "saya bukan bapak kamu" ucapnya datar

Dira menahan bibirnya untuk tidak mengucapkan kata-kata kasar, ia menampilkan senyuman yang sangat-sangat dipaksakan.

DASAR OM-OM, GAK SADAR DIRI APA!

Kalau Dira tidak ingat Rey ini dosennya, pasti Dira sudah benar-benar menenggelamkannya disungai amazon. Lumayan, berbagi rezeki kepada ikan Piranha.

"Maaf, pak.. ups, mas? Mas Rey" ucap Dira berusaha setenang mungkin, "Anda bisa bantu saya membawa ransel saya?" lanjutnya

Rey sekilas melirik ke arah ransel Dira, "Kamu tidak lihat? Saya juga membawa ransel" ucapnya sembari menatap Dira dengan datar

Dosenku Suamiku (TAMAT)                            [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang