10

1.7K 254 5
                                    

"Jen, nih berkas-berkas yang lo suruh print kemaren. Udah gue urutin juga dari awal sampe akhirnya, coba lo cek."

Hyunjin duduk diruang osis yang hanya terdapat seorang Ketos didalamnya, Lee Jeno.

Hyunjin duduk di sofa panjang yang berhadapan dengan Jeno duduk, menyenderkan punggungnya lalu mengangkat kedua kakinya diatas meja.

Selonjoran gitu.

Jeno yang melihatnya lantas melotot, lalu memukul kedua tulang kering Hyunjin menggunakan penggaris besi.

Gak terlalu keras sih, cuma yaa tetep aja sakit. Itu yang dipukul tulang kering wehh, langsung kena tulangnya.

Hyunjin mengaduh kesakitan dan menarik kakinya untuk berselonjor dikursi panjang yang ia duduki, sambil mengelus-elus kakinya yang habis dipukul bapak presiden tadi.

"Heh, turunin itu kakinya."

Hyunjin berdecak,"yaelah Jen, kaki gue capek kali. Pengen selonjoran bentar, malah lo pukul sakit nih."

Hyunjin mengerucutkan bibir, sedangkan Jeno memutar bola mata malas.

"Gue juga sama-sama cape, Jamal. Dari kemaren ngurusin ini itu buat keperluan acara anniv sekolah nanti, kira cuma lo doang apa?"

"Yaudah, jadi mari selonjoran."ucapnya dengan ancang-ancang ingin selonjoran lagi diatas meja, namun Jeno sudah menangkat tinggi penggaris besi itu lagi

Memperingati manusia berjenis kelamin Hyunjin ini agar tidak macam-macam dengan peringatnya, kalo gak malah nambah ini mukulnya di area muka. Biar mukanya merah dikit, kan keren tuh.

"Etetett, gak boleh.. turun gak?!"

Dengan berat hati, Hyunjin menurunkan kaki putih mulusnya dan menginjak lantai dengan kesal.

Kasian lantainya woi, itu sepatu lo habis buat mainan becek-becekan di comberan karena ulah Ucep, lupa lo?

Gak langsung dicuci lagi, cuma dilap doang, itu pun gak dikasih wangi-wangian.

Jorok sekali kau oppa.

Cikidaw, Hyunjin-nie oppa;)))

Gaje iya emang, maap. Iya gak papa, ok lnjt.

Tok..tok.tok..

"Masuk." Dingin Jeno tanpa mengalihkan pandangan dari kertas-kertas itu

Sedangkan Hyunjin, ia hanya memejamkan matanya dengan kaki yang gak jadi buat selonjoran.

"Permisi kak, ini susunan acara yang kakak minta, coba dicek lagi barang kali ada yang gak sesuai."

Perempuan dengan rambut dikuncir dua itu menyerahkan beberapa lembar kertas kepada Jeno, Hyunjin tidak menghiraukan melainkan ia menutup mata.

Ia sudah tau siapa pemilik suara itu.

"Ehh, kak Hyunjin."

Sudah ketebak.

Perempuan itu duduk disamping Hyunjin tanpa disuruh, udah gitu duduknya mepet banget. Hyunjin kan jadi risih, jadi ia memutuskan untuk pergi dari dalam ruangan osis menuju kelasnya.

"Eehh, kak Hyunjin. Aku kan mau ngomong hee aku mau ngomong kak!"

Adik kelas itu ingin menghalangi Hyunjin, namun tidak bisa karena Hyunjin yang terlalu lincah dan juga ada Jeno disitu yang menurut perempuan itu lagi sedikit gak mood.

"Ck! Yeji, udah lah jangan berisik capek gue nya." Decak Jeno










To Be Continued...
-----------------------

Salam dari diriku dan Yeji;*

Salam dari diriku dan Yeji;*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mas Pacar Haechan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang