HAPPY READING
.
.
.
.
.
*****
"Samchon ayo kita ke London. Sean hyung menyuruh kita kesana untuk merayakan kesedihan, kegalauan, kemalangan, kesialan dan juga penderitaan uncle Damian" beritahu Jaemin dengan intonasi semangat. Shin menghela nafas mendengar nya lalu mengangguk.
"Asaaaaa!!" teriak Jaemin bahagia.
***
Subuh - subuh buta kediaman mewah Damian beserta keluarga nya sudah ramai seperti layak nya siang hari. Padahal jarum pendek masih menunjukan di angka dua sedangkan yang panjang di pertengahan antara dua dan tiga.
Sepuluh menit yang lalu Shin beserta pasukan nya baru saja tiba.
Dari waktu Jaemin mengajak Shin ke London malam itu, ternyata pagi nya Shin ada operasi mendadak yang mengharuskan nya untuk masuk, lalu dua hari kemudian Shin di wajibkan hadir ke Jepang menghadiri seminar yang mewakili rumah sakit nya.Begitupun Jaehyun yang sibuk harus meeting dan mengurus pembukaan cabang baru di Incheon. Mau tidak mau Jaehyun pun absen dari rencana mereka.
Rencana mereka pun gagal total. Sebulan kemudian lah rencana itu terlaksana. Shin sudah menyarankan agar Jaemin sendiri saja yang pergi tapi dengan tegas Jaemin menolak mentah - mentah.
Shin dan Jaehyun pun tau kenapa Jaemin menolak. Bukan karena tidak berani berpergian seorang diri. Tapi Jaemin mencari yang gratisan.
Baiklah kembali ke awal..
Merasa terusik Damian bangun dari tidur nyenyak nya karena mendengar keributan , karena keributan itu tepat di depan kamar nya.Damian keluar dari kamar nya dengan wajah bantal nya dan menahan kesal karena tidur nya terusik. Bukan karena apa, pasal nya ia baru saja tidur dua jam yang lalu.
Seketika Damian membulatkan kedua mata nya melihat tiga orang tamu dari jauh yang tak lain adalah sekutu dari Sean. Kenapa ia mengatakan sekutu? Karena ketiga pria itu selalu membantu jalan Sean di setiap rencana nya.
Jaemin baru menyadari kehadiran Damian disela tawa mereka.
"Ahh, uncle. Maaf jika kami mengganggu tidur mu" Damian tersenyum sekilas tapi dalam hati nya menggerutu perbuatan empat pria muda itu.
"Kapan kalian sampai?" tanya Damian mendekati mereka berempat. Mereka bertiga pun menunduk memberi salam.
"Kurang lebih sepuluh menit yang lalu" jawab Shin. Damian mengangguk mengerti.
"Ya sudah lebih baik langsung ke kamar kalian. Langsung istirahat, perjalanan kalian jauh, disambung besok saja" ketiga nya pun mengangguk dan langsung menuju kamar mereka masing - masing.
Hanya tersisa Sean dan Damian di ruangan itu. Tak lama Sean pun bangkit dari duduk nya menuju kamar, tapi bukan arah kamar nya tapi arah kamar sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN MY CHILD
General FictionKau menghancurkan hidup ku yang sudah tidak ada apa - apa nya ini.