I think (12)

0 0 0
                                    


Jungkook melambai padaku. Aku hanya tersenyum sebagai balasannya. Ia pun keluar dari restoran ini. Tapi matanya masih saja menatapku. Begitu pula aku. Aku masih menatapnya. Aish, ada apa padaku? Apa aku menyukainya? Semoga saja tidak. Tapi entah kenapa jantungku selalu berdebar jika ada di dekatnya. Apa yang telah terjadi padaku? Bagaimana aku bisa menyukai orang yang kubenci selama ini?

"JANG MIRAE!!" teriak Seorin melambai-lambai padaku. Aigoo, ternyata ia sudah ada di depanku. Duduk di tempat duduk Jungkook tadi.

"Mirae, ini sudah jam setengah empat!! Dari mana saja kau?" tanyanya resah. Aku yang langsung menatap jam tanganku baru sadar kalau waktu sudah menunjukkan jam setengah empat. Jika aku ke kampus sekarang, aku hanya akan terlambat dan dimarahi dosen. Belum lagi umpatan orang-orang di kelas padaku. Aish, malas sekali.

"Mirae-ah.." panggil Seorin, yang membuat lamunanku buyar.

"Hara mana?" tanyaku.

"Hara sudah ada di kampus Mirae-ah! Makanya ayo kita kesana!" ajak Seorin. Aku menghela panjang.

"Aish, tapi aku malas sekali" aku menyilangkan kedua tanganku.

"Ayolah, Rae.." ucap Seorin memanggil dengan panggilan dekatku.

"Arraseo" aku mengambil tas-ku dan beranjak dari dudukku. Kemudian Seorin menarik lenganku untuk segera ke kampus.

~

"Jang Mirae, Lee Seorin, Kang Hara" ucap dosen menyebalkan itu bernama Cha Eunkyo. Kami bertiga hanya menunduk.

"Kalian sudah sangat sering terlambat seperti ini" tegurnya. Aku bisa mendengar bisikan semua orang di kelas. Hhh, aku membenci ini.

"Mianhae, Cha Ssaem. Aku harus ke rumah sakit dulu karena ibuku harus operasi lagi" jelas Hara. Ya, ibunya sakit-sakitan. Jadi ia memang sudah biasa terlambat karena harus mengurusi ibunya. Kang Hara benar-benar tegar. Ia juga menjadi tulang punggung keluarganya. Karena ayahnya sudah meninggal. Sementara ia memiliki 3 adik yang masih kecil.

"Arraseo. Kau sudah sering begitu, dan saya memakluminya" mata Cha Ssaem beralih padaku dan Seorin. "Kalian?" tanyanya.

"Aku mengurus pasport-ku, Cha Ssaem.. Karena sebentar lagi aku akan ke Vancouver untuk menjenguk ayah dan ibuku" jelas Seorin. Ya, selain berdarah Korea, Seorin juga keturunan Kanada. Ia dilahirkan di Vancouver, tetapi dirawat oleh kakek dan neneknya di Korea. Oleh karena itu Seorin memiliki rambut berwarna blonde dan mata yang berwarna biru.

"Ah, arraseo.." Cha Ssaem mengangguk kemudian menunjukku.

"Kalau kau?" tanyanya. Aku menghela napasku.

"Cha Ssaem, aku-" belum selasai aku berkata ia sudah menyelaku.

"Kau bolos. Saya tahu itu, sekarang keluar kelas, dan pastikan jika pelajaran saya, jangan terlambat lagi!" ucapnya tegas sembari menunjuk pintu. Artinya aku diusir. Sudahlah, biarkan saja. Aku sudah biasa seperti ini. Terutama oleh Cha Eunkyung.

Aku pun berjalan menuju pintu, berniat untuk pulang ke rumah. Telingaku tak berhenti mendengar bisikan-bisikan yang sepertinya sedang membicarakanku. Mata mereka tak henti-hentinya menatapku. Aku serasa artis.

~

Aku duduk di halte bus, menyenderkan badanku pada senderannya. Aku menunggu bus yang kutuju. Kemudian aku menyalakan ponselku. Ternyata ada pesan dari Seorin.

Seorin
RAE!! JUNGKOOK KESINI MENCARIMU!

Aku membulatkan mataku. Sedang apa dia disana?!!

Mirae
MWO?!

Seorin
Ia ada di depan kelas

Mirae
Bagaimana kau tahu?

Nothing Like Us ||JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang