[AG] - Thirty Eight

684 50 17
                                    


"Kali ini gue janji, gue akan menjaga jarak dari Andhika demi lo, Vel. Dan kalo perlu, gue akan menghapus perasaan gue ke Andhika."

Veli mengernyitkan keningnya ketika mendengar suara kecil yang terlontar dari mulut Alza. Terdengar aneh, karena mungkin Alza sebenarnya sedang membatin, tapi tanpa sadar Alza malah mengeluarkan suara batinnya hingga terdengar oleh Veli.

Meski begitu, Veli merasa begitu lega. Karena setelah ini dia dan Alza tidak akan menjadi musuh, sebab Alza sendiri yang mengatakan jika dia akan menjauhi Andhika. Dan itu semakin memberikan peluang bagi Veli.

"Al, ikut gue ke rumah sakit, yuk? Kita jenguk kak Nanda," kata Veli begitu pelukan mereka terlepas.

"Boleh," jawab Alza.

Veli tersenyum, dia segera menarik tangan Alza untuk berjalan mengikutinya.

°°°

Di rumah sakit, Veli, Alza dan Sarah langsung menuju ke ruang rawat inap Nanda, setelah sebelumnya bertanya terlebih dahulu pada resepsionis.

Begitu sampai di ruang rawat Nanda, ketiga cewek itu melihat Sandy tengah mengobrol di depan ruang rawat Nanda bersama dengan ketiga teman Andhika. Segera, Veli berjalan mendekat.

"Bang Sandy?" panggil Veli, membuat keempat cowok yang tengah duduk itu menoleh ke arahnya.

"Eh, Vel? Mau jenguk Nanda?" tanya Sandy begitu Veli, Alza, dan Sarah berdiri di dekatnya.

"Iya, Bang." Veli mengangguk. "Kak Nanda lagi istirahat, ya?"

"Nggak kok. Dia ada di dalem, lagi ngobrol sama Andhika."

Mendengar ucapan Sandy itu membuat Veli terdiam sejenak. Ternyata Andhika ada di dalam bersama dengan Nanda. Pantas saja tadi begitu sampai, dia tidak melihat Andhika. Padahal ada ketiga temannya di sini.

"Kalo gitu, Veli masuk, ya?"

Veli menghampiri pintu ruang rawat Nanda.

"Tunggu, Vel!" cegah Sandy, membuat Veli tidak jadi membuka pintu, dan menoleh ke arah Sandy. "Andhika bilang, dia sekarang lagi ada yang mau diomongin sama Nanda. Jadi jangan ganggu dulu. Biar Andhika ngomong berdua sama Nanda."

"Loh, tapi Veli juga mau jenguk kak Nanda, Bang."

"Iya, nanti gantian. Setelah Andhika keluar, baru lo boleh masuk," jawab Sandy.

Veli menatap Sandy tidak mengerti.

"Nah bener tuh, beb, apa kata bang Sandy," celetuk Farid.  "Mending lo duduk dulu deh di sini." Farid menepuk bangku kosong di sebelahnya seraya menarik turunkan kedua alisnya, menggoda Veli.

"Apaan sih lo! Nyambung-nyambung aja!" Veli mendelik kesal pada Farid. Lantas Veli kembali menatap Sandy. "Emang Andhika lagi ngomongin apa sama kak Nanda?"

"Yah, gue juga nggak tau, Vel."

Bertepatan dengan itu, pintu ruang rawat Nanda terbuka, membuat seluruh pasang mata yang menunggu di depan ruangan itu menoleh, dan mendapati Andhika yang keluar dengan menenteng jaketnya.

Veli yang melihat itu segera menghampiri Andhika. "Gimana keadaan kak Nanda? Dia baik-baik aja kan?" tanyanya pada Andhika.

Andhika's Girlfriend [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang