Hargailah, karya seseorang.
Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai.
Kini, semuanya sudah berkumpul didalam kamar sihyeon, terkecuali kun dan yangyang yang sedang siap-siap membereskan pakaiannya.
"Bunda, sama amil gak boleh pergi. Kalo bunda pergi sua mau ikut juga."
"Nanti yang jagain ayah siapa."
"Ada kak uqi, bang ojun sama kak sisi. Sua mau ikut bunda sama amil pokoknya." Shuhua mulai mengeluarkan air mata, ia tak mau adik laki-lakinya itu dengan bundanya meninggalkan rumah.
"Nanti kalo sua ikut bunda, arsa siapa yang jagain? Mendingan sua disini sama yang lain, trus nanti sua bisa temenin arsa."
"Emang bunda mau kemana?" Tanya yuqi.
"Paling ke rumah om jaehyun." Kata xiaojun.
"Nah tuh tau, bunda gak bisa biarin amil sendirian, waktu smp kalian tau sendiri, amil waktu itu udah kaya orang linglung."
"Amil sama sisi aja bun, sisi juga lagi ada tugas sekolah di daerah deket apartemen. Kalo bunda pergi nanti sua gimana, nanti ayah sendirian. Permasalahan sama keluarga om winwin juga belom kelar."
"Bisa kamu urus amil?" Tanya bunda.
"Bisa bun, amil aku pelototin juga takut." Semua orang yang berada didalam ruang kamar itu hanya tertawa.
"Aku udah siap bun." Yangyang datang dengan dua tas koper besar. Sepertinya ia benar-benar sudah menyiapkan dengan teliti.
"Banyak amat mil, mau pulang kampung lo?" Xiaojun yang melihat adiknya membawa dua koper besar itu terheran.
"Sebelum gua nonjokin arsa, nih koper juga udah gua siapin. Waspada, siapa tau ayah ngusir gua lebih lama dari empat bulan."
"Bagus ya, anak bunda pinter banget." Joy mulai menjewer telinga anak terakhirnya itu.
"Hehe, kalo kaya dulu kan amil langsung di usir gak bawa apa-apa."
"Kamu sama kak sisi, bunda gak bisa tinggalin ayah."
"Yaudah, asal duit jajan ngalir terus."
"PAKE DUIT SENDIRI, AKU LAGI NABUNG BUAT KULIAH."
Sekarang sekolah shuhua benar-benar sedang ramai memperbincangkan dirinya serta adiknya dan renjun.
"Anak turaja mulut nya ember semua." Kata shuhua yang sedang mengerjakan soal yang diberikan guru.
"Anak kelas olin emang lemes semua punya mulut, dan lo tau? Nenek gayung nyebar gosip tentang amil."
"Apaan katanya?"
"Amil punya gangguan jiwa sama kaya kakak-kakak nya yang lain."
"Serius lo." Shuhua diam, nagyung semakin didiamkan semakin melunjak.
Apa katanya? Mempunyai gangguan jiwa?
"Sabar, jangan kepancing emosi. Nanti masalah makin besar udah diemin aja."
"Kalo gua jahat, gua bunuh kali sih nenek gayung."
"Pen gua jejelin cabe mulutnya." Kata heejin yang semakin geram.
"Sua cantik calon istri arsa harus sabar."
"YE, NGAREP MULU LO." Heejin yang mendengar itu sedikit geli.
Shuhua hanya tertawa.
"Eh su btw lo ke sambet apaan hari ini make baju sama rok panjang?" Heejin memang ingin sekali menanyai ini sedari tadi dengan shuhua, dari awal pagi heejin bertemu dengan shuhua.
Shuhua memakai baju seragam lengan panjang, dan rok panjang ada apa dengan dirinya? Tidak biasanya shuhua memakai pakaian panjang.
"Biarin sih, gua emang pengen aja."
"Pasti arsa." Shuhua hanya tersenyum menanggapinya.
"Su, lo boleh berubah demi orang yang lo suka. Tapi gua harap jangan terlalu berlebihan, lo tau sendiri arsa gak terlalu suka sama lo. Gua harap sih lo sadar aja, jangan terlalu berharap sama arsa."
"Gua berubah kaya gini juga demi diri sendiri ay, walaupun arsa emang gak suka sama gua tapi seenggaknya gua bisa berubah karna dia jadi lebih baik."
"Ah lo mah, udah sering di tolak sama arsa, di benci pula lagi sama dia. Tapi masih aja demen."
"Gua juga gak tau ay, walaupun dia udah ngomong kaya waktu itu. Tapi rasa suka gua ke dia sama sekali gak ilang, malah perasaan nya makin besar. Arsa tuh kaya magnet, gua nya di tarik mulu sama kegantengan dia."
"Gua kalo jadi lo udah nyerah kali dari kapan tau, arsa batu orang nya ngeselin pula."
"Itu lo, gua kan orang nya gak gampang nyerah. Selagi masih bisa di gapai kenapa engga?"
"Yaelah, kapan ya gua bisa kaya lo gak pantang menyerah. Gua nungguin anan putus aja rasanya udah capek."
"Ya jangan cepet capek, lo mau dapetin anan juga butuh perjuangan. Noh kaya abang lo sih olin, lo kata ngejar sih cewek patung gak capek?"
"Iya sih, yaudah lah demi rasa suka ku kepada jaemin anan pratama, diri ku tidak akan menyerah begitu saja."
"Gitu dong, itu baru temen gua. Berjuang sampe mati."
"Lebay lo maemunah."
Selasa, 31 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
5.2 SASARAN
Fanfiction*ft. renjun, shuhua ❝sudah di tolak, di benci pula.❞ © jaesluth, 2 O 1 9