4. June Si Penyelamat

1.9K 149 5
                                    

"Lo kenapa sih Jen? Daritadi diem aja," tanya Lisa, gadis berambut hitam panjang itu pada sahabatnya.

"Lo lagi mikirin sesuatu?" sahut gadis satunya, Kim Jisoo.

"Iya nih, tadi pagi di kantin lo juga agak gimana gitu sama Hanbin," sahut Rose. "Kalian berantem?" tanyanya lagi.

"Eh? Jadi daritadi kalian merhatiin gue?"

"Iya lah, aneh banget, hari ini lo jadi irit ngomong," sahut Jisoo.

"Jadi bener lo sama Hanbin berantem?" tanya Rose.

"Hah? Ya nggak lah haha, ngapain juga berantem sama dia?" jawab Jennie sambil ketawa garing.

Mendengar jawaban Jennie yang garing itu membuat Jisoo, Rose dan Lisa tidak percaya kalau Jennie sedang tidak punya masalah apa-apa.

Mereka bertiga menatap Jennie sambil memicingkan mata, seperti berusaha menebak-nebak masalah apa yang sedang menimpa sahabatnya itu dari raut wajahnya.

"Eh kalian kenapa sih? Jangan natap gue kayak gitu dong," kata Jennie.

"Yakin lo ga ada masalah apa-apa?" tanya Jisoo memastikan.

Jennie mengangguk mantap. Ia benar-benar tidak mau menghancurkan moodnya hari ini. Lain waktu saja ia akan menceritakan semuanya pada tiga sahabatnya.

"Iya beneran, percaya sama gue, gue gapapa."



"Lo ngapain jemput gue sih?!" kata Jennie marah tapi ngomongnya bisik-bisik.

Ia langsung menelpon Chanyeol ketika melihat mobil Chanyeol parkir di pinggir jalan. Di depan kampusnya.

"Disuruh mama, sebenernya sih gue males jemput lo. Emang lo di mana? Kok tau gue jemput lo?" tanya Chanyeol sambil memfokuskan pandangannya ke dalam area kampus untuk mencari keberadaan Jennie yang tiba-tiba tahu kalau ia saat ini berada di depan.

"Ga penting itu mah, terus gue kudu gimana dong? Ini gue mau pulang sama Hanbin. Dia lagi di parkiran."

"Yaudah sih tinggal bilang aja kalo ada gue yang jemput lo."

"Gila lo. Mending lo pulang aja deh."

"Dih enak aja, sia-sia dong gue ke sini kalo lu suruh pulang lagi."

"Ayolah Chan, pliiisss, mending lo pulang lagi aja ya," rayu Jennie, kali ini ngomongnya dilembut-lembutin.

"Ga ah ga mau, pokoknya lo harus pulang sama gue."

"Anjing," umpat Jennie sambil mematikan telepon secara sepihak.

"Ehm, Han," panggil Jennie. Ia memutuskan untuk menyusul Hanbin ke parkiran sebelum Hanbin jalan ke tempatnya menunggu sebelumnya.

"Loh, kamu ngapain nyusul?" tanya Hanbin yang baru saja akan masuk ke mobil.

"Hari ini aku pulangnya ga sama kamu gapapa?"

"Kenapa?"

"Enu barusan telpon, dia mau ngejemput aku soalnya hari ini dia ga ada jadwal kuliah. Katanya mending jemput aku daripada gabut di rumah. Boleh kan?" kata Jennie berusaha tenang. Kalo gugup ntar Hanbin ngiranya Jennie bohong. Emang iya sih hehe.

Fyi, Eunwoo anak kuliahan gais, baru masuk tahun kemaren. Dan kuliahnya juga satu universitas sama Jennie.

"Oh gitu, iya boleh kok. Enu udah nyampe belum?" tanya Hanbin. Nada bicaranya masih tenang. Hanbin itu emang tipe cowok penyabar.

"Belum, masih di jalan."

"Yaudah kalo gitu aku nemenin kamu sampe Enu dateng."

Mampus.

Jennie hanya mengangguk. Ia langsung memikirkan alasan apa yang tepat agar Hanbin langsung pulang tanpa menunggunya.

"HANBIN!"

Disaat Jennie masih berpikir keras, sebuah suara mengejutkan mereka berdua. Hanbin menoleh, Jennie juga ikut menoleh.

"Manggilnya biasa aja kali gausah teriak, gue juga denger," kata Hanbin pada June yang sekarang lagi nyengir ganteng.

"Ada apa?" lanjutnya.

"Gue nebeng lo ya Bin, hayu cepet pulang sekarang," kata June sambil menarik-narik tangan Hanbin.

"Eh, ntar dulu dong, udah nebeng, seenaknya aja ngajakin pulang sekarang," kata Hanbin sambil menarik tangannya dari pegangan June.

"Emang kenapa sih? Bareng Jennie kan pulangnya? Yaudah ayo sekarang aja, ngapain masih duduk-duduk di sini?" tanya June heran.

"Hayu lah pulang sekarang, gue udah ga tahan nih. Jen, ayo berdiri jangan duduk aja, kita pulang sekarang," lanjutnya lagi.

Heran, yang nebeng siapa, yang ngatur-ngatur siapa.

"Gapapa Han aku nunggu sendiri, lagian masih banyak anak juga," kata Jennie sambil melihat sekeliling. "Kasian tuh June, udah ga tahan. Paling Enu bentar lagi dateng," lanjutnya lagi.

"Bener nih gapapa nunggu sendiri?"

"Iya gapapa."

June sempat heran, ini kenapa Jennie-nya ditinggal? Tapi rasa sakit yang melanda perutnya membuat ia tidak mau kepo untuk saat ini. Jadi ia langsung mengatakan, "Tuhkan gapapa, ayo pulang sekarang. Tiati ya Jen, bye!"

June langsung berlari ke mobil Hanbin, padahal yang punya masih tidak mau meninggalkan Jennie sendirian.

"Ada-ada aja si June, di sini kan ada toilet, kenapa harus bab di rumah? Kalo gini kan namanya ngerusuhin gue," gumam Hanbin kesal.

"Gapapa, kasian si June sakit perutnya. Kali-kali nolong sahabat hahaha," kata Jennie sambil ketawa.

Hanbin senyum. "Oke deh, aku duluan ya. Bye sayang."

Ketika mobil Hanbin sudah keluar dari gerbang kampus, Jennie bisa bernapas lega. Dalam hatinya bilang gini, "Lo penyelamat gue Jun."

•~• •~• •~•

To be continue

Votenya jangan lupa beb

Terimakasii

Only With UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang