Chapter 10

9.3K 343 15
                                    

Happy reading❤️

"REVANN!"

Cowok yang dipanggil itu pun menunjukan wajah yang tadinya disembunyikan dibelakang boneka besar nya.

Ana menutup mulut dengan kedua tangannya sementara cowok itu tersenyum lalu menaruh boneka dilantai dan memberikan sebuket mawar kepada Ana. Ana yang masih shock langsung berlari dan memeluk cowok didepan nya. Bahkan, karna terlalu bersemangat hampir membuat mereka berdua terjungkal.

Cowok bernama Revan itu mengelus punggung Ana sayang. "Kenapa?"

Ana memanyunkan bibirnya. "Kamu kok gak bilang mau kesini?"

"Kalo bilang, namanya bukan surprise dong!" Revan kemudian mengacak rambut Ana gemas. "udah, gak usah dimanyun-manyunin gitu jelek!" cibirnya.

Ana kemudian mencubit perut Revan keras. "Ih apaan si! Akutu masih sebel tau nggak?! Kenapa kamu gak ngabarin aku? Aku pikir kamu masih marah sama aku!" ucapnya dengan terus mencubit perut cowok itu.

"Eh iya-iya! Udah dong nyubitnya! Sakit nih!" Ana melepas cubitannya kemudian menatap cowok didepan nya kesal. "mana bisa aku marah lama-lama sama kamu!" jelasnya.

"Terus kenapa gak ngabar-ngabarin?!"

"Aku sibuk banget banyak tugas. Makanya hari ini aku bisa kesini."

Ana menghembuskan nafasnya pasrah kemudian mengangguk paham.
Revan kembali tersenyum. "Yaudah kamu ganti baju gih."

"Mau kemana?" tanya Ana.

"Jalan dong! Mumpung aku disini."

Ana tersenyum senang. "Yaudah aku ganti baju dulu bentar," ucapnya lalu masuk kembali kerumah.

Sekitar 15 menit Ana sudah siap dengan rok jeans sepaha dan kaos tak lupa sepatu sneakers favorit nya.

"Udah yuk!"

Cowok yang sedang memainkan ponselnya itu kemudian menoleh, "Yuk."


"Kita mau kemana?" tanya Ana saat mereka sudah diperjalanan.

"Jalan-jalan." jawabnya santai.

Ana hanya mengangguk kemudian kembali memainkan ponsel nya.

Tak lama mereka sampai disebuah cafe. Mereka kemudian duduk disalah satu meja dan mulai memesan makanan. Ana tadi hanya sekedar berkeliling menikmati angin malam kota lalu karna sudah lapar mereka pun memutuskan mampir kecafe.

"Mba!" Ana memanggil salah satu pelayan. Pelayan disana kemudian menghampiri dengan membawa buku daftar menu.

"Silahkan mas." pelanyan itu memberikan daftar menu dengan terus melirik kearah cowok didepan Ana. Bukankah Ana yang memanggil pelayan itu? Kenapa jadi cowok didepan Ana yang disapa?

"Ini aja mba, sama minumnya orange juice aja ya," ucap Revan ramah kemudian melirik Ana. "kalo kamu?" tanyanya.

"Samain aja!" jawab Ana ketus.

Cowok itu mengagguk. " udah itu aja mba."

"Baik mas, nanti saya antarkan ya," ucapnya kemudian mengedipkan satu matanya dan berlalu dari meja Ana.

[AHS#1] Arka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang