HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
*****
"Dia kemana ya?" tanya Alana. Damian menggeleng tidak tau. Karena dia sungguh tidak tau, terakhit mereka berkomunikasi saat bocah itu meminta uang padanya.
"Ya sudah besok pagi kita coba telpon lagi, sekarang kita tidur. Tidak baik juga untuk baby nya. Alana pun mengangguk pasrah"
****
Damian mengerjap kedua mata nya menandakan jika ia baru saja bangun tidur. Merenggangkan kedua tangan nya di atas kepala dan menggeliatkan tubuh nya untuk menghilangkan pegal - pegal ditubuhnya ini.
Meriksa jam Rolex hitam yang melingkar di tangan nya dan mendesah saat tau sudah pukul berapa saat ini. Jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi ternyata.
Damian merubah posisi nya dari tidur menjadi duduk. Dan celingak - celinguk bingung saat tau ia ada dimana. Seingat nya semalam ia tidur di atas ranjang sambil memeluk istrinya tapi kenapa sekarang ia ada di sofa? Dan tidur di sofa/ sejak kapan? Bagaimana bisa? Siapa yang memindahkan nya? Tidak mungkin kan ia pindah sendiri? Itu tidak masuk akal karen lebih baik tidur memeluk istri nya semalaman dari pada tidur disofa. Dia tidak sebodoh itu.
Dan mata nya melotot bahkan jika seumpama dia ada di dunia kartun mungkin mata nya sudah keluar dari tempat nya dan menggelinding di lantai.
Bagaimana tidak! Didepan sana tepat di depan mata nya ada seorang pria yang sedang tertidur dengan posisi memeluk tubuh istrinya. Bukan kah itu posisinya semalam? Kenapa bisa digantikan oleh pria itu? Astaga lama - lama ia bisa gila dan mati belum pada saat nya atas tingkah pria itu.
Dengan tidak sabaran Damian bangkit dan berjalan cepat ke arah mereka berdua. Ia mendekati istri dan juga pria itu, iya pria itu. Pria tidak tau diri yang tak lain musuh nya dirumah, pesaing pejuang merebutkan perhatian istrinya. Siapa lagi jika bukan Sean! Iya Sean yang itu, Sean Zaverro yang sial nya putra nya sendiri.
Kapan sih bocah itu tidak cari gara - gara pada nya barang satu hari saja, sebenarnya dirinya cukup lelah meladeni tingkah bocah itu tapi mau bagaimana lagi jika tidak di ladeni bikin greget dihati tapi jika diladeni bawaan nya makan hati saja.
Astaga Tuhaan!.
Apakah dosa nya sungguh terlalu banyak hingga kau membalasnya melalui putra nya sendiri? Aku sudah cukup tua untuk selalu bertengkar yang tak ada manfaat nya ini. Pikir nya dalam hati.
Damian dengan hati kesal menutup hidung Sean dengan kuat dan juga greget. Sungguh greget dia melihat wajah putra nya ini. Kapan sih dia dan istrinya terbebas dari pengacau kecil ini? Oh God!.
Sepertinya niat nya sudah sangat bulat sekali untuk menjodohkan bocah itu dengan seorang gadis. Siapa pun gadis itu ia sangat berterima kasih sekali.
Sepertinya dia butuh bantuan untuk mencarikan bocah ini jodoh. Shin mungkin? atau Jaehyun? Siapa tau di perusahaan nya ada karyawan nya yang imut. Atau juga Jaemin dia kan ada di dunia entertain. Model? Artis atau juga idol. Ya ya seperti nya ide yang bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN MY CHILD
General FictionKau menghancurkan hidup ku yang sudah tidak ada apa - apa nya ini.