vote and comment jgn lupa ya!!🥰
***
"Ares."
"Ya?"
"Itu—"
"What?" balas Ares cepat. Ia ingin kembali ke tempat Zea berada.
"Ka-kamu.." Cleo memilin tangannya gelisah.
"Apa, Cleo?" balas laki-laki itu melembut saat menyadari Cleo yang sedikit ketakutan. Terlihat dari matanya yang sedikit berair.
Ditatapnya mata Cleo dengan serius. Teman kecil yang dulu selalu ia jaga. Selalu ia perhatikan dan selalu bersamanya.
"Ak-aku, apa aku punya salah sama kamu?" tanya gadis itu gugup.
Kini mereka hanya tersisa berdua. Kiran, anak kecil itu telah meninggalkan Ares dan Cleo dari beberapa menit yang lalu.
Sebelah alis Ares terangkat sempurna, "Salah apa?" Ia membalas sambil berpikir.
"Jadi aku gak punya salah? Tapi, hmm—""
"Ngomong aja." Ares kembali berucap pelan, menenangkan Cleo yang semakin terlihat gusar.
"Aku hanya—"
Ares menatap gadis itu dengan sabar. Menunggunya berani untuk berbicara.
"Kenapa kamu menjauh? Rasanya kita tidak sedekat dulu. Ah! Maksudku bukan apa-apa. Hanya kenapa kamu jarang main ke rumah? Lalu-"
"Emangnya kita harus main setiap hari?"
"Gak gitu! Aku cuma merasa ki-"
"Ares!" Laki-laki berparas tampan itu langsung mengalihkan atensinya saat seseorang memanggil.
"Aunty? Ada apa?" Ares menyapa salah satu tantenya.
"Oma memanggilmu."
"Tadi Ares baru ketemu oma kok, aunty."
"Iya, tapi barusan aja oma mencari kamu," jelasnya.
"Oh gitu, yaudah Ares kesana dulu. Duluan aunty, Cleo." Ia langsung bergegas masuk ke dalam mansion.
"Oma di kamar ya, Ares!" Ares menolehkan kepalanya sambil terus berjalan, "Siap!"
***
"Oma, manggil Ares?" tanyanya selepas pergi meninggalkan Cleo yang bahkan belum selesai menyampaikan maksudnya.
Oma cantik kesayangan Ares itu mengangguk yakin. "Ada yang ingin oma bicarakan."
Meski tak mengerti apa yang ingin oma Diana bicarakan, laki-laki itu segera bergegas mendekati.
"Ada apa omakuuuuu?" katanya berucap panjang.
"Kamu suka sama dia?"
Ares mengedipkan matanya. "Dia siapa?"
Diana menciptakan mimik serius diwajahnya. "Ares, oma serius."
Sadar bahwa Diana tidak sedang main-main, laki-laki itu menghela napas, lalu menyikapi omanya dengan sungguh-sungguh.
"Kamu suka sama Zea?" Ares menelan salivanya dengan keras.
Sial, ternyata mau diwawancara gue.
"Ares gak tahu."
Diana memang tidak suka apabila anak ataupun cucunya memiliki pasangan karena terpaksa. Tidak saling mencintai, lalu hanya mengikuti perjodohan yang sudah dipersiapkan oleh keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARES
Teen Fiction[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.] Ini tentang Antares Sebastian Aldevaro si Iblis pencabut nyawa berwujud dewa dalam mitologi Yunani. Juga tentang Zeanne Queensha Bratadikara yang cantik tapi penuh teka-teki. Diawali cara...