ganti judul lagi HAHAHA.
btw, aku update sekarang soalnya kayaknya gaakan update sampe minggu depan, ada acara sekolah. aku mau camping yeayyy🤩🤩kindly vote and comentttt❤️
***
"Ceilah udah gabung dua geng masih aja kalah lo pada!" ejek Laskar.
Darah tercecer disana-sini. Ringis kesakitan pun terdengar jelas.
"Maksud lo nyerang Moreo apa?" ucap Ares penuh penekanan. Ia menarik kerah kemeja Arka dengan keras, hingga laki-laki itu tercekik.
Arka tidak menjawab. Laki-laki itu memberontak dan berusaha melepaskan cengkraman Ares.
"Kuping jangan cuma dijadiin pajangan," lanjut Ares dengan kesal setengah mati.
BUGH!
Darah segar keluar dari pelipis Arka, pukulan bertubi-tubi terus dilayangan, membuat ia kewalahan untuk menangkis.
Pandangannya sudah buram, jika tidak diberhentikan ia bisa mati. "S—stop. Please, p—please stop!" mohonnya.
Setelah mendorong tubuh Arka dengan kasar hingga tergeletak dijalan, Ares menyampirkan rambutnya yang berantakan.
but he still looks sexy.
"Kek ngomong sama orang gagu gue sumpah. Giliran digebukin baru keluar suara," ucap Ares pada Jordan.
Ia berjalan pelan menghampiri Arka, membungkuk agar tingginya sama. "Masih gak mau jawab gue?"
"MASIH GAK MAU JAWAB? PENGECUT LO!" teriak Ares sampai wajahnya memerah.
"Neysa."
Ares berdesis. Jadi cuma karena perempuan? Perempuan itu yang menyebabkan kerusuhan selama beberapa waktu kemarin?
Dan siapa itu namanya? Neysa? Duh, bahkan orangnya yang mana aja Ares lupa!
"Siapa?" balasnya dengan pelan.
"Siapa lo bilang?! SIAPAA??!!!" bentak Arka, tersulut emosi.
Merasa dihina karena bentakan itu, Ares memukul kepala Arka. Bau anyir semakin tercium, sepertinya kepala Arka pecah.
Dengan napas tersendat-sendat dan pandangan yang semakin menghitam Arka bersuara. "Di—dia adek gue. Adek yang masuk rumah sakit jiwa karena putus sama lo. Pu—puas?" lirihnya dengan suara terluka. Tak lama kemudian kegelapan mulai menyambutnya, laki-laki itu tak sadarkan diri.
Ares berdiri, lalu termangu dengan tatapan kosong.
Tidak-tidak. Ia Bukan merasa bersalah atau apa. Yang ia permasalahkan itu, Neysa siapa ya? Dia tidak ingat.
Mantan dia yang keberapa? Bahkan orangnya saja dia tidak tahu!
Ares menelan ludahnya. Kalau sampai nama mantannya saja dia lupa, berarti sudah berapa banyak perempuan yang dia campakan?
Brengsek banget dong gue?
Ah bodo amat lah! Siapa suruh Antares Sebastian Aldevaro terlahir dengan begitu memesona? Bukan salah dia dong. Buset deh, si Neysa-Neysa itu sampai masuk rumah sakit jiwa!
"Udah cukup," perintah Ares memberhentikan kawan-kawannya yang terus melakukan serangan kepada Delasga dan Retro.
"Udah?" tanya salah satu anggota Calz dengan bingung. "Iya. Cukup."
Lagipula mereka sudah menang. Lawan sudah berguguran.
"Balik basecamp utama." Kata-kata terakhir dari Ares sebelum ia meninggalkan tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARES
Teen Fiction[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.] Ini tentang Antares Sebastian Aldevaro si Iblis pencabut nyawa berwujud dewa dalam mitologi Yunani. Juga tentang Zeanne Queensha Bratadikara yang cantik tapi penuh teka-teki. Diawali cara...