🍒:4

28.8K 1.1K 4
                                    

"Apakah Benar Dia adalah Adik Kita?" Tanya Kenzo

"Aku Rasa Memang Benar Ikatan Adik Dan Kakak Tak akan pernah salah" celetuk Rimba.

"Kita Cari Tau saja Nanti".

Mereka pun Beranjak Dari Duduk Mereka Dan Melangkah Kan Kaki Mereka Saat Melihat Tsya Keluar Dari Cafe Tersebut.

Jam menunjukkan pukul setengah delapan tetapi Tasya masih belum Pulang Ia Duduk Di Halte Bis Dan Mengadahkan Tangan Nya Sambil Merasakan Bagaimana Air Hujan Jatuh Di Tangan Nya.

"Kalau hidup Gue Terus-menerus Seperti ini Kapan Gue Bisa Tunjukin Pada Dunia Kalau Gue Bisa Hidup Dan Perlu Sosok Keluarga" Batin Tsya Tanpa Sadar Air Matanya Terjatuh.

"Udah Malam Banget mending Terobos Aja Ya Ujan Nya" Saat Kaki Nya Ingin Melangkah Tiba-tiba Seseorang Menahan Lengannya.

"Apa Yang Anda lakukan?" Tanya Tsya Pada Orang Tersebut.

"Aku Hanya Ingin Memberikan Mu payung, Kau Bisa Sakit Jika Kau Menerobos Hujan Tersebut" Ujar Lelaki Tersebut Sambil Mengarahkan Payung Kepada Tsya.

"Tidak Terimakasih" Tolak Tsya Secara Halus.

"Mengapa Kau Menolak Nya,Kau bisa sakit Jika Kau Berhujan".

"Apa Peduli Anda Jika saya Sakit,Kita Tak saling Mengenal Satu Sama Lain Kita baru Bertemu Di Cafe Saat Dimana Anda Tiba-tiba Memeluk saya Tanpa Ijin, Perlu Saya Tegaskan Sekali Lagi Anda Bukan Siapa-Siapa Dihidup Saya Tuan Terimakasih Atas Payung Yang Anda Ingin Berikan Tapi maaf Saya Tak Membutuhkan Nya. kalau Begitu saya Permisi". Tsya meninggalkan Pemuda Tersebut Yang Menatap Nya Dengan Satu Tetes Air Mata Mengalir Di pipinya.

"Kok Gue Ngerasa Nyesel Ya Ngomong Kayak Gitu Sama Tu orang" Batin Tsya Dari Kejauhan.

"Mengapa Kakak Membawa Kembali Payung nya?" Tanya Nathan Saat Rimba Masuk Ke mobil, yaps Pemuda Yang Menghampiri Tsya Tersebut Adalah Rimba Cucu Tertua Johnson.

"Ia Tak Ingin MenerimaNya".

"Apakah Kakak Menangis?" Tanya Kenzi saat Melihat Mata Rimba Memerah.

"Tidak" Ujar Rimba Mengalihkan Pandangan nya.

"Tinggal Mengakui Saja Apa Susah Nya sih?".

"Diam Lah Kenzi, kau ingin aku Turunkan Dari Mobil?" Tanya Rimba Dingin.

"Tidak".

"Pak Ikutin Arah Tsya Pergi!".

"Baik Tuan".

Mereka Mengikuti Kemana Arah Tsya Pergi Sampai Mereka Melihat Tsya Memasuki Rumah Yang Berbentuk Sederhana.

"Maaf Tuan Bukan kah Itu Mobil Tuan Besar Dan Tuan Adhitama?" Ujar sopir Tersebut Membuat Mereka Menatap Kearah Mobil Yang Di Sebut Sopir Mereka.

"Apa Yang Mereka Lakukan Disini?".

"Ayo Kita Turun" Mereka Berempat Pun Turun Dari Mobil Mewah Tersebut.

my possesive brother and family(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang