30

3.9K 761 191
                                    


"Jadinya gimana, Kai?"

"Bu?" Kai menoleh pada panggilan Ibunya, ia baru saja pulang dari rumah Krystal dan sedang duduk melamun di ruang tamu. Ibu yang dari tadi melihat kemudian menghampiri Kai. Kai pun mempersilakan Ibu duduk di sebelahnya. "Aku sama Krystal sama-sama ngajuin berkas tadi siang."

Ibu tersenyum mendengarnya. "Ya udah, semoga hasilnya yang terbaik ya buat kalian berdua."

"Aamiin, Bu."

"Ya udah kamu mandi gih, terus makan dulu. Itu Ibu baru aja panasin makanannya."

"Iya, Bu." Kai mengangguk kemudian beranjak masuk ke kamarnya. Segera mandi dan makan kemudian beristirahat.

Semoga semuanya akan baik-baik saja.

***

Kai memasuki ruangan HRD, sudah ada beberapa orang yang datang. Kai berjalan menuju ke mejanya dan melewati beberapa orang.

"Pagi, Mas?" Kai menyapa Fadil yang baru saja ia lewati.

"Hm."

Kai sedikit menoleh namun Fadil sudah berlalu, saat ia menyapa beberapa orang lain mereka hanya menjawab Kai sekilas bahkan beberapa hanya diam aja seperti nggak mendengar sapaan Kai.

Kai melangkahkan kakinya dengan ragu menuju ke kursinya, pagi ini semua orang rasanya seperti sedang mendiamkannya. Apa gara-gara mereka tau kalau dirinya ikut maju kemarin?

Kai meletakkan tasnya di meja kemudian membuka komputernya untuk mulai bekerja. Masih merasa heran dengan suasana kantor pagi ini. Apa mereka sekecewa itu tau Kai juga maju?

Kai lalu berjalan menuju ke meja Lala yang juga lagi ada di depan komputernya. "Mbak Lala?"

"Ya?" Lala menjawab tanpa menoleh ke arah Kai.

"Ini data yang kemarin Mbak minta." Kai menyerahkan flashdisk di meja Lala. Kemarin Lala minta tolong sama Kai dan baru pagi ini Kai nyerahin data yang diminta sama Mbak Lala.

"Ya makasih." Lala hanya menoleh singkat mengambil flashdisk yang Kai berikan padanya, langsung fokus kembali ke komputernya. Melihat sikap Lala, Kai kemudian berbalik ke mejanya. Bahkan Lala pun mendiamkannya?

Kai hanya mengangkat bahunya kemudian kembali ke mejanya, apa yang ia lalukan ini salah?

"Kai, lagi sibuk nggak?" Baru lima menit duduk, Krystal tiba-tiba dateng ke meja Kai bikin Kai agak kaget. Soalnya jarang banget Krystal datengin mejanya, seringnya Kai yang dateng ke sana.

"Enggak, Mbak."

"Minta tolong fotocopiin ini dong. Bisa nggak?" Krystal menyerahkan laporan bulanan pada Kai, meminta tolong untuk digandakan.

"Iya, Mbak."

"Digandain jadi lima ya? Kalau udah langsung dikasih ke Pak Andre."

"Siap, Mbak." Kai menerima map yang diberikan Krystal kemudian ia menuju ke tempat fotocopy untuk melaksanakan tugas dari Krystal

Sepeninggal Kai, Krystal berdiri di meja yang ada di tengah ruangan dan menatap teman-temannya. "Kalian tuh pada kenapa sih?"

Pertanyaan Krystal membuat semuanya menoleh, termasuk Lala. "Kenapa apanya?"

"Kalian ngediemin Kai?"

"Tal---"

"Lo juga, La?" Krystal menatap Lala membuat Lala diam nggak jadi meneruskan kata-katanya. Krystal lalu menatap teman-temannya lagi. "Gara-gara Kai maju?"

"Tal, bukannya kita nggak suka tapi Kai tuh ibaratnya anak kemaren sore kenapa udah berani buat maju? Terus ntar kalau dia yang lolos, dia bakal jadi pimpinan kita?" Fadil mewakili teman-temannya diiring anggukan yang lainnya.

JanitraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang