Sinar matahari masuk melalui celah-celah jendela, pagi sudah datang tapi Nayara masih bergelung dengan selimutnya tanpa ada keinginan untuk bangun.
Ceklek
Pintu kamar terbuka, Keysha berjalan mendekati Nayara yang masih bermalas-malasan ditempat tidurnya, Keysha hanya terkekeh dan menggelengkan kepalanya pelan. Tangannya terulur menyentuh bahu Nayara dan menepuknya pelan untuk membangunkan Nayara.
"Nay, bangun heh! Udah pagi loh."
"Engh," lenguh Nayara.
Perlahan ia membuka matanya dan melihat Keysha tersenyum kearahnya Nayara langsung mengubah posisinya menjadi duduk dan mngedarkan pandangannya.
"Tenang, lo dirumah gue kok." ucap Keysha.
Nayara menatap Keysha dengan tatapan bertanya, namun beberapa detik kemudian Nayara mulai ingat kejadian kemarin malam yang membjatnya terusir dari rumahnya sendiri.
Mata Nayara mulai berkaca-kaca saat mengingat kejadian itu, matanya kembali ingin menumpahkan air matanya. Keysha yang mengerti perasaan Nayara, menggenggam tangan Nayara berusaha menenangkan.
"Jangan sedih Nay, gue ada buat lo." ucap Keysha menenangkan.
"Pasti semua orang bakal jauhin gue setelah tau ini,"
"Kalau semua orang jauhin lo, kan masih ada gue."
*****
Minggu ini Nayara habiskan untuk berada di apartemen Keysha tanpa pergi kemana pun. Karena hari ini hari Minggu, jadi waktunya untuk beristirahat dan lagi pula Keysha juga sedang pergi dengan teman lainnya.
Tidak ada yang tahu kalau sebenarnya Nayara bukan lah seseorang yang suka dengan keramaian, Nayara sangat suka dengan ketenangan dan kesunyian.
Namun, menurutnya itu akan menyulitkan kehidupannya nanti, jadi Nayara memutuskan untuk berubah menjadi lebih aktif didunia luar, bukan lagi gadis yang asik dengan dunianya sendiri. Dulu, karena sikapnya itu Nayara sering sekali mendapat pembullyan karena dianggap anti sosial dan menyusahkan. Bukan hanya itu, keluarganya juga tak jarang mengejeknya karena kurang pergaulan.
Semenjak itu, Nayara memutuskan untuk berubah. Tapi, bukan berarti Nayara sepenuhnya berubah, berubah menjadi pribadi yang bukan diri kalian sendiri bukan hal yang mudah. Karena itu, ia memilih setiap hari Minggu untuk sama sekali tidak diganggu, ia hanya akan mengurung diri dikamar dan melakukan apapun yang ia mau. Sendiri, tanpa ada yang boleh mengganggunya.
*****
Setelah hari Minggu, tibalah hari Senin. Waktunya untuk kembali bersekolah. Nayara berada dikamarnya sambil menatap dirinya didepan cermin, ia sangat gugup sekarang, bagaimana jika semua sudah tahu tentang kehamilannya?
Waktu itu Devan mengancamnya, bukan tidak mungkin jika lelaki itu melakukan hal nekat untuk membalaskan dendamnya pada Nayara bukan? Termasuk menyebarkan berita kehamilannya.
"Nay, cepetan! Nanti telat," ucap Keysha setengah berteriak.
Suara teriakan Keysha dari bawah membuat Nayara menoleh. Ia menghembuskan napasnya berat, bagaimanapun ia harus siap menghadapi ujian hidupnya ini. Tangan Nayara terulur menyentuh perutnya yang mungkin sebentar lagi akan buncit.
"Bantu Mama ya, sayang." gumam Nayara pelan.
Nayara menuruni tangga dan sudah terlihat Keysha yang menatap kearahnya dengan tatapan kesal. tak lupa juga dengan bibirnya yang cemberut dan tangannya yang bersedekap dada, hal itu membuat Nayara terkekeh kecil melihat kelakuan sahabatnya itum
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY KIARA (TERBIT)
Teen Fiction(TELAH TERSEDIA DI SHOPEE) Ia hancur, bahkan sangat hancur, saat mahkota yang telah ia jaga selama 16 tahun direbut paksa darinya. Dan, yang paling membuatnya hancur ialah, saat ia mengetahui bahwa ada kehidupan lain dalam dirinya. Lalu apa yang aka...