[AG] - Twenty

828 71 19
                                    


Kelas begitu riuh dengan banyaknya suara dari mulut ke mulut. Padahal bel jam masuk pertama sudah berbunyi, tapi guru yang akan mengisi jam pertama di kelas itu belum juga datang. Kesempatan tersebut membuat penghuni kelas 11 Akuntansi 1 melakukan kegiatan diluar KBM, alias Kegiatan Belajar Mengajar.

Seperti sekarang saja, setelah tiga hari berlalu semenjak berakhirnya study tour, Andhika dan ketiga temannya masih seperti biasanya, rusuh. Padahal di study tour, mereka diajarkan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat sebagai seorang murid yang sebentar lagi akan naik ke kelas 12. Tapi, mereka menghiraukannya.

Yang ada mereka malah sibuk merusuhkan kelas lain yang juga dilanda jam kosong.

Andhika tertawa ngakak ketika melihat Fauzan yang lari terbirit-birit karena dikejar seorang cewek yang marah-marah padanya. Salah Fauzan sendiri karena cowok itu berbuat iseng di kelas cewek itu dengan nyelonong masuk dan bernyanyi-nyanyi tidak jelas. Padahal Fauzan tahu sendiri jika di kelas itu ada sang wakil ketua kelas yang amat galak.

"Aaaa, Dhika! Tolongin gue, tolongin gue!" Fauzan berlari ke arah Andhika dan bersembunyi di balik punggungnya. Sementara itu cewek galak yang mengejarnya juga ikut menghampiri sambil membawa gagang sapu ijuk.

"Sini lo! Jangan jadi cowok pengecut!" teriak cewek itu yang berusaha meraih kemeja putih Fauzan. Namun Fauzan menghindar dengan cara memegang kedua bahu Andhika, menjadikannya sebagai tameng.

Andhika sendiri tidak keberatan, dia malah semakin tertawa ketika tubuhnya dijadikan tameng oleh Fauzan demi menghindari pukulan sapu ijuk dari cewek di depannya.

"Ampun, Sar! Gue disuruh Andhika ngerusuh ke kelas lo," kata Fauzan membela diri.

Andhika yang mendengar itu tentu saja kesal. Memang si Fauzan ini teman yang tidak tahu diri, sudah dilindungi, bahkan Andhika juga terkena pukulan dari sapu ijuk itu, malah Fauzan menyalahkannya. Karena dongkol, Andhika dengan gerakan cepat segera menggeser tubuhnya ke samping, membuat tubuh Fauzan terpampang jelas di hadapan Sari-cewek itu.

"Setan nggak tau diri lo!" kata Andhika dan langsung berjalan pergi. Namun langkahnya tiba-tiba terhenti ketika kerah belakang kemejanya ditarik. Andhika menoleh, mandapati Sari yang ternyata menarik kerah kemejanya.

"Mau ke mana lo? Jangan harap bisa kabur. Gue tau, biang kerok dari kerusuhan di kelas gue itu lo kan!"

"Eh, jangan sembarangan. Gue nggak tau apa-apa, ya?" sangkal Andhika tidak terima.

"Nggak usah ngelak!" teriak Sari, membuat Andhika tersentak. "rasain nih!" Sari ingin memukul Andhika dengan gagang sapu yang dipegangnya, namun belum sempat menyentuh gagang itu, Andhika sudah ditarik menjauh dari Sari. Pelakunya tentu saja Fauzan.

Alhasil, kedua cowok itu berlari-larian di lorong sekolah, dengan Sari yang mengejar mereka di belakang. Demi menghindari kejaran Sari, Andhika dan Fauzan berlari menuju kantin. Di sana mereka bertemu dengan Farid dan Dani yang tengah duduk anteng sambil memakan mie ayam Pak Jarwo.

Segera saja, Andhika dan Fauzan mengambil tempat di depan Farid dan Dani yang masih fokus dengan mie mereka. Dengan tanpa izin terlebih dahulu, Andhika mengambil segelas es teh manis milik Farid dan menegaknya hingga tak tersisa.

"Anjirr, es teh gue, woy!" teriak Farid yang menganga melihat es teh manisnya tandas oleh Andhika.

Andhika tidak mempedulikan teriakan Farid, cowok itu meletakkan gelas yang sudah kosong lalu bersendawa dengan cukup keras. Membuat Dani yang memperhatikan hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Kenapa lo pada?" tanya Dani heran, melihat Andhika dan Fauzan yang berkeringat banyak dengan napas yang tersenggal-senggal.

"Biasa," jawab Andhika santai.

Andhika's Girlfriend [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang