-PART 6 (revisi)-

78.6K 3.6K 256
                                    

Nayara datang kepagian hari ini. Ibu dan kakaknya mengerjainya tadi pagi membuat Nayara bangun terburu-buru. Namun betapa kesalnya ia saat menyadari jam yang masih menunjukkan pukul 05.45.

"Ih, gue kesel, pokoknya gue kesel. Tega banget sih mereka berdua, hish!" gerutu Nayara kesal.

Nayara terus saja menggerutu disepanjang koridor. Untung saja di jam seperti ini sekolah masih sepi? jika tidak semua orang pasti mengira Nayara gila nanti.

*****

Seperti biasa, Devan dan para teman-temannya kini sedang berada di rooftop sekolah. Mereka berempat memang sangat suka berangkat pagi-pagi sekali, bagi mereka itu adalah hal yang menyenangkan. Menikmati udara pagi sambil menghisap rokok dan memandang pemandangan kota Jakarta yang terlihat di atas rooftop sangatlah menenangkan, dalam suasana hati yang tak selalu baik, hal yang meteka lakukan setiap pagi ini bisa membuat mereka melupakan sejenak beban yang tengah mereka pikul.

Devan terlihat memejamkan matanya sambil menyesap rokok yang ada ditangannya, lalu menghembuskan asap rokok tersebut. Ia terlihat sangat menikmati suasana pagi ini.

"Dev, eh salah. Maksud gue, Alvaro. Lo...yakin bakal ngelakuin sesuatu ke cewek itu? Em,maksud gue lo bener-bener bakal jadi ngelakuin sesuatu gitu? Te-terus lo bakal ngelakuinnya kapan?" tanya Ersya dengan sangat hati-hati.

"Oh, iya. Katanya lo bakal ngasih pelajaran yang nggak bakal dia lupain. Emang apaan sih? Kapan juga mau ngelakuinnya?" sahut Farrel.

"Nanti." ucap Devan datar

"Nanti? Nanti mulu, kapan kerjainnya?" sindir Krish.

"Hm, bener kata Krish. Jujur aja, kita udah penasaran nih sama apa yang lo rencanain dan mau lo lakuin." sahut Raka.

"Sabar, tunggu sebentar lagi."

"Beneran ya? Jangan lama-lama ya, jiwa kepo gue udah meronta-ronta soalnya,"

"Ya."

"Tapi ada yang bikingue penasaran deh,  gimana bisa lo sebenci itu sama si Nayara? Padahal, gue liat-liat dia itu cewek baik-baik loh, Al." ucap Farrel

"Iya juga ya. Kenapa, Al? Coba jelasin!"

"Dia ganggu gue, gue nggak suka diganggu. Makanya, dia harus dapet pelajaran."

"Kejam banget sih lo sama cewek, Al. Gitu aja pake kasih pelajaran, awas aja kalau gara-gra rencana konyol kayak gini, lo jatuh cinta sama dia." ucap Ersya dengan kekehan diakhir kalimatnya.

"Nggak nyambung."

"Ya kali aja kan? Cinta kan biasanya datang karena terbiasa gitu, daripada nyakitin dia mulu, mending jatuh cinta."

"Cewek emang pantes disakitin."

"Ngeri amat. Gue curiga sama lo jadinya, jangan-jangan lo homo ya, Al?" Ucap Ersya dengan nada lebaynya.

Plak!

"Aww, kok digituin sih? Sakit tau. Jahat banget sih kamu," ucap Ersya lebay.

"Jijik!" ucap Devan ketus.

"Mampus!" ejek Farrel dan Raka.

BABY KIARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang