Warn! Garing, dan tidak sesuai ekspektasi! Jangan lupakan, panjang juga._.
"Loh, anak bungsu ayah kenapa nih? Kok monyong kayak bebek gak dikasih makan?" Tanya Mingyu yang heran melihat tingkah si bungsu.
Ia baru saja selesai menemui Daniel di ruangannya, dan begitu ia kembali, ia disuguhkan wajah merajuk Jineul yang sedang menonton tv. Padahal sebelum ditinggalkan, si bungsu tampak baik-baik saja.
Jineul tidak menjawab, bibir merah nya semakin mengerucut yang menandakan bahwa ia sedang kesal.
"Kenapa sih?" Tanya Mingyu sekali lagi dan mencoba bersabar. Ia menghampiri anaknya itu dan duduk disampingnya agar leluasa bagi Jineul untuk bercerita.
"Biasa yah, lagi mangkal saya ajak pulang. Jadinya gitu"
Jawaban dari seseorang membuat Mingyu menoleh, matanya terbuka kaget saat mendapati sang menantu sedang duduk diam sambil memangku Eunsang.
"Apaan sih mangkal! Emangnya aku cabe-cabean apa! Aku tuh lagi refreshing tau!!!!!!" Elak Jineul dengan nada kesal. Ia lantas melampiaskan nya pada remot digenggaman nya.
"Loh Yuko? Kok udah pulang?" Tanya Mingyu yang langsung bergegas menghampiri menantu nya itu.
"Iya yah, saya pulang soalnya khawatir sama Jineul. Tapi kerjaan disana udah selesai kok, bisa saya bawa kesini..-" jawab Yuko yang mengabaikan perkataan yang Jineul lontarkan barusan.
"Kamu tau Jineul disini dari bunda?"
"Heem," jawabnya tenang.
"Kamu tau kenapa Jineul masuk rs?"
Pria Nakamoto itu mengangguk saja, dan lebih memilih untuk mendusel leher Eunsang dengan hidungnya. Eunsang yang mendapat perlakuan seperti itu hanya tertawa dan mencoba menjauhkan tubuhnya dari jangkauan Yuko.
"Papaaaaaaa iiiii!"
Mingyu memincingkan matanya curiga, "dikasih tau Eunsang?"
"Iya,"
Mingyu menghela nafas panjang, apa jangan-jangan mimpi Wonpil dan Dowoon akan menjadi kenyataan jika begini adanya? Kenapa Yuko terlihat menjadi pendiam dan bahkan terlihat seperti menahan kesal? Wah bahaya nihh.
"Ayah harap kamu gak salah paham tentang Jae, nak."
Yuko tersenyum tipis, lalu kemudian menggeleng pelan. "Gapapa yah, Jineul juga udah jelasin tadi. Lagipula saya kesal bukan karena itu kkk"
"Lantas?"
"KOK MAS YANG KESEL SIH?! HARUSNYA AKU DONG YANG KESEL HIKS!" Seru Jineul secara tiba-tiba sambil melempar bantal ke arah Yuko.
Namun posisi Yuko terlalu jauh sampai-sampai bantal yang dilemparkan itu tergeletak tak berdaya di lantai.
"Nangis nih aku nangis, hiks! Jahat banget sama istri. Gak suka apa lihat istri nya seneng dikit"
"Terus saya harus biarkan kamu mangkal nyari cowok lain gitu? Gak ingat kamu udah punya suami?" Balasnya tak kalah kesal membuat Jineul semakin memajukan bibirnya.
Ahh, Mingyu mengerti sekarang. Yuko, menantu nya itu sedang cemburu gara-gara Jineul berburu cogan gitu? Masalah rumah tangga kalau ini tuh.
"Tapi ini kan keinginan baby! Kamu mau nanti pas mereka lahir, ileran hah?! Lagipula siapa suruh wa aku gak dibales seminggu ini hah! Kesel aku tuh sama kamu mas!! Sekalian aja gak usah pulang, sana aja mendem di sana . Lupa punya istri apa?! JIJIK AKU SAMA MAS"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Ayah Siaga Day6
FanfictionSequel KAKAK part 1. Ketika Jineul hamil dan Yuko sedang dinas, mampukah para Abang menjadi ayah siaga menggantikan Yuko? Ditambah dengan ngidam Jineul yang kayaknya dendam sama mereka? "Bang Jae, contohnya Ayam kayang gimana yah? Aku pingin lihat" ...