23

3.9K 792 81
                                    


"Karena Mas Janitra punya aku."

Ya Tuhan, kenapa Kai masih belum terbiasa juga sama Krystal yang begini?

Selalu aja jantung Kai dibikin hampir lepas, padahal cuma tindakan sederhana dari Krystal tapi selalu bikin Kai kaget karena nggak nyangka aja Krystal bakal begini sama dia. Dan selalu bikin Kai senyum-senyum sendiri, Krystal emang nggak mau kalau Kai nyuruh buat manggil dirinya "Mas" tapi dia selalu manggi Kai "Mas" di saat-saat tertentu yang nggak pernah Kai duga.

Krystal selalu punya cara sendiri bikin Kai ngerasa seneng.

"Kamu tuh emang bisa ya bikin aku deg-degan. Jadi makin sayang kan sama kamu." Kai menghela napasnya dalam-dalam, meredakan detak jantungnya.

"Hehehe."

"Seneng aku kalau kamu kayak gini."

Krystal nggak menjawab tapi ia semakin mengeratkan kaitannya di lengan Kai. Seperti nggak mau kehilangan pacarnya ini. Ya Kai sih seneng aja, kapan lagi ngeliat Krystal bisa manja gini sama dia?

"Udah sampe, dek."

Krystal hanya mengangguk saat mobil Kai berhenti, tapi ia belum beranjak dari posisinya yang masih bersandar pada bahu Kai. "Bentar aja ya, masih pengen gini."

"Lama juga nggak papa kok." Kai mencium puncak kepala Krystal sambil tersenyum, membiarkan pacarnya ini memeluk lengan dan bersandar pada bahunya. Mau sampe berjam-jam juga Kai nggak masalah.

Pegel-pegel deh tuh bahu.

Krystal kembali tersenyum saat merasakan bibir Kai menyentuh rambutnya, ia semakin merasa nyaman senderan sama Kai gini.

Sekitar sepuluh menit berlalu Krystal akhirnya beranjak dari posisinya. Ia melepaskan kaitan tangannya di lengan Kai dan merapikan rambutnya. "Ya udah aku masuk dulu ya?"

"Iya."

"Kamu ati-ati pulangnya."

Kai mengangguk sambil tersenyum. Setelah Krystal turun ia melajukan mobilnya meninggalkan rumah Krystal. Sementara Krystal berjalan masuk ke rumah dengan perasaan berbunga-bunga.

"Udah pulang, dek?" Sapa Kak Jelitha saat melihat Krystal membuka pintu dan masuk ke dalam rumah. Kak Jelitha lagi nemenin Danish makan di ruang tengah.

"Iya kak, baru aja." Krystal tersenyum kemudian menghampiri Danish dan mencium pipinya gemas.

"Nteeee, Nanish lagi makan." Danish menghalau Krystal yang masih berusaha menciumi pipinya membuat Krystal tertawa. Ponakanannya ini gemes banget.

"Si Kai itu orangnya baik ya, dek."

"Eh?" Krystal refleks menoleh mendengar kata-kata kakaknya. Kaget aja tiba-tiba ngomongin Kai. "Kenapa kak, kok tiba-tiba?"

"Enggak, kemaren kan kakak udah ketemu Kai. Ya menurut kakak orangnya baik aja, kayaknya juga serius gitu sama kamu."

"Kak, apaan deh? Baru juga pertama kali ketemu?" Krystal tertawa canggung, aneh aja rasanya harus ngebahas hal kayak gini sama kakaknya. Lagian kakaknya juga baru pertama kali ketemu sama Kai masa udah komentar gitu?

"Ya iya emang baru ketemu sekali tapi feeling aja, dek."

"Ya udah aku Aamiinin aja deh."

"Kamu juga serius sama dia?" Kak Jelitha bertanya lagi sama Krystal. Yang tadinya Krystal kira bakalan selesai obrolan mereka soal Kai malah kayaknya bakal panjang karena Krystal juga jadi kepikiran sesuatu.

"Kalo nggak serius ngapain dijalanin, kak?"

"Iya juga sih, ngapain kakak nanya ya. Berasa abege aja ya seumur kamu ditanya pacaran serius enggak. Hahaha." Kak Jelitha tertawa karena merasa pertanyaannya retoris juga, dari dulu pun Krystal selalu serius kalau pacaran. Apalagi sekarang di saat usianya sudah dewasa bukan pacaran main-main lagi kayak waktu jaman sekolah dulu.

JanitraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang