Part 22

996 81 6
                                    

Dont forget to vote and comment...

Enjoy~

====

"Oh, pasti kau takut kan kalau Areum akan berteriak dan memancing penduduk lain datang?" tebak Jungkook.

"T-tidak! Aku... h-hanya...," Hyun Moon terlihat sangat kebingungan.

"Sudahlah, apa pun penyebab kau membunuh mereka, kau harus bertanggung jawab," kata Yoongi sambil melipat tangannya di depan dadanya.

"Kalian ini, tolong lebih sopan sedikit, dia lebih tua dari kalian," kata Youra.

"Untuk apa kita harus bersikap sopan kepada seorang BURONAN?" tanya Yoongi dengan nada dinginnya dan sedikit menekan di kata buronan.

Youra hanya diam, dia tau dia tidak mungkin menang adu mulut dengan Yoongi.

"Yah, sebenarnya saya sedikit terkejut ketika melihat anda masih di sekitar sini, saya pikir anda sudah pergi jauh untuk meninggalkan jejak, anda berani juga," kata Namjoon yang saat ini berdiri paling dekat dengan Hyun Moon.

Hyun Moon hanya diam. Tangannya perlahan masuk ke dalam kantung hoodie nya.

"Sebaiknya sekarang anda ikut kami ke kantor polisi," lanjut  Namjoon sambil ingin menepuk pundak Hyun Moon.

Slash!

Tiba-tiba Hyun Moon mengeluarkan sebuah pisau dari kantungnya dan langsung menggores tangan Namjoon. Darah gelap keluar dari luka di tangan Namjoon itu. Namjoon hanya diam lalu menurunkan kembali tangannya dan membiarkannya terus mengeluarkan darah.

"S-sebaiknya kalian pergi, atau kalian akan terluka lebih parah dari ini," gertak Hyun Moon dengan nada sedikit bergetar karna takut.

Namjoon menghela nafas kasar. Dia lalu berjalan mendekati Hyun Moon. Hyun Moon yang menyadari Namjoon mendekatinya langsung mengarahkan pisau itu kepada Namjoon.

"J-jangan mendekat! K-kau ingin ku bunuh juga?!" teriak Hyun Moon dengan pisau yang masih mengarah pada Namjoon. Nampak Hyun Moon memegang pisau itu dengan tangan gemetar.

Namjoon tak menggubris perkataan Hyun Moon. Dia langsung memegang pisau yang tajam itu dengan tangan kosong dengan erat hingga kini telapak tangannya pun ikut mengeluarkan darah. Namjoon menarik pisau itu hingga terlepas dari tangan Hyun Moon. Namjoon lalu membuang pisau itu.

"Maaf, tapi saya juga sudah mati," balas Namjoon sambil menatap Hyun Moon dengan mata naganya, "Bukan cuma saya dan Areum, dua orang laki-laki di sini juga bukan manusia," lanjut Namjoon.

"Ap-," Hyun Moon menatap Yoongi dan Jungkook bergiliran. Jungkook hanya tersenyum manis dengan bibirnya yang sedikit pucat sementara Yoongi hanya memalingkan wajah. Hyun Moon menelan salivanya berat.

"Anda boleh tidak percaya, tapi saya yakin anda akan percaya begitu melihat hal ini," Namjoon menunjukkan tangannya yang kini memiliki dua luka, yaitu di lengan dan di telapak tangan. Perlahan luka-luka itu menghilang seolah tidak pernah terluka. Tentu saja, darahnya pun berhenti mengalir.

"Sesuai logika, hantu tidak bisa terluka, jadi ini hanya ilusi yang saya buat agar seolah saya benar-benar seperti manusia," jelas Namjoon. Hyun Moon hanya menatap dengan tatapan entah takjub atau takut, dia hanya berusaha mempercayai apa yang baru saja dilihatnya.

"Hm... Sudahlah, sebaiknya sekarang kita bicarakan dulu tentang masalah ini, jadi kita bisa menjelaskannya dengan baik di kantor polisi," sela Youra berusaha mengalihkan pembicaraan.

"TIDAK! AKU TIDAK MAU KE KANTOR POLISI! AKU TIDAK MAU MASUK PENJARA!" teriak Hyun Moon.

"Bagaimana jika ini keinginan terakhir putri anda?!" desak Youra sambil menggenggam tangan Hyun Moon. Matanya menatap serius ke arah Hyun Moon. Hyun Moon tertegun. Wajahnya berubah sayu.

My Ghost Friends [BTS]Where stories live. Discover now