PART 23

12.2K 756 13
                                    

HAPPY READING

.

.

.

.

.

.

*****

"Wah sepertinya uncle cocok jadi aktor. Apa uncle daftar jadi seorang aktor saja ya dan berhenti jadi CEO? Kebetulan teman uncle mempunyai agensi besar"

Diseberang telpon sana tengah terbahak - bahak mendengar cerita dari David. Menceritan kejadian saat di dalam club tadi. Dan David lupa, coba saja tadi dia merekam saat Damian berlutut di depan nya. Dan video nya dia unggah di sosial media. Pasti dia akan terkenal.

Karena jarang - jarang seorang Damian Zaverro berlutut seperti itu. Dasar bodoh makinya. Itu karena dia juga terbawa emosi.

"Dan besok mari kita akhiri? Rencana kita untuk membuat pria bodoh itu sadar dan kejalan yang lurus. Tugas kita sudah selesai, sekarang saat nya dia untuk berjuang untuk meluluhkan dan mendapatkan ibumu kembali".




***


Wedding Day

     Jika Damian bisa di beri permintaan maka Damian akan meminta tidak ada tanggal 25 tepat di hari minggu. Hari dimana hari yang sangat ia benci. Hari pernikahan Alana dan juga David.

Sesak rasa nya saat ia baru membuka matanya di pagi hari saat mengingat jika pagi telah tiba, itu artinya ia akan menghadiri hari yang menyakitkan untuk nya.

Damian sudah rapi dengan tuxedo hitam nya, yang membalut tubuh atletis nya itu.

Memandang sebuah gereja besar di depan mata nya itu. Damian keluar dari mobil Ferari hitam nya dan melangkah kan kaki nya menuju tempat pesakitan baginya saat ini.

"Kau harus kuat kau harus kuat" Damian menepuk - nepuk dadanya, memberi semangat pada dirinya sendiri dan tak terasa setetes air mata menetes di wajah nya.

"Tapi sayang, aku tak sekuat itu" lirihnya.

Dengan tangan bergetar Damian membuka pintu besar gereja itu. Hati nya tambah berdenyut nyeri saat pintu itu sudah berhasil ia buka walaupun tidak lebar.

Damian memejamkan matanya, mengumpulkan kekuatan nya. Dia harus menerima ini semua. Bukankah ini yang ia inginkan dulu? Berpisah dengan Alana. Dan kenapa sekarang ia yang merasa seperti korban. Sungguh lucu.

Mungkin benar apa yang di katakan David semalam, Alana juga berhak bahagia. Sangat egois jika misalkan ia membiarkan Alana tetap hidup sendiri tanpa pendamping di hari tua nya nanti.

Tapi... ya sudahlah.

Saat pintu itu sudah terbuka seluruhnya Damian pun memasuki gereja tempat dimana diadakan nya pemberkatan janji suci itu.

Dekorasinya sangat mewah sekali. Berbeda sekali saat ia menikah dengan Alana dulu. Waktu itu mereka hanya menikah sangat sederhana sekali.

RETURN MY CHILDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang