VOMEN [VOTE DAN KOMEN] SEBAGAI BENTUK APRESIASI KEPADA PENULIS!
Hari sudah mulai sore, matahari sudah mulai terbenam, dan waktu sudah menunjukan pukul 17.45 WIB.
Setelah membersihkan diri aku memutuskan untuk turun ke lantai satu karna sedari tadi tak henti-henti nya aku mendengar suara gelak tawa Daddy dan mamah.
Ku langkahkan kaki ku menuruni satu persatu anak tangga sambil memusatkan pandangan ku ke arah dapur
Disana terlihat Mamah sedang memasak dengan Daddy yang menggunakan Apron pink, sedangkan Mamah hanya duduk di meja pantry dapur sambil asik menyaksikan Daddy memasak
Dengan perut yang sudah membesar, sesekali aku melihat Mamah menghela napas. Apa mungkin karna sesak?
Tepat di anak tangga terakhir kaki ku masih enggan untuk turun menghampiri mereka berdua yang terlihat bahagia dengan lelucon kuno yang Daddy berikan pada Mamah.
"Yang, pisang goreng tuh kalo panas bisa ganti nama tau" ucap Daddy sambil mengaduk-ngaduk makanan nya
Ku lihat bunda mengernyitkan dahinya tanda ke heranan " Hah? Kok bisa? Emang ganti nama jadi apa? Mamah baru denger tuh"
Terlihat Daddy menatap Mamah dengan penuh serius "Jadi hihang hoeng"
"HAHAHAHAHAHAHA" Tawa Mamah saat itu juga meledak dengan di iringi Daddy yang menggendong Mamah menurunkan nya dari meja Pantry
Aku meringis, lucu? Apanya yang lucu? Nanti aku kasih tau Daddy supaya jangan buat lelucon yang begitu lagi!"Sayang! Kenapa diem aja di situ?" aku tersadar dari monolog ku dengan suara Mamah yang memanggil ku sedangkan Daddy memindahkan makanan yang sudah matang ke dalam piring-piring kosong
Aku menghampiri mereka lalu duduk di meja makan "Asik banget kayak nya kalian berdua" ucap ku
"Mamah kamu selera humornya payah" Daddy terkekeh Geli sambil melirik Mamah yang sedang duduk dengan toples kerupuk di atas perut nya dan tatapan tajam ia berikan kepada Daddy
"Mas Resa belum pulang juga mah?" tanya ku karna sepulang nya aku dari rumah sakit lima bulan yang lalu itu Mas Resa kembali lagi ke amerika untuk pendidikan nya
"Belum ngabarin Mamah, kayak nya H-5 kamu nikah dek" jelas Mamah
"udah mau punya adik, masa panggil Dentala masih dengan panggilan dek sih mah " Koreksi Daddy yang sambil menuangkan nasi kepiring ku "Segini cukup kak?" aku melihat piring ku yang sudah terisi nasi merah, aku mengangguk sebagai jawaban.
Keluarga ku memang begini, memasak sore hari dan memakan nya.
" lauk nya mau pakai apa?" daddy kembali bertanya "Biar aku aja Dad, yang ambil" akhirnya Daddy mengangguk dan beralih mengisi piring kosong nya mamah dengan lauk-lauk yang sudah ia masak
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION (Story Of Dentala)
Fanfiction⚠️FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA BIAR UPDATE-AN NYAMPE Hidup dengan aturan yang di buat oleh Genta, guru nya tersebut menjadikan hidup Dentala gadis yang bersekolah di Sekolah menengah kejuruan itu menjadi tidak tenang Lalu bagaimana Dentala menjalani...