9th : Hurt

5.1K 667 86
                                    

Hyunjae baru ingat kalau kuliahnya libur setelah ujian semester. Jadi hari ini ia memutuskan untuk berjalan-jalan. Tujuan utamanya adalah Namsan Tower.




Pagi sekali pria cantik itu sudah rapi dengan pakaiannya yang simple, namun tetap terlihat elegant. Celana kain hitam dengan kaos putih dipadu dengan cardigan berwarna nude. Tak lupa sneakers andalannya yang sudah tertaut dikedua kakinya.




Perjalanan menuju Namsan Tower dari apartemennya tidaklah jauh dan Hyunjae tempuh dengan KRL. Salah satu hal yang sangat ingin ia lakukan saat libur ya seperti saat ini. Berjalan-jalan santai melihat keadaan sekitar, menaiki KRL dengan melihat pemandangan yang sangat menyegarkan baginya, dan menuju suatu tempat yang sangat ingin ia kunjungi.




Ini kali kedua Hyunjae mendatangi Namsan Tower dan tentunya sendirian. Sebenarnya ia sangat ingin mengajak kakak tetangganya, tetapi akhir-akhir ini setelah kejadian di dalam mobil sewaktu pulang dari rumah sakit membuat hubungan Hyunjae dan Juyeon sedikit merenggang. Hyunjae juga takut untuk sekedar menyapa Juyeon saat mereka bertemu di dalam lift.




Ini canggung. Dan Hyunjae tidak nyaman dengan keadaan mereka saat ini. Mau tidak mau, pria cantik itu juga berusaha untuk tidak terlalu bergantung dengan kakak tetangganya itu. Dan mau tidak mau juga, ia harus selangkah lebih maju untuk menjauhi Juyeon.




Hyunjae dan Juyeon memang mempunyai kepribadian yang sangat bertolak belakang. Hyunjae dengan kepribadian yang hangat dan welcome kepada semua orang, tapi kadang sedikit manja diwaktu tertentu dan dengan orang tertentu juga. Sedangkan Juyeon mempunyai kepribadian yang lebih pendiam, to the point, dingin, dan segala hal yang berhubungan dengan diri sendiri ada pada diri Juyeon.




Masih belum bisa dikatakan bahwa Juyeon juga memiliki perasaan yang sama dengan Hyunjae. Sepertinya memang benar bahwa ia hanya menganggap Hyunjae sebatas tetangga apartemennya, yang tinggal seorang diri di kota besar seperti Seoul ini untuk menempuh pendidikan. Sejauh ini hubungan mereka nampak biasa-biasa saja sebenarnya. Seperti Hyunjae menyapa Juyeon lebih dahulu waktu bersimpangan di lobby, Juyeon memberikan titipan dari bundanya untuk Hyunjae, dan Hyunjae yang lebih sering mengatakan 'aku sayang kakak' dan hanya dibalas dengan ucapan 'aku tau'. Yah kurang lebih seperti itu saja. Tidak kurang. Tidak lebih.




Tapi ini lebih ke Hyunjae yang banyak action nya, Juyeon tidak. Dan jujur, sebenarnya Hyunjae lelah dengan semua ini. Kalian tau kan bagaimana rasanya cinta yang tak berbalas?




Itu yang dirasakan Hyunjae saat ini. Berjuang sendirian, tidak tau sampai kapan rasanya terbalaskan. Sebelumnya ia tidak pernah merasa se-hopeless seperti saat ini, namun lama kelamaan ini membuatnya seperti 'Aku lelah. Aku lelah berjuang sendirian. Mungkin untuk saat ini, cukup. Dan sudah waktunya untuk mengakhiri semuanya.'




Sekuat-kuatnya seseorang, pasti ada waktunya dimana ia merasa lelah selelah-lelahnya dengan semuanya. Lelah raga, lelah pikir, lelah hati, lelah dengan semua keadaanya saat ini. Itulah Hyunjae, saat ini. Dan maka dari itu, ia memutuskan untuk sejenak melupakan semuanya dengan menyenangkan pikirannya, tubuhnya dan juga hatinya dengan berjalan-jalan seperti saat ini.




Sepertinya kereta yang Hyunjae tumpangi sudah sampai di stasiun terdekat tempat wisata yang akan ia kunjungi. Ia segera turun dan keluar stasiun. Kemudian menaiki kereta gantung untuk naik, lalu berjalan kaki sampai ke menara.




Raut Hyunjae terlihat bahagia sekali setelah sampai di atas. Memejamkan matanya, menghirup nafas dalam-dalam yang kemudian ia hembuskan perlahan. Sudah lama ia tidak mengunjungi tempat ini, sekitar dua tahun yang lalu. Karena ia sibuk dengan kehidupan kuliahnya sampai tidak ada sedikit waktu pun untuk membahagiakan dirinya sendiri.




[✔] Beloved; jujaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang