Mulmed: Firdani Syahputra
°°°
Semilir angin menerbangkan sebagian anak rambut Andhika yang menutupi keningnya. Pemandangan kota dari atas atap gedung sekolah memanjakan pandangan mata Andhika yang saat ini tengah duduk di sebuah kursi. Matanya memang fokus pada apa yang dilihatnya di bawah sana, namun pikirannya terus berkelana. Tepatnya saat kejadian kemarin di mana Mila, Adik perempuannya yang bertengkar dengan Veli di toko buku yang dia kunjungi bersama Adik perempuannya.
Andhika merasa bingung, otaknya terus berpikir penyebab mengapa Mila dan Veli bisa bertengkar. Namun setelah mendengar apa yang diucap Mila kemarin, bahwa Veli telah merusak boneka kesayangannya, dan Veli juga menyalahkan Mila yang telah mengambil kaset Drakor miliknya. Bukan tanpa alasan mengapa Andhika bisa sampai kepikiran mengenai hal itu, pasalnya Mila dan Veli jarang sekali bertengkar hingga membuat kedua cewek itu saling mendiami satu sama lain selama kurang lebih satu minggu. Karena Mila dan Veli itu bisa dibilang sangat akrab. Sama seperti Andhika dan Veli yang memang sudah berteman sejak kecil. Dan berdasarkan pengamatannya, Mila dan Veli tidak pernah sekalipun bertengkar hingga sampai selama seminggu penuh.
Dan yang semakin membuat Andhika bingung adalah; bagaimana bisa Veli merusak boneka kesayangan Mila? Setahu Andhika, Veli itu bukanlah cewek kurang kerjaan yang akan merusak sebuah boneka. Apalagi itu boneka milik Mila yang notebanenya adalah Adik perempuan Andhika. Dan lagi, Mila juga tidak menyukai drama Korea, bagaimana mungkin Mila mengambil kaset Drakor milik Veli? Yaa, meskipun Adik perempuannya itu terlahir dengan wajah mirip seperti orang Korea, namun Mila lebih suka yang western-western dibandingkan dengan K-pop.
Memikirkannya membuat kepala Andhika menjadi mumet seketika. Meski begitu, Andhika rasanya ingin sekali mencari tahu yang sebenarnya terjadi antara Veli dengan Mila. Mungkin saat ini yang bisa ditebak oleh Andhika adalah, bahwa yang terjadi antara Veli dengan Mila hanyalah kesalah pahaman. Selebihnya, Andhika akan mencari tahu nanti.
I see those tears in you're eyes
I feel so helpless inside
Oh love there's no need to hide
Just let me love you when you're heart is tired
Andhika mendengus malas. Terlalu lama melamun memikirkan Veli dan Mila, membuatnya melupakan bahwa dia tidak sendirian di atap sekolah. Perlahan Andhika menolehkan kepalanya ke belakang, mendapati Dani yang tengah menyanyikan lagunya Alan Walker berjudul Tired dengan sebuah gitar di pangkuannya. Nada lagunya yang enak benar-benar tidak pantas dinyanyikan oleh Dani yang memiliki suara pas-pasan.
"Cold hands red eyes ... packed you're bags at midnight ... they've been there for weeks ... you don't know what goodbye means ... just roll up a cigarette ... just forget about this mess ... i'm waiting on the sidelines, from the sidelines ... I see-"
"Dan?" panggil Andhika sebelum Dani melanjutkan nyanyiannya yang mungkin akan membuat kepala Andhika semakin pusing.
Dani yang tadi tengah terpejam, langsung membuka mata begitu namanya dipanggil. "Hah?" tanyanya.
"Nggak usah nyanyi, ya. Kepala gue sakit dengerin suara lo." Andhika menatap datar Dani yang telah memasang wajah masamnya.
"Kampret! Nggak tahu orang lagi seneng apa lo?"
Andhika tidak menanggapi dan hanya menatap ke arah depan, yang menyajikan pemandangan kota di siang hari.
"Eh iya, Fauzan sama Farid kok lama banget sih, Dhik? Mana gue udah laper lagi," tanya Dani seraya meletakkan gitarnya di bawah dekat dengan kursi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andhika's Girlfriend [Completed]
Teen FictionAndhika Varen Anargya. Bad boy SMK Cakrawala yang sangat payah dalam urusan cinta. Dia tidak sadar jika ada tiga cewek yang menyukainya. Yang pertama teman masa kecilnya, yang kedua kakak kelas yang telah lama tertarik padanya, dan yang ketiga anak...