"Ibu, ibu bangun." Celoteh si kecil membangunkan Irene dari alam mimpi. Sang ibu belum sepenuhnya kembali, tapi suara manis sang putri seolah-olah menariknya untung kembali sadar.
"Pagi Hyera sayang." Irene pun bangun dari tidurnya.
Dan hal yang pertama ia lihat kala membuka mata adalah tubuh sikecil yang tengah membelakanginya. Gadis manis itu tampak asik menatap layar televisi.Irene tersenyum kala mendapati putrinya duduk dengan mansis, terbangun tanpa merengek. Putri kecilnya mulai tumbuh dewasa. Irene sangat bahagia, dia sudah berhasil membesarkan Hyera selama ini.
"Kau sudah bangun sayang?" Suara berat yang ia kenal membuat Irene membuka matanya lebar.
"Lihatlah putri kecil kita yang telah membangunkan ku."
"Anak ayah pintar, sini ayah gendong" Suho pun meraih Hyera dan membawanya kedalam dekapan tubuhnya. Satu kecupan manis mendarat didahi sang putri.
Irene pun tersenyum simpul melihat kedekatan sang ayah dan anak di hadapannya.
"Hei, apa kau juga ingin aku cium eum?" Goda Suho
"Ish kau ini ya!" Satu lemparan bantal tepat jatuh mengenai wajah tampan sang suami. Untung saja Hyera tidak kena.
"Lebih baik aku ke dapur dan memasak untuk kalian, daripada disini, aku terus yang jadi korban" Irene menatap tajam Suho kemudian diikuti senyum yang merekah diwajahnya.
Suho pun tertawa, ia merasa puas menjahili sang istri.
...
Irene tengah di dapur dia harus memasak makanan kesukaan Suho dan juga Hyera. Dia membuka isi lemari es, dan melihat bahan masakan satu persatu. Sudah 5 menit dia melihat isi lemari es akhirnya ia pun menemukan bahan yang ingin dimasak.
"Kalian akan suka masakan ini." Ibu satu anak itu tengah bermonolog ria.
Tengah asik memasak sebuah tangan mendarat dipinggangnya, pelukan itu membuat dia sedikit terganggu.
"Is kau ini, lepaskan kalau Hyera lihat bagaimana."
"Hyera tidak akan kesini, gadis kecil itu pintar, dia tidak akan mengganggu ibunya."
"Gadis kecil saja mengerti, berarti kau harus belajar kepada Hyera, agar tidak suka menggangguku lagi memasak." Jawab Irene dengan kekehan lembut.
"Kau ini ya bisa saja." Suho pun pergi dan tidak lupa mencubit hidung sang istri
"Yak! Kim Suho, hidungku."
Suho pun terkekeh.
"Untung wajah tampan ku ini tidak dilempar wajan." Suho bermonolog, dia tertawa karena sudah berhasil menjahili sang istri.
...
Pagi hari yang indah dikeluarga kecil Irene, berbanding terbalik dengan kehidupan Kim Taehyung. Hari demi hari terasa sama seperti hari sebelumnya, rasa penyesalan yang selalu menghantui dirinya. Semuanya sudah terlambat, dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Dia sudah kehilangan orang yang begitu dia sayang, dan juga kehilangan sang buah hati.
Mungkin sekarang saatnya dia memulai kehidupan yang baru, mengubur dalam-dalam rasa penyesalannya itu.
Tok tok tok
Suara ketikan pintu membuat Taehyung beranjak dari kursi panjang yang ia duduki.
"Ada yang bisa aku bantu?" Ucap Taehyung kepada seorang wanita berambut panjang, memakai dres merah yang elegan.
"Apa kau kenal dengan Bae Irene?" Tidak tahu siapa, mengapa wanita itu menanyakan sosok Irene.
"Bae Irene?" Ucap Taehyung memastikannya.
"Iya Bae Irene, wanita yang pernah kau beli dari club malam 3 tahun yang lalu."
Jleb mengingat itu membuat hati Taehyung seperti terjatuh, hinanya dia dahulu.
"Kau siapa? Kenapa kau mencari Irene? Dan bagaimana kau bisa tahu kalau aku pernah membeli wanita itu?"
"Ck sepertinya kau lupa aku siapa." Ucap gadis berambut panjang itu dengan smirk diwajahnya.
"Aku benar tidak tahu kau siapa." Ucap Taehyung kebingungan.
"Sepertinya kita perlu kenalan lagi Tuan Kim."
"Jadi perkenalkan aku Bae Seulgi, pemilik club malam dipusat kota ini, tempat kau membeli wanita itu." Tutur gadis bernama Bae Seulgi itu.
"Bae Seulgi? Jadi kau? Kau adeknya Irene? Orang yang tega menjual kakaknya sendiri? Ck kenapa kau mencari dia hah? Apa kau sudah bangkrut dan ingin menjual kakak mu lagi kepada pria lain?" Ucap Taehyung sedikit kesal.
"Jangan emosi dulu, aku akan menceritakan semuanya, semua yang terjadi pada aku dan kakak ku, itupun kalau kau mau mendengarkan penjelasan dari ku." Ucap Seulgi sedikit bersahabat
"Baiklah, ini semua semata-mata demi Irene, masuk lah, mungkin berbicara di dalam bisa lebih baik." Ucap Taehyung mengajak Seulgi untuk berbincang di dalam rumah.
"Baiklah."
Mereka pun duduk di sofa panjang di depan televisi.
"Jadi begini...."
Tbc
Jangan lupa vote dan komennya gaes 😄
Ada yang kangen sama cerita ini ngga?
Maaf baru bisa update, dan sekalinya update kena gantung😂
Part selanjutnya aku usahain ga bakal lama lama buat up kok :')
#typo? Maklumin ya zeyenk.
KAMU SEDANG MEMBACA
BANGSAD ^VRENE^
FanfictionBeberapa chapter diprivated Kim Taehyung × Bae Irene Apakah aku selalu dijadikan mainan oleh sibrengsek Kim Taehyung? High Rank 9 vrene (200119) [RevisiOnGoing] [Start130419]
🌸Part 24
Mulai dari awal