Hari ini Winwin tidak masuk, entah apa yang terjadi tadi malam. Ia sama sekali tidak menghubungiku sejak setelah mengantarku pulang.
Bohong jika aku tidak merasa khawatir.
Aku telah mengirimkan beberapa pesan padanya sejak semalam, namun belum ada satupun yang dibalas. Bahkan dibaca pun belum.
Aku menghela napas sambil memperhatikan handphoneku, menunggu balasan dari kekasihku.
Incoming call from My Man💖...
Aku segera mengangkat telepon secepat mungkin ketika melihat nama penelepon.
“Winwin!” sapaku dengan penuh semangat.
“Halo sayang,” balasnya dari sebrang sana sambil terkekeh.
“Kemana aja kamu? Aku tungguin dari semalem, chatku nggak dibales. Dibaca aja nggak!” gerutuku.
“Hmm, kemana ya? Hehehe maaf ya sayang, aku baru pegang hp lagi nih,”
Aku mengerucutkan bibirku, walaupun Winwin jelas tidak akan melihat. “Ih jangan ngeselin dong!”
“Kamu sini dong, aku kangen. Aku kirim alamatnya ya di chat? Inget, jangan tanya apapun. Aku jelasin nanti pas kita ketemu, oke?” ujar Winwin, sedikit mencurigakan.
“Hmm...” balasku dengan gumaman.
“Oh ya, kamu dijemput temenku nanti, namanya Kun. Dia anak baik tenang aja, udah kayak kakakku.” ujar Winwin lagi.
“Yaudah kalo gitu, dadah,”
Aku memutuskan sambungan telepon dengan Winwin.
1 new message from My Man💖!
Aku segera membuka pesan dari Winwin.
My Man💖
My Man💖
Rumah Sakit XXX, Jl. XXX no. XX
14.32Rumah sakit?
Winwin?
“Keira?”
Aku melihat ke sumber suara.
Seorang lelaki dengan rambut blonde dengan wajah angelic sedang berdiri menatapku.
“Iya?” jawabku ragu. Dia ini siapa?
“Kun. Winwin udah ngasih tau kan, kalo ak–ekhm gue yang jemput lo?” ujarnya, seperti menjawab pertanyaan dalam otakku.
Dia ini bisa baca pikiran?
“Nggak. Itu keliatan keliatan jelas kalo lo bingung gue siapa. Gue gak bisa baca pikiran, jangan ngawur,” jawabnya lagi seolah menjawab pertanyaanku.
Tidak bisa membaca pikiran apanya?! Barusan saja dia menjawab pertanyaan dalam otakku.
Kun memutar bola matanya.
Ku kira lelaki ini normal, ternyata sama saja seperti Winwin. Wajah manisnya hanyalah tipuan belaka.
“Udah, ayo berangkat sekarang. Winwin ngomel nanti kalo ceweknya lama-lama sama gue,” ujarnya sambil berjalan melewatiku.
Aku hanya mengikuti lelaki tersebut hingga menuju mobilnya.
.::.
“Hello sweetie!” sapa Winwin yang sedang terbaring di kasur dengan kepala dan tangan terbalut oleh perban.
Aku mengerucutkan bibir sambil menghampiri Winwin.
“Kenapa pake banyak perban? Kamu mau nipu aku lagi?” tanyaku sambil berusaha menahan tangis.
Katakan aku lemah, aku memang lemah.
Tapi, aku serius. Melihat orang yang sangat ku sayang terbaring lemah membuatku merasakan campur aduk.
“Win, kayaknya kita balik duluan deh. Biar lo enak ngobrol berduanya,” ujar seseorang.
“Iya deh, tapi sebelumnya gue kenalin kalian dulu,” balas Winwin yang sekarang melihat ke arahku. “Kei, kenalin ini temen-temen tongkronganku. Ada Kun, Ten, Lucas, Hendery, Xiaojun, sama Yangyang. Oh iya, Xiaojun itu yang di hpku dinamain Dejun,” lanjut Winwin sambil menunjuk satu-persatu temannya.
Aku menganggukkan kepalaku, “Halo? Aku Keira, pacarnya Winwin,” ucapku canggung.
Kedua pipiku merona saat mengucapkan dua kata terakhir.
Winwin tersenyum kemudian menggenggam tanganku.
“Oke, kita balik ya? Awas berduaan yang ketiganya setan hahahaha,” ujar Ten sambil mengajak yang lainnya untuk keluar ruangan.
Kini hanya tersisa aku dan Winwin.
Suasana ruangan menjadi hening.
Aku tidak melakukan apapun. Begitupun dengan Winwin, ia hanya mengelus tanganku yang sedang berada di genggamannya menggunakan ibu jarinya.
“Jadi, Kei...”
•••
Bersambung! Hehehe~ Oke, pertama-tama, haiiiii! Terima kasih buat kalian yang udah nyempetin waktu buat baca cerita ini dan bahkan kasih vote, semoga kalian suka ya sama ceritanya! Dan, oh! Aku bakal update cerita ini dua hari sekali, jadi ditunggu ya~ Thank you♡
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Huài Xiǎozi 『winwin au』
FanfictionDia yang kasar dan berandalan, bisa menjadi kekasihku yang pendiam dan penurut. A COLLAB WITH @winderynoona Started: Jan, 2019 Finished: Feb, 2019 Highest rank: #1 - dongsicheng [06-12-2019] #1 - sicheng [21-06-2020] ©sic-heng, 2019