Aku bangun karena mendengar bunyi alarm, mengikat rambut asal lalu menuju dapur untuk memasak. Beruntung tekhnologi sekarang sudah canggih. Aku hanya perlu membuka aplikasi youtube untuk melihat cara memasak.
Ah, cinta memang hebat, karena bisa mengalahkan logika dengan mudah. Aku yang tidak pernah berkutat dengan panci dan penggorengan sekarang sedang berjibaku dengan alat tersebut demi Pak Baekhyun.
"Non Aeris sedang apa?"
Aku mengusap dada karena mendengar suara Bik Ijah. "Bibik ngagetin, ih," ucapku sedikit kesal.
"Non lagi masak?"
"Nggak, Bik. Aeris lagi berenang."
Bik Ijah mengerutkan dahi, memperhatikan spatula yang ada di tangan kananku lantas beralih ke penggorengan. Begitu seterusnya hingga berulang tiga kali.
"Non Aeris lagi masak kok, bilangnya lagi berenang," katanya bingung.
Aku memutar bola mata. "Iya lah Bik, sudah jelas Aeris lagi masak."
"Mau Bik Ijah bantu?"
"Sungguh?" tanyaku kelewat semangat.
"Iya. Non mau dimasakin apa?" Bik Ijah ingin mengambil alih spatula di tanganku, tapi aku melarang.
"Nggak jadi deh, Bik, Aeris masak sendiri aja."
Bik Ijah menatapku heran.
"Tumben sekali. Non Aeris lagi jatuh cinta, ya?"Rasa panas sontak menjalar di pipi. Apa terlihat sekali kalau aku sedang jatuh cinta?
"Wajah Non Aeris memerah. Berarti Bibik benar, dong?"
"Ah, Bibik." Aku menutup wajah dengan kedua telapak tangan, malu.
"Orangnya itu ya, Non?"
Aku menatap Bik Ijah dengan pandangan menyelidik. Jangan-jangan Bik Ijah tahu siapa orang yang kusuka.
"Tuan Baek ..."
"Bibik...!" wajahku semakin memerah.
Bik Ijah malah tertawa. Apa terlihat sangat jelas jika aku menyukai Pak Baekhyun? Alamak.
❤❤❤
Bel istirahat berbunyi. Aku bergegas menuju halaman belakang sekolah. Sehun bertanya aku ingin pergi ke mana. Namun, aku hanya melempar senyum padanya.
Aku tersenyum, melihat Pak Baekhyun sedang duduk di atas tikar sambil mengelus kepala ...
Kedua mata sontak membulat. What the &#\%*! Pak Baekhyun ternyata membawa Aeris si kucing. Kucing itu sedang menikmati tangan Pak Baekhyun yang membelai lembut kepalanya. Aku mendengkus sebal. Kucing itu menyebalkan. Sangat menyebalkan.
Beruntung sekali kamu, Aeris. Nama kita sama, tapi nasibmu lebih beruntung dari pada aku.
Aku boleh menghina kucing, tidak?
"Kau sudah datang?"
Tanpa disuruh aku sudah duduk di depannya.
"Aku tidak sabar ingin memakan makanan buatanmu," katanya dengan wajah berbinar.
Sumpah, Pak Baekhyun terlihat sangat menggemaskan. Uh, jadi pengin cium!
"Kalau nggak enak bagimana, Pak?"
"Aku yakin masakanmu enak," katanya sambil tersenyum.
Aku membuka kotak makan itu dengan ragu.
"Semua ini kamu yang membuatnya?" tanya Pak Baekhyun dengan wajah tidak percaya saat melihat makanan yang kubawa.
Iya Pak, itu semua aku yang membuatnya. Aku rela bangun jam empat pagi demi membuat semua makanan itu. Aku merasa sudah positif gila Pak, gila karena terlalu mencintaimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Teacher
FanfictionDewasa 21 [Jangan lupa follow authornya] "Kamu benar-benar berengsek, Pak!" ~Aeris Ariana~ Apa jadinya jika seorang murid menyukai gurunya sendiri? [C O M P L E T E] Start, on 6 July 2018 End, 20 January 2019 Cover by @alousaury (Jangan lupa follo...