MCBF 34

777 98 2
                                    

Keadaan yang Berbeda

Pemuda dengan perawakan tinggi dan terkenal dingin itu kini tengah duduk di kursi depan kelasnya. Dia menunggu pacarnya yang kebetulan tidak dia jemput hari ini.

Anak-anak yang berlalu lalang di hadapannya sempat berbisik ria, mereka mengomentari dirinya yang kemarin mengakui kecanduan rokoknya di mading. Risih, tetapi seorang Gaiska Andaraka sudah tahu risiko yang dia dapat dalam setiap tindakannya. Dipanggil ke ruangan Guru juga sudah Gais hadapi, lalu apalagi yang perlu ditakutkan.

Pekikan sahabatnya membuat dia terlonjak kaget.

"Gue mau ngomong sama lo," ucap cowok playboy yang tidak lain adalah Ronald, sahabatnya. Cowok itu lalu duduk di sebelah Gais.

"Beberapa hari ini, sekolah jadi geger sama lo dan Naya." Ronald membuka suara, dia bingung dengan apa yang sudah terjadi di sekolah. Terlebih, semua itu melibatkan sahabat baiknya, bagaimana Ronald tidak khawatir.

"Apa, semua itu bener?"

Gais menoleh, lalu bertanya, "Apanya?"

"Dari mulai Naya yang bukan saudara kandung Agata, dan lo yang pecandu rokok, apa itu semua bener?"

Gais heran mengapa Ronald sampai tidak percaya dengan pengakuan sahabatnya sendiri. "Sampai gue balikan sama Naya itu pun bener."

Ronald mulai gelisah, dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lalu berucap dengan nada lirih. "Apa lo gila? Lo ngakuin itu semua setelah apa yang lo bangun selama ini—"

"Enggak penting, gue rasa semua udah berakhir. Gue masih bisa, kok, menangin lomba, tapi bukan berarti gue harus hidup dengan kebohongan selamanya." Gais memotong ucapan pemuda itu, dia sangat tahu dan paham apa yang dikhawatirkan Ronald sama dengan Naya.

"Tapi Ga ...." Ucapan Ronald terhenti ketika beberapa siswa Starga berlarian menuju satu arah, yaitu parkiran.

"Ada apa, ya?" gumam Gais.

Penasaran, Ronald lalu menyetop salah satu anak yang ingin ke sana pula. "Ada apa, nih?"

"Itu katanya ada anak baru di Starga, aku cuma ikut-ikutan aja," jawab cowok dengan kacamata tebal yang langsung kembali melangkah.

Dua sahabat itu lalu saling menatap satu sama lain, apa ada yang salah? Bukankah wajar jika ada anak baru, lalu mengapa heboh? Tanpa banyak bicara, keduanya lalu berjalan mengikuti yang lain, penasaran apa ada yang aneh di sana.

Siapa tahu saja, anak baru itu adalah anak artis terkenal, sampai membuat beberapa anak menghampirinya.
Ternyata, di lapangan sudah terdapat banyak siswa lain. Apa Starga sedang dilanda gempa karena masalah beberapa hari ini? Aneh.

"Diem, deh, semua!" teriak salah seorang gadis yang sudah tidak asing bagi Starga.

"Cantik banget, sih, Nay?!" seru salah satu murid laki-laki yang berada di kerumunan itu. Siulan terdengar kompak saling menyahut.

"Enggak nyangka, masalah itu buat lo berubah drastis." Beberapa murid memuji Sanaya Fanderan, gadis yang hari ini menjadi pusat perhatian karena terlihat lebih cantik dari biasanya. Bukan hanya membuang kacamata itu, tetapi rambut Naya yang digerai, dan wajahnya yang putih mulus terlihat berbeda. Terlebih, mata indah dengan bulu mata lentik sejak lahir itu mulai terekspos.

My Coolkas Boyfriend | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang