MCBF 30

1.1K 106 15
                                    

Grup Penghancur

081326******
Sanaya Fanderan
sebenernya bukan saudara kandung Agata. Entah anak siapa dia.

Screenshot pesan dari kontak baru yang dikirim Bianca terpampang sangat jelas di grup WhatsApp sekolah. Bersamaan dengan masalah yang belum selesai, Sanaya harus melihat kabar di grup sekolah yang telanjur tersebar tentangnya.

Laura
Serius? Kalian kembar beneran, 'kan?

Yua
Apa itu bener? Pantes beda banget dari sikap dan penampilan.

Komentar yang lain semakin membuat Naya merasa tertindas.

Naya menatap gadis yang berdiri di sebelahnya, apa Agata yang melakukannya? Dengan tatapan menuduh, Naya berusaha sesabar mungkin untuk tidak memaki Agata di sana. Siapa lagi yang berani melakukan itu selain Agata? Gadis itulah yang sering kali mengancamnya akan melakukan hal ini sewaktu-waktu.

"Bukan gue, Nay. Dari tadi gue, kan, sama lo." Agata segera membantah dengan suara lirih apa yang sudah Naya pikirkan tentangnya, dia berusaha jujur kali ini.

"Sumpah, bukan gue." Agata kembali menekankan dan bahkan hingga bersumpah.
Namun, jika benar bukan Agata yang melakukannya, lalu siapa?

Gais? Naya mendadak memikirkan nama itu. Ya, bagaimana tidak, yang tahu hal ini adalah pemuda itu setelah Agata. Pasti Gais membalas apa yang sebelumnya terjadi, tentang pengumuman 'putus' yang Agata buat atas namanya.

"Aku ingat," gumam Naya saat mengingat kata-kata terakhir Gais saat malam itu bertemu dengannya.

"Setelah ini, jaga diri kamu baik-baik."

Apa yang dimaksud Gaiska adalah karena dia ingin membalasnya?

Benar, Naya harus mencari pemuda itu, dia yakin kalau Gais pelakunya.

Sampai di kantin, kaki Naya melemah, dia melihat pemuda yang dicari sedang duduk bersama Ronald. Terlihat santai, bahkan tengah bergurau tanpa beban. Apa mereka tengah menertawakan berita di grup?

"Gaiska!"

Kedua pemuda tersebut langsung terperanjat, suara gadis berkacamata itu terdengar keras dan penuh amarah.

"Kok, lo basah kuyup, Nay?" tanya Ronald yang tidak diindahkan oleh gadis itu, karena kini, matanya menatap lurus pada Gais.

"Puas?" Naya bertanya singkat, tetapi penuh makna.

"Maksudnya?" Gais merasa bingung.

"Ay, lo kenapa?" Ronald berusaha menyadarkan tatapan tajam gadis manis di depannya dengan nada lembut.

Gadis itu menunjukan percakapan grup di ponsel yang mengatakan kalau dia bukan saudara kandung Agata pada keduanya. Gais dan Ronald pun mengamatinya. Setelah sadar, barulah keduanya saling menatap satu sama lain.

"Ulah kamu, kan? Ini cara kamu balas ke aku?" tanya Naya penuh penekanan.

'Ada yang adu domba gue sama Sanaya,' batin Gaiska.

Gais menatap ke sekeliling, kantin menjadi begitu ramai karena ada keributan ini.

"Kita selesaiin berdua," pinta Gais mencekal pergelangan tangan Naya, tetapi gadis itu menepis dengan cepat.

My Coolkas Boyfriend | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang