G

191 21 0
                                    

"Tunggu saja adikku" Gumam Harietta yang ada di balik tembok pembatas ruang. Menyeringai saat melihat Draco dan Harry keluar rumah

"Mari kita lihat Naga kecil" Kata Harietta mengikuti dua sejoli itu

.
.
.
.
.
.
.
Draco dan Harry sedang menikmati waktu berdua mereka di taman, menikmati angin malam yang tenang, dan suara berisik hewan malam.

"Ehmm.. Kenapa ku merasa diawasi?" Gumam Harry yang masih bisa didengar oleh Draco, menatap sekitar dan dapat ia lihat sesosok kuntilanak.G
Sesosok wanita yang bersembunyi di semak semak memperhatikan mereka.

"Arry, pindah tempat saja hayuuk" Kata Draco menggenggam tangan Harry, membawanya pergi dari tempat itu. Harry sih ngikut ae. Apa sih yang gk buat kesayangannya itu.

"Ehm. Drakie, beli es krim dulu yuuk" Kata Harry menunjuk tokoh kelontong#plak# maksudnya toko yang menjual aneka macam eskrim. Mengikuti saja dari pada kesayangannya itu marah?

"Aah Drakie tunggu disini saja. Bentar kok nda lama" Kata Harry dengan cepat menyebrang, emang kebiasan gk liat sekitar, dan dari arah kiri terdapat mobil yang melaju dengan kencang. Draco yang melihat itu segera mendorong Harry.

Dan yap. Draco yang terkena mobil itu, terlempar sejauh sekitar 1 m. Harry yang melihat itu segera berlari ke arah Draco.

"Drake.. Hiks drake bangun.. Huaaa Drakieeee" Tangis Harry mengangkat kepala Draco ke pangkuannya. Memeluk tubuh bersimbah darah milih Draco. "Arry" Gumam Draco pelan sebelum gelap mengambil pandangannya.

___________Unkwom Place__________

Draco Pov

"Ughh, dimana ini?" Kata ku saat merasakan pusing yang teramat sangat. Pandangan ku hanya dapat melihat putih. Semuanya serba putih.

Tiba tiba tempat yang ku duduki tumbuh rumput yang subur. Muncul pohon sakura dengan daun berguguran. "Indahnya" Gumam ku mengagumi pemandangan yang ada dihadapanku. 

"Tapi. Tempat apa ini? Dimana ini? Dimana Arry?" Tanya ku entah pada siapa. Ya emang. Soalnya aku hanya  sendirian disini. "Ini adalah alam bawah sadar mu bocah" Jawab suara berat entah dari mana asal nya. Membuat ku bingung. "Siapa kau? Tunjukan dirimu" Teriak ku sambil menatap sekeliling

"Maa maa. Tenang saja bocah. Aku tidak akan menyakiti mu. Seharusnya kau berterimakasih pada ku" Jawab err kakek? Membuat ku menatap bingung orang tua tersebut.

"Berterimakasih? Untuk apa?" Tanya ku. Aku sama sekali tidak paham ada apa ini. Eerr kenapa kakek itu terlihat familiar... Eeeh dia kan Marvolo Tom Riddle?

"Haihss. Cucu cem apa kau? Tentu saja karena aku menyelamatkan nyawamu bocah. Setidaknya luka dalam mu sudah sembuh. Tinggal luka luar" Jelas kakek tersebut membuat ku mengangguk angguk. Heemm. Jika dia Kakek Tom. Maka... Dia Voldermort? Astogee.. Leluhur ku membantu ku.

"Hmm... Aku memang leluhur mu bocah. Leluhur mu dari jaman Bahula" Kata kakek Tom membuat ku menggelengkan kepala. "Lalu kek. Bagaimana cara ku untuk keluar dari tempat ini?" Tanya ku pada kakek. Sedangkan si pak tua itu hanya menatap jenaka.

"Tidak ada" Dua kata itu membuat ku menganga lebar. What? Imajiner ku ya itu. Jika daddy melihat bisa dipecat jadi anak aku.

"Apa? Pendengaran ku tidak salah kan kek?" Tanya ku lagi. Membuat kakek itu tersenyum jenaka. "Apa kurang jelas cucu ku?" Tanya nya. Membuat ku menggelengkan kepala.

"Lantas aku harus diam duduk manis disini. Sedangkan pujaan hati ku sibuk di luaran sana?" Tanya ku pada kakek. Lalu tiba tiba muncul layar besar di hadapan ku. Dilayar itu terlihat Harry dan Harietta sedang bertengkar.

_________At Layar :v__________

Author Pov

Terlihat di taman rumah sakit, dua orang yang memiliki wajah hampir sama sedang beradu mulut.

"Tidak Harry, kau milikku, dan sampai kapan pun kau adalah milikku" Kata Harietta tetap teguh pada perkataannya itu dari tadi. Memutar bola mata jengah. "Kak..." Panggil Harry saat melihat Harietta yang terus mengoceh membuat Harietta terdiam.

"Kakak ingat saat aku ditinggal oleh Draco untuk ke luar kota selama beberapa bulan?" Tanya Harry membuat Harietta mengangguk mantap. "Ya dan sejak saat itu aku membenci Draco yang telah membuat adikku menangis" Kata Harietta dengan penuh amarah, dan tangan yang mengepal marah.

"Kak. Dengarkan aku dulu" Teriak. Harry saat melihat Harietta yang meninggalkan nya begitu saja. "Kak Etta... Kau berubah" Gumam Harry segera menuju ruangan dimana Draco di rawat.

__________Alam Bawah Sadar Draco_________

Draco Pov

"Arry" Gumam ku saat melihat pujaan hatiku.

"Nah cucuku. Kenapa kau tidak bisa keluar dari tempat ini adalah... Karena kebencian seseorang terhadap dirimu di dunia nyata sana" Jelas Kakek Tom membuat ku mengepalkan tangan marah, dan menghela nafas kasar.

"Lantas sampai kapan? Buktinya sudah 8 tahun berlalu kebencian Harietta tidak berkurang sedikit pun" Ucap ku pasrah. Harietta tak bisa kah kebencian di hati mu berkurang?

"Tenang saja cu. Serahkan semuanya pada Harry. Dia yang perlahan lahan akan menyadarkan saudari kembarnya itu" Kata Kakek Tom membuat ku mengangguk anggukkan kepala SOK paham. Karena jujur aku tidak paham 😂.

"Lantas... Jika kebencian Harietta sudah memudar... Bagaimana aku keluar?" Tanya ku pada leluhur tua ku itu.

"Aah kalo itu... Disaat kebencian Harietta mulai berkurang. Alam bawah sadar mu akan memudar... Dan disaat kebencian itu tinggal sedikit. Saat itulah matamu akan terbuka di dunia nyata nanti. Dan giliran mu untuk menghilangkan kebencian Harietta" Jelas Kakek Tom pada ku. Membuat ku tersenyum. Aahh kuserahkan pada mu my baby lion.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Muahahaha cerita akan mendekati akhir dan dalam beberapa chap akan berakhir 3 atau mungkin 4 chap lagi 😂😂

Tunggu yaaa

IngatanWhere stories live. Discover now