Prologue

15 0 0
                                    

Gadis itu menatap dengan nanar. Berusaha menyentuh tubuh renta dihadapannya yang tak kunjung bergerak. Diletakkannnya mangkuk yang berisi bubur hangat ke meja di sebelah gadis itu.

"Pah . . ." Kata gadis itu dengan serak.

Dia goyang-goyangkan lagi badan yang sudah tak bernyawa itu.

"Pah . . ." Ucap gadis itu lebih keras.

Seakan menyadari sesuatu yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Air mata mulai berjatuhan dari tatapan nanar gadis itu. Badannya mulai bergetar, rasa takut akan kehilangan mulai menyeruak dari dalam dada gadis itu, membuat dadanya sakit.

"Pah, bangun pah . . ." Ucap gadis itu lagi.

Tetapi tetap keheningan yang menjawab ucapan gadis tersebut.

"Pah, jangan sekarang pah . . ."

"Pah, bangun pah please . . ."

"Papa, maafin aku . . ."

"Pah . . . Pah . . . Pah . . ."

Dan dunia bagi gadis itupun runtuh ke jurang yang paling dalam.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 15, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Genggaman Tangan di SenjaWhere stories live. Discover now