※Vote dulu hayo※
*
**
Sudah bersiap dengan seragamnya, namun dirinya masih betah menatap wajahnya di cermin."Apa yang harus aku lakuin sama wajah ini?"
Berlahan Riana meraih foundation dengan ragu, lalu mengoleskan tipis pada wajahnya. Setelah itu Riana mulai mengaplikasikan sedikit bronzer untuk mata. Fungsi bronzer sebenarnya untuk membuat kontur wajah, tapi bisa juga jadi item makeup pengganti eyeshadow. Enaknya pakai bronzer, warnanya lebih natural untuk wajah, sehingga tidak terlihat seperti memakai riasan di mata.
Untuk step selanjutnya ia harus mengaplikasikan maskara untuk memperlentik buku mata, tapi Riana mengurungkan niatnya menggunakan itu karna menurutnya terkesan berlebihan.
Langkah terakhir, tak lupa ia juga mengaplikasikan lip balm untuk menjaga agar bibir tidak kering, tidak terlihat pucat, dan lebih fresh. Riana juga membubuhkan sedikit bronzer di bibir. Baurkan secara merata hingga terlihat alami. Terlihat sekali Riana langsung memahami step sederhana melalui pembelajarannya semalam.
Gadis itu tersenyum. Sangat mengagumi hasil makeup amatirnya
*contoh make up natural ala Riana*
"Mukaku gak pucet lagi. Walaupun pakainya tipis." Merasa puas dengan hasilnya Riana beranjak dari kursi riasnya, meraih tas dan menyusul kedua orang tuanya yang sudah sarapan di meja makan.
"Hari ini di antar Rio?" Tanya ayahnya yang sudah menyantap sarapan.
"Iya pah." Jawab Riana sambil meraih roti tawar berselai pemberian ibunya.
"Gimana hubunganmu sama Rio? Baik-baik terus kan?" Baru kali ini ayahnya begitu perhatian akan hubungannya dengan Rio. Riana tersenyum senang. Lalu mengangguk.
"Rio selalu jaga Riana. Dia baik." Merasa puas dengan jawaban anaknya, ayah Riana semakin mantap dan tak ragu lagi untuk melepaskan anaknya pada pria itu. Karna dirinya yang tidak bisa setiap saat menjaga Riana.
"Tapi kamu tetep harus ingat daratan ya. Walaupun papa sama mama serahhin semuanya ke kamu dan Rio. Papa harap kalian bisa pegang tanggung jawab itu. Kalian sudah dewasa, bisa saling menjaga dan mengatur diri sendiri."
"Iya pah. Riana sama Rio saling ngingettin kok." Ayahnya beranjak dari kursi. Mencium puncak kepala Riana dan mengusapnya lembut. Lalu beralih ke istrinya dan berpamitan untuk berangkat lebih awal.
"Hati-hati di jalan pah."
***
"Jam berapa ketemuannya?""Habis pulang sekolah. Jam 4."
"Oke habis aku antar Riana pulang. Aku langsung susul kamu di tempat biasa."
"Tapi Yo, aku bisa sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent ✔
Teen Fiction[COMPLETE✔] [CERITA PANJANG⚠] "Untuk bisa bertahan aku harus diam, jika tidak ingin terluka mulutku harus tetap bungkam. Membuat semua menjadi kebohongan, untuk bisa mempertahankan sebuah hubungan. Tapi jika terbuka adalah sebuah pilihan, aku tidak...