"Rio aku udah siap latihan. Ayo kita mulai." Ucap Riana sambil melepas earphonenya. Rio mengangguk lalu mulai mmberi pengarahan pada Riana.
***
Sampai pukul 8 malam mereka selesai latihan. Rio sempat makan malam bersama keluarga Riana.
"Hati-hati pulangnya." Rio mengangguk. Sudah siap untuk menancap gasnya.
"Langsung istirahat ya." Jawab Rio sambil mengelus rambut Riana. Lalu ia menutup kaca helm fullface nya dan melaju meninggalkan rumah Riana.
Rasanya masih terbayang-bayang ia membajak ponsel Rio tadi. Riana memasuki kamarnya dengan ekspresi wajah yang tak bisa di jelaskan.
Tiba-tiba langkahnya berjalan menuju depan cermin. Duduk di kursi riasnya yang hanya ada bedak bayi, parfum dan lip tint itupun jarang ia gunakan. Lalu Riana membuka laci meja cerminnya. Melihat beberapa make up pemberian mamanya yang tak pernah Riana sentuh.
Riana kembali melihat dirinya di cermin.
"Aku emang kumel. Kenapa Rio bisa suka ya?" Riana mulai mengikat rambutnya.
"Aku bahkan gak tau caranya berdandan." Riana menyentuh pipinya. Lalu beranjak dari bangku riasnya. Lalu ia meraih laptop dan meletakkannya di kasur.
Setelah itu Riana mulai menyelimuti dirinya dengan selomut abu-abu. Membuka youtube dan membuka konten kecantikan. Kemudian Riana mengubah posisinya menjadi tidur sambil menghadap laptop. Mengamati setiap step yang youtuber itu lakukan saat berdandan mempercantik diri.
"Rumit." Gumam Riana sambil terus memperhatikan.
"Besok aku coba."
***
"Aku mau kamu jelasin semuanya masalah Vanny yang aku gak tau Yo." Bagas sudah duduk serius di depan Rio. Mengajak pria itu bertemu di salah satu kedai kopi favorit mereka."Bentar-bentar. Ini kenapa nih mukamu. Aku juga gak ngerti masalah yang kamu maksut." Jelas Rio jadi ikut serius.
Bagas menunduk. Kedua tangannya menarik rambutnya kencang.
"Aku ada masalah di sekolah Yo." Jawab Bagas pada akhirnya.
"Karna Vanny?" Tanya Rio.
"Dia ngerendahin Vanny di depan anak satu kelas. Aku kelepasan dan hajar dia ditempat. Kamu pasti tau kan masalah Vanny sebelum aku pindah kesini?"
Rio mengangguk lalu menepuk pundak Bagas suapaya sahabatnya itu tenang.
"Iya Gas, Aku tau masalah itu. Kejadiannya sempet buat dia syok beberapa hari. Vanny gak cerita lebih ke aku, awalnya dia minta tolong ke aku langsung karna dia takut. Yaudah aku minta dia buat sambungngin gpsnya di hpku supaya aku bisa terus pantau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent ✔
Teen Fiction[COMPLETE✔] [CERITA PANJANG⚠] "Untuk bisa bertahan aku harus diam, jika tidak ingin terluka mulutku harus tetap bungkam. Membuat semua menjadi kebohongan, untuk bisa mempertahankan sebuah hubungan. Tapi jika terbuka adalah sebuah pilihan, aku tidak...
Bagian 31
Mulai dari awal