Kehilangan misterius para manusia yang terjadi di Pulau Tengah, Kerinci, Jambi, membuat para manusia mencurigai kaum siluman harimau yang tinggal di sungai seberang.
Saat ketegangan antar dua ras semakin memuncak, seorang Inyiak, pemuda keturunan ca...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1. Karya ini adalah milik Wulan Benitobonita dan dilindungi oleh UU Hak Cipta No. 28 Tahun 2014.
Barang siapa yang terbukti melakukan pelanggaran Hak Cipta (menyalin, membagikan, dan atau menjual sebagian atau seluruh isi karya ini tanpa seizin penulis) maka akan diproses menurut hukum yang berlaku di Indonesia (denda dan penjara).
2. Beberapa bab akan diprivat. Silakan follow dan masukan cerita ke dalam reading list. Apabila belum bisa terbuka, coba log out dan log in dari wattpad.
3. Cerita ini mengambil latar daerah Kerinci, Jambi, Sumatera pada sekitar abad 5-6 Masehi dan dimaksudkan untuk mengangkat citra karya fantasi lokal.
4. Penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menuliskan beberapa percakapan memakai Bahasa Kerinci dan menyelipkan budaya daerah Pulau Tengah pada era itu. Seandainya ada kesalahan, silakan berikan masukan.
Dalam melakukan riset mengenai budaya dan bahasa Pulau Tengah Kerinci, penulis mendapatkan bantuan dari Bapak Hafiful Hadi Suliensar yang mendedikasikan diri untuk meneliti tentang budaya Kerinci.
Sumber : https://hafifulhadi.blogspot.co.id/?m=1
5. Karya ini bergenre fantasi, sehingga imajinasi penulis lebih mendominasi jalan cerita dibandingkan sejarah asli.
Penulis juga mendapatkan bantuan dari simplyindonesia.wordpress.com dan facebook wildsumatra untuk lebih memahami kondisi alam gunung kerinci dan sekitarnya.
6. Tidak ada agama tertentu yang dituliskan dalam cerita ini dikarenakan pada era itu penduduk daerah Kerinci masih memeluk aliran animisme dan dinamisme. ( Agama Hindu Budha baru masuk sekitar abad 7-8 Masehi dan Agama Islam baru berkembang pada abad 14 Masehi )
7. Penulis telah meminta izin atau memakai gambar bebas hak cipta untuk seluruh ilustrasi yang berada di karya ini. Namun, apabila ternyata di kemudian hari pemilik gambar menarik izin, maka saya akan segera mengganti atau menghapus ilustrasi tersebut.
8. Penulis mohon maaf sebelumnya apabila ada salah dalam penulisan, tujuan utama saya adalah untuk memperkenalkan keindahan daerah ini dan menunjukkan rasa empati terhadap para satwa langka yang hampir punah di tempat yang terkenal dengan sebutan Sengenggam Tanah dari Surga.
