Beam pov
Pertengkaran mereka menjadi tanda tanya untukku.
Mereka seperti musuh bebuyutan yang entah masalah apa yang mereka hadapi sebelum bertemu denganku.Aku ini calon dokter.
Apalagi mama ku ini dokter spesial psikolog terkenal.
Sudah pasti kepintaran ibuku akan menurun padaku.
Memang terdengar sombong,.tapi aku bisa membaca dari mimik mereka.
Apalagi sikap mereka yang sedikit tabu,
Berakting didepan ku sangat sia sia,
Karena aku sudah mempelajari antomi mimik mimik wajah dari mamaku.Kecurigaanku semakin menjadi,
Ada rasa aneh dan aku tau itu benar
Pikiran ku menjurus kesana.Perdebatan kecil antara max dan forth seperti memaksakan aku untuk ikut kedalamnya,
Bukan seperti dua orang merebutkan satu cinta,
Tapi lebih ke cinta segitiga yang tidak ada ujung pangkalnya.Setelah kepergian max dari apartemenku Dan lalu forth.
Tanpa sepengetahuan max
aku mengikuti max dari belakang.Jelas jelas sebelum aku berangkat kerumah ibuku.
Ada dua orang sedang berdebat satu sama lain . Aku tau betul satu sosok itu bernama max.
Tapi untuk yang satu lagi belum begitu jelas,
Karena memang posisi satu orang lainnya membelakangiku,
aku mendengar pembicaraan mereka,
Dan aku terkejut,
Ini diluar akal sehat ku.----- ---- ---- ----
Mobil sport berwarna hitam sudah sampai ditempat tujuannya.
Phana memang lihai mengendarai mobilnya,
Terang saja tidak butuh lama phana sampai ditempat ini.
Kit yang sedikit gemetar keluar dari mobil, kakinya lemas dengan cara phaya menyetir tadi.
Dalam perjalanan dimobil kit selalu berdoa,
Memang jika dia harus mati karena menolong sahabat,
Paling tidak dia mati dengan Terhormat." Cepat kit ! apalagi yang kau tunggu !".
Phana berlari dulu meninggalkan kit yang masih berpegangan di ambang pintu mobil.Phana mengetuk rumah itu,
Menekan nekan bel terus dan terus.
Memang ini cukup larut malam.
Mungkin didalam masih tidur lelap.Tapi phana tidak mau datang dengan tangan kosong.
Semua nya harus terungkap segera.Phana mengedor kedor lagi pintu itu.
Dan akhirnya berbuah hasil,
Oranh yang ada didalam rumah keluar.Phana dengan tergesa gesa ,
Terbata bata menjelaskan point utamanya.
Si punya rumah tidak perlu berlama lama,
Dia mengikuti phana untuk ikut serta dan pergi yang dimaksud phana.Karena mobil phana hanya bisa untuk dua orang,
Mereka setuju untuk membawa mobik yang lainnya,
Yang tidak kalah cepat.Phana tetap duduk si kursi pengemudi,
Kit yang lebih memilih duduk di belakang, seraya berdoa menggepalkan tangannya,
"Ai.pha , jangan sampai aku mati karena ulahmu!".
Phana malah terkompor untuk semakin mempercepat kendaraan.Seseorang yang lain
Masih sibuk membaca file yang dibawa phana dan kit.
Dia terdiam didalam mobil." Apakah ini benar pha?".
Tanya seseoranglain.
" aku yakin begitupun juga kit, kami mengambilnya dari di ruang filling dikampus". Jawab phana." segera percepat pha, aku takut terlambat".
Perintah dari seseoranglain itu.--- ----- ----
Beam berlari keluar dari kamarnya, dan menuruni tangga.
Dengan baju seadanya,
Kaos putih celana pendek berbahan jeans berlari kedalam mobil SUV putihnya,
Baru akan menyalakan mesin.
Pintu penumpang terbuka dan seseorang masuk dan langsung duduk.
" Pi max ?".
Max tanpa ba bi bu langsung memakai sabuk pengaman."Apa kau akan ikut???".
Tanya beam menoleh ke arah kursi penumpang.
" Aku ikut, aku takut terjadi apa apa dengan dirimu ".
Beam menyalakan mesin , dan mulai mengendarai mobil nya." Bagaimana jika dia melukaimu lagi?". Tanya max.
" Tidak dia tidak mungkin melukai aku lagi, dia mencintaiku pi , aku tau itu". Beam menjawab yakin." Kalau kau mencintainya mengapa kau kemarin menghindarinya?".
Tanya max lagi." perasaan ku berubah sejak aku melihatnya..".
Beam memberhentikan mobilnya.
Mobil yang belum keluar dari parkiran dorm beam. Max menoleh ke samping mengerinyitkan dahinya.
" melihat apa?".
Tanya max penasaran." Sebelum hari ulangtahunku, aku sudah tau semua. Dia bersama seseorang yang lain, aku tau betul apa yang mereka bicarakan".
Beam menyalakan mesin mobilnya lagi. Dan mulai berkicau aneh lagi,
" Aku sangat cemburu ! Tidak ada yang boleh memilikinya selain aku!!!"." apa maksudmu?". Tanya max ketus
" hanya aku pi , hanya aku yang bisa menyembuhkannya, dia membutuhkan ku!".
Teriak beam." Dia tidak butuh siapa siapa ".
" Jangan Gila ".
Teriak max lagi.'' Sepertinya disini yang posesif dan pencemburu bukan forth".
Ketus max.
" kau sudah terlalu jauh terjerumus kedalam". Lanjut max." Jangan kau berani menceramahiku. Lalu kalau kau memang pintar apa yang harus aku lakukan?".
Tanya beam dingin ke max." Miliki forth sepenuhnya tanpa ada pengecualian, atau kau bisa memilihku?". Tanya max tersenyum aneh.
" Kenapa aku harus memilihmu?".
" Dari awal pun kau tidak memilihku, kau ada kevin disampingmu".
Beam membalas tatapan aneh max dengan tatapan dingin." Aku tidak pernah memilih kevin. Kevin hanya debu dan masalaluku".
" kau mencintainya pi?".
"Apa yang harus aku jawab dari pertanyaanmu?".
" sebenarnya siapa yang kau pilih pi? Aku atau dia?".
Max semakin bingung dengan perkataan beam." mungkin benar kau menyukaiku, tapi kau memberikannya harapan kepadanya agar aku .. ".
Max terdiam dan menatap kosong ke arah beam.
" pi max kita sudah sampai".
Max menengok ke arah kaca depan mobil.
Beam memberikan senyum kemenangan.
Senyum itu tidak dapat dibaca oleh maxBersambung
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
2/3 more chapter lagii..
Terima kasih mau baca
Terima kasih mau vote dan komennyaWalau komennya menusuk
But thats ok
Semangaatt
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif (Another Me)
Mystery / Thrillercerita tentang dua orang manusia yang belum pernah merasakan cinta. disini mereka bertemu dan saling jatuh cinta tapi cinta itu menjadi boomerang bagi mereka. kali ini author ingin menulis FF yang dapat memacu adrenalin cerita mengandung unsur Psi...