CHP 15

1.4K 126 21
                                    

Max mengernyitkan wajahnya,susah sekali ia menebak apa isi hati beam saat ini.
Marahkah? Sedihkah?
Atau mungkin beam lebih parahnya tidak merasakan apapun.
" Apa kau masih bermimpi buruk ?".
Tanya max lagi.

" setiap malam".
" pintu itu seperti gulungam gelap hitam dari mimpi burukku".

" mungkin kau belum memberanikan diri?". Tanya max yang menaruh telapak tangannya di dagunya.

" Apa maksudmu?".
Beam mulai tersinggung dengan kalimat max.

" Semua pikiran itu menari nari dikepalamu, kau tidak cukup berani".
Penjelasan max semakin membuat beam bingung.

" Ah.. Aku mau menelpon kevin, apa.perlu?". Beam memakai kevin sebagai senjatanya untuk membungkam mulut max.
Jelas itu membuat max diam, tidak menjawab.

" kevin ingin bertemu dengan mu, harusnya kau memberikanya kesempatan, bila perlu".

" sudah malam lebih baik kau beristirahat, lebih baik aku pergi".
Max beranjak pergi dari sofa dan pergi meminggalkan beam.
Beam disitu tersenyun kemenangan.

--- -- -- --

Phana dan kit yang menyusup ke ruangan gelap itu,
Bergidik merinding karena suasana semakin mencekam dan karena gelap dan sunyi menambah kesan horor diruangan tersebut.

Phana dan kit berusaha melakhkan rencana mereka dengan cepat selesai,
Semakin lama disini semakin stress, itu saja di pikiran kit.

" kit aku menemukannya ".
Phana membuka file itu dengan seksama. Tangan kiri yang memegang file itu dengan tangan kanan yang memegang senternya, menembak ke bacaan tulisan yang ada di file itu.
Kit berlari menghampirinya.

Mereka pun tercengang apa yang mereka baca dan mereka lihat.
Seperi ada bunyi petir di malam hari.

" Kit besok kita harus bertemu dengannya, dan membawa ini".
Perintah phana, dan dibalas anggukan kit.

" Pha , bagaimana jika ini membuatnya semakin .. ?".

" Tidak! Dia harus tau !".
" segera dan jangan ditunda lagi, atau itu akan membahayakan".

" dan satu lagi pha kau tidak akan percaya apa yang aku lihat sekarang".
Kit memegang file ditangannya,
Dan sedikit bergetar menunjukkannya ke phana.

-- --- -- ---- ---- --- --

Setelah kepergian max,beam sendirian dikamar nya.
Menggigit gigit jari , dan mulai merasakan resah.
Beam sempat sadar kemana kedua sahabatnya itu pergi.
Dan jika mulai mengingat kejadian tadi bersama forth,
Membuat beam berfikir sebenarnya pantas dia mendapatkan perlakuan seperti itu dari forth,
Dia melakukan itu karna cinta dan cemburu walau memang membutakan mata forth.
Beam mulai memikirkan forth,
Beam sadar akan perlakuan forth padanya, tapi tidak menutupi bahwa dia sangat merindukan forth.
Beam beranjak dari kasurnya,
Berganti pakaian dan hendak ingin bertemu forth segera dan meluruskan masalah mereka.

Beam mengambil ponselnya,
Menekan nama max dan menelponnya,
" pi max aku akan bertemu forth malam ini juga, aku akan meluruskan semua hal ".
Beam memutus telpon secara sepihak.

--- --- -- --

" kit ayo segera keluar dari sini ,cepat!".
Teriak phana yang tiba tiba menarik tangan  kit.
Kit terkejut dengan ajakan phana tiba tiba.

" ada apa pha".
Tanya kit yang tidak mengerti.
Mereka pum keluar dari ruangan gelap itu , dan berlari ke arah parkiran dimana mobil phana diparkir.

" Kau membuatku takut pha".
Kit memperhatikan phana , mengusap usap tangannya yang kedinginan.
Phana menambah kecepatan dan tidak menggubris kit.

" kerumah beam sekarang".
Kit menoleh ke arah phana,
" dorm beam? disana pha ,kau salah arah".
Kit yang menegang, karena mobil pha yang cukup cepat membuat kit harus berpegangan di pegangan mobil samping dekat pintu




Bersambung,




🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

Maafkan atas kesalahan author

Memang sudah mulai gak pede untuk melanjtkam.cerita

Apalagi karena banyak komentar mengenai tulisan author dan chapter chapter yang membuat kalian bertanda tanya..

Author memutuskan menyelesaikan cerita ini, dan dibuat lebih pendek jadi kalian mungkin sudah bisa membaca bagaimana cerita ini berlangsung.

Padahal awal nya sih mau menyikaa kalian dulu untuk menggantung dan rasa penasaran kalian. Tapi apa daya semua musnah ..
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

Mungkin ini yang namanya

" selesai pada waktunya "

Selamat membaca

Posesif (Another Me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang