Selamat ulang tahun beam

2.2K 200 11
                                    

" Puas ?"
Forth duduk di atas sofa putih  mengangkat satu kaki dan membuka dua tangannya dan disandarkan di atas sandaran kursi sofa. Menatap dingin ke arah beam.

Beam yang salah tingkah,
Mencoba berakting dan tidak memperlihatkan groginya didepan forth.

" Sekali berbohong akan seterusnya berbohong ". Kalimat menusuk langsung ke dasar hati beam.

" Dia datang dengan baik baik ". Jawab beam santai yang mengalihkan pandangan matanya dengan merapihkan bed cover yang berantakan.

"Kau milikku kunci itu dikepalamu".

" kamu terlalu berlebihan ". Kata beam yang masih melipat bed covernya.

" Aku melihat kau membawa pria lain, kamu bilang berlebihan?"

" kau tentu pria yang sangat berani, sayangku ". Lanjut forth.

" Sekarang kau berani mengaturku ".ucap beam.
Forth yang sudah tidak bisa lagi menahan emosinya,
Berjalan ke arah beam. Dan menarik leher beam dengan paksa, sedikit memelintir leher beam dan membuat beam merintih kesakitan.

" lepas .. Lepaskan forth kamu sudah keterlaluan ". Beam berusaha melepas cengkraman tangan forth di lehernya.

" Aku tidak suka Berbagi yang itu adalah milikku"
" Sekali lagi kau mengulanginya, orang itu akan aku habisi, kau mengertii?"
Ancam forth pada kekasihnya.

" Uh eh .. Uh .. Forth sakiit !". Teriak beam kesakitan.

" Kamu memang tidak bisa dipercaya".

" Lepaskan .. Atau aku akan matii!!"
Forth melepas cengkraman nya di leher beam.

" uhuk uhuk ". Suara beam terbatuk batuk mengelus elus lehernya.

" Tidak akan kubiarkan kamu mati tanpa seijinku, sayang "
Forth mencium pipi beam.
Beam yang dicium merasa enggan menerima ciuman dari forth.

Beam tanpa memperdulikan forth yang langsung duduk di sofa putih,
Beam mengambil handuk dan baju dari lemari menuju kamar mandi.

" Kau mau kemana?" tanya forth yang masih melihat lihat sekitar kamar beam.

Tanpa menjawab pertanyaan forth, beam pergi mandi.
Dan setelah beberapa saat, beam keluar kamar mandi dengan baju dan celana rapih bersiap untuk pergi.

Beam membuka kopernya membawa beberapa pakaian yang nyaman untuk dia bawa. Forth yang masih duduk di sofa itu melihat gerak gerik beam yang bersiap untuk pergi.

"Kamu mau kemana?"

".."

" Jawab"

" Aku mau bertemu ibuku ".

" Kan aku sudah bilang , TIDAK!"

" Terserah !"

Forth menghampiri beam,
Dan melempar koper yang sudah diisi baju oleh beam.

BRAK !

Suara koper terlempar ke sudut dinding.
Beam terkejut dengan aksi forth tadi.
Beam tau dengan cara keras, forth tidak akan luluh. Apalagi mau mengalah.
Beam memang sangat mencintai forth, malahan tidak bisa hidup tanoa forth. Tapi kecemburuan forth yang terlalu besar, beam terkadang merasa sesak dengan sifat nya yang meledak ledak.

Beam memeluk tubuh forth.
Tubuh beam gemetar,
Beda dengan tubuh forth yang memanas, mendidih !
Nafas forth pun terengah engah.

" Sayang .. Forth sayang .. Dengarkan beam na .. Mama butuh aku saat ini. Mama sedang sakit ".
Beam terpaksa berbohong. Agar forth mengerti dan percaya bahwa beam itu tidak pergi kemana mana hanya saja ingin bertemu ibu nya , itu saja.

Posesif (Another Me)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang