[24] ─ Pesan

12K 639 7
                                    

❝Sini dek, o'om ada permen❞─Dhika Rahayu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sini dek, o'om ada permen
Dhika Rahayu

─────🎈─────

Rahangnya seketika mengeras, dikeratkan genggaman ponselnya dengan perasaan menggebu-gebu. Kepala terasa panas setelah membaca pesan singkat yang barusan ia terima. Tidak habis pikir orang yang baru ia kenal bisa melakukan hal gila seperti ini hanya untuk mendapatkan perhatiannya.

Posisi Echa tidak akan ada yang bisa mengganti.

"Kamu kenapa?"

Pandangannya lambat laun melembut saat melihat wajah gadisnya, Echa. Dia tidak lagi malu untuk menggenggam tangannya, tidak lagi menghindar saat bertemu dengannya, bahkan lebih berani menunjukkan diri di depan banyak orang.

"Aku batuk, aku pusing, aku meriang, aku sesak, aku─"

"Engga sekalian kejang-kejang?"

"Udah, tiap lihat kamu hatiku kejang-kejang"

"Kok engga sekarat?"

"Kalau aku sekarat, siapa yang jagain kamu?"

"Dion"

"Oh gitu oke fine"

Dapat ia dengar suara kekehan kecil Echa di belakangnya. Berlagak seperti anak kecil yang merajuk, Dhika berjalan mendahului. Banyak siswa-siswi yang memperhatikannya, saat ini jam pulang sekolah jadi tidak heran begiu banyak yang berdiri menunggu jemputan.

Dhika merasakan tangannya kembali digenggam seseorang, ia tahu itu pasti Echa. Tidak ingin melihat wajah gadis itu, ia tetap mempertahankan dirinya yang sedang ngambek, jangan luluh pokoknya jangan luluh pikir Dhika berulangkali.

"Jangan marah, boyfie"

Panggilan baru lagi, Dhika langsung menoleh merangkul gemas pacarnya itu. Ini hanya perasaan Dhika yang sedang bucin atau Echa tampak lebih manis dari biasanya? Dia bahkan berhasil membuat Dhika lupa akan kemarahannya beberapa saat yang lalu.

"Boleh cium ga, nih?"

Masih malu, Echa mencubit pinggang Dhika dan memalingkan wajahnya, "engga-engga!"

"Semalam gue mimpi sesuatu, Cha"

"Mimpi apa?"

"Mimpi ketemu anak kecil, cantiik banget"

"Udah berubah profesi dari badboy ke pedopil?"

"Kalau lo jadi anak kecilnya, aku sih ikhlas-ikhlas aja jadi pedopil"

Echa melepas rangkulan Dhika lalu, memberi jarak menjauh tanda waspada. Melihat tingkah Echa membuat Dhika terbahak.

"Sini dek, o'om ada permen" godanya dengan senyuman mesum.

The Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang