Bab.1

28.3K 1.2K 37
                                    

Maafkan untuk segala kekurangan dalam penulisan. Beritahu saya jika saya salah. Terima kasih 😄🙏

.

.

.

.

    "Sehun! Kau dengar ibumu bicara tidak?!" Sehun menjauhkan ponselnya dari telinganya karna ibunya lagi-lagi berteriak seperti ini.

    Sehun Harrison adalah direktur utama Harrison Corp yang menjalankan bisnis di bidang properti. Dia merupakan pebisnis dengan nama besar dibidangnya.

    Lagi-lagi ditengah rapat penting seperti ini dia mendapat panggilan dari Malaikat Sangkakala yang memiliki suara nyaring nan merdu bak Serigala.

    Sudah menjadi kebiasaan Sehun untuk terus mengangkat telepon dari ibunya, jika tidak diangkat maka sampai di rumah ibunya akan berubah jadi Hulk.

    Para anggota yang hadir di dalam rapat ini langsung menghentikan aktivitas mereka karena pimpinan mereka mendapatkan sebuah panggilan. Pimpinan mereka yang acuh tak acuh ini langsung mengangkat telepon itu yang mengartikan jika itu adalah suatu panggilan yang sangat penting.

    Mungkin itu adalah calon mitra kerja dari luar negeri yang memiliki nama sebaik Bill Gat***

    Sehun menghela nafas sabar. "Kita akan bicarakan di rumah saja nanti." Bukan hal baru kenapa Ibunya tiba-tiba-tiba menelponnya seperti ini, Ini masalah tentang jodoh, jodoh dan jodoh.
    Sehun masih muda dan dia hanya fokus pada karirnya, tapi ibunya itu begitu tidak tahan menginginkan dia untuk segera menikah.

    "Tidak. Malam ini setelah kau pulang dari kerja, kau harus ikut dengan Ibu untuk kencan buta." Ibu Sehun selalu antusias seperti ini. "Dia adalah anak dari kenalan Ibu yang Ibu temui di salon, dia cantik, baik——"

    "——Dari semua perempuan yang Ibu  jodohkam denganku, sebagian perempuan yang pintar bersolek dan sebagian lagi yang rajin pergi ke klinik operasi plastik." Sehun menyanggah ucapan Ibunya. Dan memang benar adanya yang diucapkan Sehun, semua perempuan yang di kenalkan Ibunya padanya adalah perempuan yang memiliki hobi untuk mengecat wajah dan main operasi-operasian di klinik operasi plastik.

    "Kalau begitu Seharusnya kamu yang mencari inisiatif untuk mencari calon istri idamanmu! Ibumu ini sudah tua renta, di sisa umurku ibumu ini hanya yang menginginkan cucu untuk ditimang. Itu keinginan terakhir Ibu sebelum mati.... Untuk-uhuk...."
    Ibunya sekarang memakai mode akting ibu-ibu tua renta bau tanah.

    "Kalau Ibu tidak sabar untuk menimang cucu, aku akan mengadopsi anak di Panti Asuhan." Sehun bisa membayangkan wajah kesal Ibunya diseberang telepon sana, dia pasti tidak tahan untuk merobek mulut Sehun saking kesalnya.


    "Ibu tidak mau tahu. Kalau kamu tidak mau ikut kencan buta malam ini, kau harus segera mengenalkan wanita pilihanmu pada ibu dan segera menikah. Kalau tidak Ibumu ini akan pergi ke Panti Jompo saja!"

     Sehun memijit-mijit kepalanya, Ibunya semakin lama semakin memiliki sifat kekanak-kanakan. Sehun tidak tahu lagi bagaimana untuk bicara pada ibunya.

    Wajar saja, umur Ibunya sudah mencapai usia 50 tahun dan itu merupakan siklus di mana Ibunya masuk ke tahap kekanak-kanakan lagi. Tidak ada lagi tempat Ibunya untuk bermanja-manja dan mengeluh selain dengan Sehun. Suaminya yaitu ayahnya Sehun sudah meninggal dunia, jadi hanya Sehunlah tempat dia selalu merengek seperti ini.
    "Ibu, aku beritahu pada Ibu ya. Perempuan yang Ibu kenalkan padaku semuanya hanya tulus pada uang ibu. Aku hanya mau menikah dengan perempuan yang seperti Ibu."

My Possessive Husband [TAHAN REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang